Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Baby Blues Syndrome" Berawal dari Kurangnya Dukungan Suami

16 Juni 2024   17:09 Diperbarui: 17 Juni 2024   01:18 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ilustrasi baby blues syndrome pada ibu | Sumber: FREEPIK/@vailery

Dukung dia dengan membantu mengerjakan rutinitasnya di rumah, seperti beberes, mengurus bayi, masak dan mengurusi kebutuhan rumah. Dukung dia dengan tidak membiarkan siapapun juga berkata yang akan membuat dia sedih, bahkan membuatnya merasa tak berguna bahkan salah.

Dukung dia dengan meyakinkannya bahwa lingkungan yang sering menjudgenya secara negatif itu, tak perlu dipedulikan. Cukup biarkan dia fokus kepada si bayi dan fokus pada dirinya yang sedang beradaptasi.

Tunjukkan kasih sayang dan perhatian, memang suami perlu berkorban. Bukankah Kesehatan ibu sangat berpengaruh pada kesehatan bayi? Lalu mengapa tak mau juga berusaha paham, bukankah andapun lahir dari seorang ibu yang sangat anda hormati.

Untuk kalian, para ibu yang tak mendapatkan cukup dukungan. Semoga kalian kuat, tabah dan selalu sehat. Tetaplah sehat untuk si bayi, darah daging yang dikandung 9 bulan lebih itu. Kalaupun lingkunganmu tak mendukung, carilah tempat yang membuatmu nyaman dan aman. 

Jangan menyakiti diri sendiri, jangan menyakiti si buah hati, apalagi memilih lari dari hidup yang sudah Allah beri. 

*Tulisan ini, saya dedikasikan untuk para ibu yang lelah berjuang menghadapi perjuangan pasca melahirkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun