Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... Penulis - ASN Yang Doyan Nulis Sambil Makan, Humas Kanwil Kemenkumham NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Dilema Pilih Nyicil KPR atau Ngontrak Rumah?

30 April 2024   19:49 Diperbarui: 1 Mei 2024   07:35 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gambar diolah dari Canva.com

Namun ternyata mengingat setelah 5 tahun ini akan selesai dan saya benar-benar akan menikmati kebebasan finansial yang sebenarnya.

Sudah punya rumah sendiri, kendaraan sendiri (meskipun masih motor aja sih), pekerjaan tetap, pekerjaan sampingan, fasilitas yang sesuai kebutuhan saya, harusnya saya bersyukur.

Namun sejak terakhir kali saya akad dengan bank syariah, saya memang sudah berjanji dengan diri saya sendiri: Ini adalah utang terakhir kali dan setelah ini saya bersumpah tidak akan lagi ambil utang kredit apa pun! 

Bukan tanpa alasan saya berjanji begitu, mengingat saya muslim dan atas keyakinan saya itu saya memang tak ingin lagi berurusan dengan riba.

Pun dengan cita-cita saya yang sudah terbayang dari sekarang, menua dengan kebebasan finansial yang sebenarnya.

Bagi Anda yang ingin mengambil KPR khususnya rekan-rekan sesama ASN di luar sana, sedikit tips dari saya yang ingin saya bagi 

  • Perhitungkan dengan matang sebelum ambil KPR, khususnya bank konvensional. Karena biasanya suku bunga akan naik/turun (cenderung naik) mengikuti berbagai kondisi suku bunga di pasaran
  • Saat ini sudah banyak Developer atau pengembang yang membangun rumah subsidi, ada baiknya memilih jenis perumahan ini karena lebih murah. Bentuk dan design rumahnya pun tak kalah dengan komersial. Rata-rata di tempat saya harganya 168jt an. Toh bisa dikembangkan atau di renovasi jika ingin tambah kamar. Selain itu cicilannya juga flat alias tak akan berubah hingga akhir masa kredit.
  • Coba pertimbangkan untuk menggunakan Bank Syariah jika memang ingin memilih KPR rumah komersial. Karena bank syariah memang tidak menjual jasa pembiayaan dengan pemberlakuan suku bunga floating, namun menjual rumah/property yang ingin dibiayai dengan harga yang mereka tentukan di depan. Sehingga Anda tidak perlu khawatir akan naik atau turunnya suku bunga. Cicilannya fix hingga selesai kredit.
  • Gunakan hanya 60% maksimal dari gaji ya untuk cicilan kredit. Hal ini untuk menjamin keberlangsungan hidup yang layak setelah Anda ambil KPR. Jangan korbankan kelayakan hidup keluarga hanya demi cicilan juga, karena kadang ketika diimpit kebutuhan hidup di luar cicilan, tak jarang seseorang mudah berpikir ambil jalan pintas (naudzubillah).
  • Persiapkan juga mental dalam menghadapi berbagai kemungkinan selama masa cicilan kredit belum lunas. 

Bagi Anda yang lebih memilih ngontrak dengan alasan apa pun ada beberapa hal yang bisa saya sampaikan :

  • Usahakan menabung sedikit-demi sedikit, semampunya secara konsisten. Niatkan untuk membeli sebidang tanah yang terjangkau harganya bagi Anda. 
  • Jika sudah punya tanah, menabung material adalah langkah yang cukup pintar. Belilah material yang tidak akan rusak oleh cuca (seperti batu bata, genteng sintetik dsb). Lalu menabung juga untuk membeli material lainnya serta untuk biaya tukang. Berat memang, tapi biasanya akhirnya tak pernah mengecewakan. 
  • Syukuri keadaan Anda yang sekarang bahwa setiap orang akan memiliki rumahnya sendiri pada waktunya nanti. Kuatkan saja tekad Anda dan perbanyak doa.

Apapun pilihan Anda, tetaplah menjadikan integritas sebagai yang utama. Karena sekali nama baik ternoda, kesempatan kedua seakan sia-sia.

Semua akan indah pada waktunya, semua akan punya rumah pada akhirnya.

*Sebelum lupa, buat yang pelunasan KPR sebelum habis masa kreditnya (pelunasan di percepat) jangan lupa klaim asuransi jiwa dan kebakarannya ya. Lumayan buat nambah beli gorengan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun