Mohon tunggu...
Humaniora

Agar Tetap Bahagia dan Berhubungan Baik dengan Asisten Rumah Tangga

7 September 2015   18:59 Diperbarui: 7 September 2015   20:00 3287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang susah untuk meminta orang lain untuk menyesuaikan diri menurut kita, tetapi sejauh tidak melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan keluarga kita juga harus toleran,bukankah sebenarnya yang bisa cocok dengan kita hanya diri kita sendiri.

Setelah semua bahasan diatas ,kita menyadari betapa keberadaan asisten ini sangat kita perlukan dan untuk itu kita perlu melakukan beberapa hal agar asisten kita betah bekerja pada kita dan tips tersebut adalah :1.memberikan gaji sesuai dengan pengalaman dan kemampuan serta mencari pembanding dengan gaji asisten yang ada disekitar kita agar tidak terjadi kecemburan ,mungkin bisa kita tambah sedikit agar lebih mengikat mereka untuk kerasan bekerja pada kita,2. Memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka seperti sikat gigi dan odolnya, sabun ,shampo , pembalut dan kebutuhan lain yang bisa kita penuhi dengan wajar ,3. Makanan dan minuman serta jajan yang kita pisahkan untuk mereka dan jangan memberi mereka makanan sisa kita,4. Memberi uang jajan atau pulsa dalam mingguan atau bulanan sesuai dengan kebutuhan,5.mengajak mereka jalan-jalan bersama kita ,apabila mememiliki 2 asisten kalau memungkinkan ajak keduanya,jika tidak bisa diajak secara bergantian,6. Berikan asisten waktu libur, terlebih bila memiliki 2 asisten ,beri mereka waktu untuk berdua misalnya tinggalkan mereka berdua dirumah atau ijinkan mereka jalan-jalan berdua pada waktu mereka sedang kita berikan waktu libur.sebenarnya kunci utamanya adalah menganggab mereka sebagai keluarga sendiri dalam artian perlakuan,seperti misalnya penuhi kebutuhan dasar mereka, tidak terlalu membedakan makanan yang kita makan dengan mereka,selain tidak manusiawi juga ribet dalam pelaksanaannya.dan bila mungkin kita sediakan televisi diruang istirahat mereka agar saat istirahat mereka bisa menonton acara kesukaan mereka sendiri.

Selain memenuhi kebutuhan dasar dan emosi mereka, sebagai majikan kita juga perlu mempelajari sifat dari asisten kita atau masing-masing asisten (apabila memiliki lebih dari 1 asisten ),seperti pada umumnya manusia pada umumnya mereka memiliki watak yang berbeda maka pendekatannyapun juga berbeda, ada asisten yang senang ditinggal sendirian dirumah atau yang senang jika beramai-ramai,sehingga apabila kita sudah mengenal tipe asisten kita ,maka kita bisa memperlakukan mereka sedemikian rupa sesuai dengan karakternya,sehingga mereka bisa betah dan kerasan tinggal dengan kita,misalnya kalau ada asisten yang suka ramai-ramai akan senang kalau kita ajak bepergian ,walau itu hanya untuk belanja atau main atau makan dengan anak kita di mall ,tetapi untk asisten yang lebih suka ditinggal dirumah ,maka kita tidak ajak mereka, hanya saja sepulang bepergian kita belikan sedikit oleh-oleh yang murah meriah untukasisten tersebut,dan apabila kita memiliki baju atau barang yang sudah tidak kita gunakan ,maka kita tawarkan pada asisten kita untuk mengambil terlebih dahulu, apabila mereka tidak mau baru kita sumbangkan ketempat yang lain.

Sebenarnya membelikan kebutuhan dasar para asisten bukan kewajiban kita, tetapi itu juga tergantung dari negosiasi awal dengan dia, mau beli sendiri atau dibelikan,tetapi sudah seperti menjadi kebiasaan ,biasanya asisten yang bekerja ditemoat sebelumnya, mendapatkan bantuan kebutuhan sehari-haridiluar gaji,maka akan menginginkan hal yang sama ketika bekerja ditempat kita.

Apakah kita perlu memisahkan kebutuhan asisten kita dengan kebutuhan keluarga kita, ini tergantung dari kebutuhan apa, untuk masalah makanan seperti tidak perlu,karena bagaimanapun mereka adalah manusia seperti kita,mereka akan makan apapun yang keluarga kita makan(kita tidak perlu merasa was-was makanan kita akan dihabiskan, karena ketika sudah kenyang mereka akan berhenti makan ) dan cara ini mencegah asisten untuk mencuri makanan ,karena penasaran atau ingin mencicipi makanan yang ada dirumah,dan kita tidak memberikan,untuk masalah cemilan atau buah ,kita biasakan setiap selesai belanja,kita siapkan bagian mereka ditempat tersendiri,ini selain mencegah mereka menghabiskan makanan cemilan untuk keluarga atau bahkan mereka sama sekali tidak mengambil karena malu atau sungkan padahal asisten ini juga ingin makan cemilan atau buah tersebut, mungkin hanya waktu makan saja yang membedakan,biasanya mereka juga tahu diri mereka akan makan setelah keluarga kita makan, apabila ada tempat yang memungkinkan kita buatkan ruang makan untuk mereka, seperti menaruh meja dan kursi didapur, karena para asisten biasanya tidak mau makan dimeja makan keluarga,untuk maslah lain seperti sabun cuci ,mungkin tidak perlu dipisah ,kita biarkan mereka mencuci pakaian mereka dengan sabun cuci yang ada, hanya saja kita ingatkan jangan mencapur cucian mereka dengan milik anggota keluarga,kita bisa mengatakan agar mudah mencari dan memilahnya,dan mereka akan mengerti ,

Permasalahan dengan asisten mungkin memang beragam dan tidak ada habisnya,bagaimana kalau asisten kita tipe asisten yang pemboros,kita sudah merasa belanja cukup untuk kebutuhan 1bulan atau 2minggu ,tetapi di minggu pertama, kebutuhan tersebut sudah ada yang habis atau nyaris ludes,kita coba siasati dengan memakai pewangi sachetan, dan kita jatah penggunaannya setiap kali mencuci,atau kita tetap belanja bulanan atau 2minnguan tapi kita berikan jatah untuk satu minggu, dan kita ajarkan cara menghemat pewangi ,kalau misal menggunakan pewangi untuk baju anak-anak, jangan langsung di buang sisa airnya ,bisa digunakan untuk baju dewasa, atau baju asisten kita,sebenarnya perlu kita sadari mengapa mereka berlaku boros karena merasa tidak mengeluarkan uang untuk membeli dan tinggal pakai saja,tetapi sebenarnya kita juga harus cek dan coba ganti merek deterjen dan pewangi siapa tahu sebenarnya bukan pemakaiannya yang boros tetapi mereknya yang kurang bagus,masalah yang lain diboroskan misal bumbu atau perlengkapan dapur kita sediakan secukupnya,walau tetap belanja bulanan atau per 2 mingguan untuk menghemat waktu karena kesibukan kita,maka kita taruh didapur untuk keperluan satu minngu saja, kalau cara ini masih belum bisa diatasai terpaksa kita harus belanja setiap minggu,dengan menyediakan secukupnya saja.pada dasarnya asisten akan menuruti apa yang kita ajarkan pada mereka,jika kita minta pada mereka memakai kebutuhab rumah tangga sesuai dan wajar, mereka akan menuruti dan tidak akan boros, jadi yang paling penting kita tahu takaran yang wajar tersebut.

Sekarang bahasan kita tentang segala hal tentang asisten kita ,termasuk waktu santai dan istirahat mereka,apakah asisten kita boleh tidur siang?, mungkin di beberapa keluarga melarang asistennya tidur siang dengan berbagai alasan mulai dari menjaga dan memastikan anak-anaknya dan jaga-jaga kalau ada tamu atau alasan lainnya,mungkin juga ada yang membolehkan asistennya tidur siang selama pekerjaan sudah rapi, anak-anak juga sedang tidur siang dan rumah dikunci selama mereka tidur sejenak yang mungkin mereka perlukan karena sudah lelah bekerja dari subuh,dan bisa memastikan ketika anak-anak bangun mereka juga sudah bangun,intinya boleh tidur siang sejenak selama keadaan kondusif, aman dan semua pekerjaan sudah rapi,dan siap dibangunkan jika mereka dibutuhkan.apabila asisten kita mempunyai masalah rambut seperti ketombe atau kutuan, biasanya ini akan ketahuan ketika anak kita atau kita sendiri tiba-tiba mendapati ada kutu rambut ,padahal sebelumnya rambut seluruh keluarga tidak pernah ada kutunya,kita akan Tanya asisten kita apakah mereka memilki masalah rambut,setlah kita tahu mereka memang memiliki masalah rambut baik ketombe atau kutu,maka kita akan membantu dengan membelikan obat atau sampo untuk menghilangkan masalah ini,dan sedikit menasehati untuk menjaga kebersihan badan dan rambut mereka.dan ini menjadi penting karena mereka juga harus menjaga anak-anak selain pekerjaan rumah tentunya.

Kalau kita bepergian jauh dengan mengendarai mobil dengan anak-anak tentunya,sangat repot kalau tidak ada asisten yang membantu menjaga mereka,dan tidak menjadi masalah kalau asisten kita bisa diajak apalagi akan menjadi kesenangannya kalau diajak jalan-jalan,tetapi akan jadi masalah kalau asisten kita mabuk kendaraan, dan ini akan merepotkan kita ,padahal kita membutuhkan bantuan mereka baik sepanjang perjalanan atau sampai tiba ditempat tujuan,banyak cara untuk mengatasi mabuka kendaraan :a. mengunyah ubi mentah atau kencur sebelum pergi, b.kita berikan obat anti mabuk sesaat sebelum berangkat,dan kita berikan perment rasa mint selama perjalanan, c.kita bekali mereka minyak kayu putih dan minum ,minuman bersoda yang bisa membuatnya bersendawa,sehingga tidak mabuk kendaraan, d. kita berikan plester atau koyo,untuk menutupi pusernya, biasanya cara ini lumayan manjur,e.kita latih asisten kita dengan sering mengajaknya pergi naik mobil dan kita ajarkan agar mereka melatih pikiran untuk mensugesti diri agarmabuk kendaraannya hilang atau paling tidak berkurang dan dengan sering berlatih mungkin akan sembuh,sebaiknya orang yang suka mabuk perjalanan ,tidak mengkonsumsi makanan berat,sebelum melakukan perjalanan sebab dapat memperparah keadaan.

Bagaimana kalau kita mendapati asisten kita memiliki bau badan yang kurang enak?, apalagi mereka mengasuh anak kita,bagaimana kalau bau badannya tertinggala pada anak kita? ,dan bagaimana menyampaikan hal ini kepada asisten kita ?,ketika mereka mulai bekerja,kita beri mereka sabun mandi, shampoo,dan mungkin produk antu bau badan seperti bedak dan deodorant,denagn sedikit bercanda kita katakan bahwa kita akan senang kalau mereka wangi dan bersih ,dengan begitu, asisten tidak tersinggung,dan kita beri tahu mereka agar anak kita harus selalu bersih dan wangi,serta memberi cotoh dari diri kita sendiri berlaku demikian,dan katakan pada mereka apabila perlengkapan pribadi yang kita berikan habis mereka harus bilang agar kita bisa membelikannya,untuk pembantu yang baru datang sebaiknya kita tidak lupa menanyakan apakah memiliki handuk atau tidak,karena ada asisten tidak memiliki handuk mandi tapi malu meminta kekita, dan mengeringkan badan sehabis mandi dengan kaos yang bekas dipakai, pantas saja bau badan,kalau seperti ini caranya.

Apabila menemukan,asisten yang kuat makan,dan ini jangan dijadikan masalah yang serius,kalau memang kinerjanya bagus,kita bisa menyiasati,kita berikan jatah makan sendiri yang kusus dan kita belikan kudapan yang mengenyangkan seperti mie instan atau makanan lain yang ekonomis agar kantong kita tidak jebol,untuk makanan asisten yang senang makan,dan memiliki asisten yang makannya kuat tetapi pekerjaannya bagus kita anggab hanya satu kekurangan, dalam hal ini sebaiknya kita tidak pelit soal makanan,biasanya asisten yang seperti ini ,berasal dari kampung dan hidup sangat kekurangan, dan tidak pernah melihat makanan yang banyak dan enak,tetapi biasanya, lama-kelamaan asisten ini akan bosan juga, bahkan mungkin juga karena bosan mereka tidak mau makan kecuali ada menu istimewa, dan ini jangan dipikirkan, sebaiknya sejak awal, secara halus dan tegas mengajari asisten untuk tidak sembarangan menghabiskan makanan atau bahan makanan ,selain itu ,suka atau tidak suka,mereka harus makan apa yang kita makan,dan tidak ada perbedaan.walau mungkin jarang terjadi tapi kasus yang berkebalikan dengan kasus yang diatas,bagaimana kalau asisten kita makan sangat sedikit dan jarang? ,mengapa ini jadi masalah,karena kita khawatir dengan kesehatan asisten kita,mereka ini mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dari pagi sampai malam,tentunya kita ingin mereka sehat dan kuat,bagaimana mau sehat dan kuat kalau makannya sedikit dan hampir tidak pernah ambil cemilan yang ada dirumah,maka sebaiknya kita coba cari penyebabnya,mungkin karena pemalu,sehingga ketika makan ambil sedikit dan tidak ambil cemilan karena malu dan kemungkinan kita lupa menawari,atau mereka malu mengambil cemilan majikan,kalau kita tahu masalahnya seperti ini kita coba dengan solusi sebgai berikut,kalau masalah makan ,maka kita sarankan ketika memasak makanan mereka kita sarankan untuk menyisihkan untuk bagian mereka sehingga mereka tidak malu harus mengambil dari mangkuk makanan keluarga kita,kalau beli cemilan asisten kita juga kita belikan untuk disimpan dikamarnya,agar bisa dinikmati ketika mereka sedang istirahat,solusi ini kita ambil setelah kita berbicara dengan mereka dan mengetahui persis permasalahan mereka seperti itu.tetapi apabila masalahnya bukan seperti itu,tapi karena asisten kita melakukan diet,karena ingin langsing,seperti pada umumnya perempuan, ketika merasa gemuk dan menginginkan badannya langsing maka mereka mengurangi makan baik makan besar atau makan cemilan,mungkincemilan yang kita berikan akan tetap utuh apalagi cemilan untuk seluruh keluarga pasti tidak tersentuh,mungkin penyelesaian dengan memarahi walau maksud kita baik ,agar dia sehat kalau makan dan asupan gizinya cukup karena mereka harus bekerja sepanjang hari dan mengasuh anak,yang tentunya sangat lelah dan ini akan jadi berbahaya apabila makan dan asupan gizinya kurang,jadi yang bisa kita lakukan adalah berbicara dari hati kehati ,kita beri pengertian makna kesehatan, dan bahaya diet yang ketat,serta kita nasehati pelan-pelan makna cantik dan bahaya diet berlebihan ,kita cari buku atau tulisan tentang hal itu dari berbagai sumber dan media,mungkin kalau cara kita menyampaikan dengan bersahabat ,mereka bisa menerima ,toh tujuan kita untuk kebaikan mereka juga,bukan hanya kepentingan kita.

Bagaimana kalau asisten kita meminjam uang kekita untuk suatu keperluan yang tidak jelas alasannya,sebagai majikan ,sebelum memutuskan untuk memberi pinjaman uang tersebut atau tidak, maka kita lihat dulu dedikasinya, sudah berapa lama dia bekerja pada kita, apakah pekerjaannya baik atau tidak, apakah dia mau mengerjakan pekerjaan lain walau bukan pekerjaannya (ini menambah nilai positif dimata kita ),kalau kita rasa semua baik dan nilai pinjamannya tidak terlalu besar dan jelas alasan penggunaannya,maka kita pinjamkan saja ,ketika memberikan pinjaman kita bicara dengan dia bagaimana mengembalikan uang tersebut, bisa kita berikan solusi,dengan memotong gajinya untuk mencicil hutangnya,atau mungkin dengan mengurangi bonusnya ketika nanti pulang kampung saat leberan,akan tetapi bagaimana kalau asisten pinjam uang ketika akan pulang kampungdengan besaran 2kali gaji bulanannya,melihat dedikasi dan pekerjaanya sudah baik ,kita berikan saja gajinya plus 2bulan gaji sebagai bonus bukan sebagai hutang dan ongkos untuk pulang,ini berjaga-jaga kalau mereka tidak kembali lagi,kita janjikan mengganti ongkos balik dan uang bonus setelah dia kembali kerumah kita untuk bekerja (ini sebagai umpan agar dia mau kembali lagi ),tetapi jangan pernah lupa selain bonus mungkin kita belikan dia baju baru dan oleh-oleh agar tidak repot beli oleh-oleh ketika pulang kampung (karena yang kita semua tahu biasanya para asisten ketika pulang kampung selalu bawa oleh-oleh untuk keluarga mereka ).tetapi kalau asisten kita minta ijin pulang kampung untuk suatu alasan misalnya saat lebaran ,sikap dan tindakan apa yang harus kita ambil?,pertama kita mencoba menikmati hidup tanpa asisten,jauh sebelum mereka pulang kita persiapkan diri baik-baik,yang terpenting turunkan standar hidup yaitu ketika ada asisten rumah sehari disapu dan dipel sehari 2kali, maka kita harus puas hanya cukup sekali kita lakukan hal tersebut,sebaiknya kita tidak perlu membatasi kapan dan berapa lama mereka akan cuti,tetapi kita tekankankepada mereka ,karena mereka sendiri, yang menentukan waktu cutinya ,berharap mereka menepatinya,karena kita sudah memberi kebebasan pada mereka,sebelum berangkat, kita berikan gaji mereka semuanya (baik yng mungkin dititipkan pada kita ) dan bonus gaji sesuai dengan kesepakatan semula dan mungkin beberapa hadiah untuknya dan oleh-oleh dari kita untuk keluarga dikampungnya,sebagai tanda terimakasih kita sudah bekerja dengan baik selama ini,dan juga ongkos perjalanan mereka,dan kita janjikan jika mereka kembali akan di berikan bonus dan ongkos perjalanan balik kerumah.dengan demikian kita berharap mereka akan kembali untuk bekerja ,tetapi apabila tidak kembali karena suatu alasan menikah misalnya kita ya harus ikhlas dan mencari lagi penggantinya,kalau menjelang lliburan lebaran suami istri masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing kita bisa mencari pembantu infal,walau biayanya cukup tinggi,tapi lumayan membantu sampai kita cuti atau sampai pembantu kita balik,untuk anak-anak bisa kita titipkan orang –orang terdekat atau keluarga yang bersedia membantu mengasuh sementara ,sampai masing-masing suami istri bisa cuti,ketika salah satu bisa cuti maka anak tidak perlu dititipkan, mungkin suami atau istri bisa mengasuh dengan bantuan pembantu infal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun