Mohon tunggu...
Ernestus Revan YA
Ernestus Revan YA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa Kelas 10 - SMA Kanisius Jakarta

Seseorang yang ingin dapat diandalkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Oh Sang Miskin, Guruku!

16 Mei 2024   19:45 Diperbarui: 19 Mei 2024   14:13 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampu berkedap-kedip dengan sangat cepat...Saya duduk dengan wanita di sebelah kiriku, dan segelas whisky di tangan kananku. Malam ini sama seperti yang lain, saya sedang berpesta di sebuah Klub dengan niatan untuk mabuk-mabukan sampai pagi hari...Ayah dan Ibu sepertinya sudah lupa juga, tidak heran mereka menyuruh saya pergi jauh-jauh ke Thailand untuk 'Urusan Bisnis' yang dari awalnya sudah gagal.

Waktu menunjuk jam 1 pagi dan saya keluar untuk merokok. Hawa di Thailand cukup bagus kalau dibandingkan rumahku. Saya memutari blok sambil menikmati kenyamanan pagi hari, terutama keheningannya. Saya menoleh ke belakang dan...melihat seseorang sedang mengikuti. Aneh, tapi namanya Klub tentu saja ada orang yang spesial.

"! !"

Saya melihat lagi ke belakang...Ternyata orang tersebut mengeluarkan pisau! Penuh rasa gelisah, saya mengangkat tangan ke udara.

"Hei tenang! Saya tidak punya apapun  yang berharga"...Saya berbohong. Sebenarnya saya membawa HP dan juga dompet di tas ransel. Tapi lebih baik saya berbohong daripada dirampok.

"!" sahut orang tersebut. Sepertinya dia ingin tas ranselku...

"Hey! Kita bisa membicarakan hal ini! Apakah kamu ingin uang, Baht?! Apa pun?!" sahut diriku.

Namun dia diam, dengan pisau masih diarahkan ke arahku. Melihat hal tersebut, saya tidak kaget. Orang Thailand memang tidak ada yang kejam. Bahkan ya, pisau yang dipegang orang tersebut bisa saja cuma ma-

*SMACK*, *POWWW*, "WOOSH*

'Huh...sepertinya orang ini memang berani main fisik' langsung setelah itu, saya jatuh pingsan di pinggir jalan, dengan nasib yang penuh kegelapan.

...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun