Mohon tunggu...
Humaniora

Agar Tetap Bahagia dan Berhubungan Baik dengan Asisten Rumah Tangga

7 September 2015   18:59 Diperbarui: 7 September 2015   20:00 3287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada saat ini dimana banyak perempuan yang berpartisipasi ikut bekerja diluar rumah selain membantu mencari nafkah ,ini bentuk eksistensi mereka terhadap kehidupan yang mereka miliki ,agar bisa ikut berperan dalam perkembangan dunia, bahwa bukan saatnya lagi perempuan harus tinggal dirumah hanya untuk mengurus keluarga saja,dengan begitu berarti harus ada yang membantu mengurus anak dan rumah yang mereka tinggalkan saat bekerja diluar rumah,karena tentu saja para perempuan terutama para ibu yang memilki anak untuk mengurus semuanya ,karena pada dasarnya manusia memiliki keterbatasan.dalam hal ini diperlukan seseorang untuk membantu mengurus anak yang diserahkan pada baby sitter dan asisten rumah tangga ,untuk mengurus seluruh pekerjaan rumah tangga yang tidak mampu ditangani anggota keluarga tersebut.

Apalagi jika kebetulan kita tinggal dikota yang lalu lintasnya hampir selalu macet, dan ini berarti pagi-pagi buta, sudah harus berangkat dari rumah dan baru bisa sampai rumah pasti sudah sore menjelang malam atau mungkin malam hari, dan keberadaan asisten rumah tangga tentunya sangat dibutuhkan,dan keberadaan mereka pasti akan sangat membantu, mari coba kita pahami ,namanya asisten yang berarti kerja dan tanggung jawab utamanya (seharusnya) adalah membantu kita, tetapi yang terjadi tampaknya justru sebaliknya dimana para asisten inilah yang memegang peran utama,terutama dalam menjalankan rutinitas keseharian dalam rumah tangga,sehingga kita seringkali merasa timpang dan kehilangan,ketika mereka tidak ada (ketika mereka minta cuti libur saat hari besar atau keperluan lainnya ),bahkan kegiatan diluarpun,tidak mungkin dapat dijalankan dengan baik apabila ada masalah yang gawat dengan para asisten ini.

Dalam menghadapi para asisten dengan banyak tingkah polah mereka ,bukanlah hal yang mudah, bahkan cerita tentang mereka seperti cerita yang tak berujung,dan urusan pulang kampung hanyalah satu dari sekian banyak permasalahan lainnya,misalnya mulai dari cara memilih, mengajari dan masih banyak lagi lainnya, dan dengan ini kita mencoba belajar bersama mengenal dan memahami para sisten kita agar kita bisa tetap bahagia dan hidup harmonis dengan mereka, walau saya tidak bekerja saya mengamati keluarga, tetangga dan teman-teman yang kebetulan bekerja diluar rumah ,yang mau berbagi cerita tentang hubungannya dengan para asisten rumah tangga, dan sedikit pengalaman penulis ketika masih memperkerjakan asisten rumah tangga,dan semua contoh yang ada dalam tulisan ini semoga bisa sedikit membantu dan mengantisipasi saat berhadapan dengan asisten rumah tangga dan permasalahan yang mungkin saja terjadi dan harus dihadapi.

Pada saat ini sebutan pembantu rumah tangga,untuk asisten kita dirumah,menjadi terasa kurang enak di dengar dan sepertinya agak kurang manusiawi, oleh karena itu sebutan asisten rumah tangga ( ART) jauh lebih enak di dengar dan para pekerja akan merasa lebih nyaman dan merasa lebih dihargai dan merasa sebagai karyawan atau pekerja dari pada sebutan pembantu (sebutan yang dirasa sedikit merendahkan dan kurang manusiawi ),ini seperti halnya karyawan yang masuk dalam lingkup kerja paling pribadi ,karena karyawan ini masuk rumah ,berkuasa didapur, mengasuh anak,mengintip kamar tidur atau istilahnya karena membersihkan kamar tidur pemilik rumah, sampai mencucikan baju kita,dan sebenarnya yang kita sebut asisten rumah tangga ? mereka yang bekerja di rumah kita yang membantu meringankan pekerjaan kita,yakni 1. asisten rumah tangga yang mengurus seluruh rumah kalau mungkin juga memasakkan makanan untuk seluruh keluarga,2.baby sitter ,orang yang mengasuh anak-anak kita terutama yang bayi atau balita,dan membantu segala keperluan mereka,3. Sopir pribadi,ini juga bisa disebut asisten walau mungkin pekerjaannya juga sebagian besar di luar rumah,mengantar dan menjemput anggota keluarga yang bepergian kesuatu tempat yang menjadi tujuan. Apakah penting kehadiran mereka ?bisa jadi penting karena beberapa rumah tangga tidak akan berfungsi baik jika keberadaan mereka tidak ada, dan keberadaan kita yang masih tinggal di Indonesia , sedikit banyak kita dan mereka saling membutuhkan ,kita membutuhkan tenaga dan ketrampilan mereka ,dan para asisten ini bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka ,dan ini bisa dikatakan win-win solution,yaitu kita memerlukan mereka dan mereka memerlukan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dari kita,

Disamping banyaknya manfaat yang kita peroleh dengan memperkerjakan mereka ,maka tidak kita pungkiri bahwa banyak juga timbul masalah yang mungkin kita hadapi dengan adanya keberadaan mereka ,seperti misalnya masalah-masalah kecil,spserti masakan yang kurang cocok sampai masalah besar yang cukup mengganggu seperti misalnya mencuri uang atau barang berharga dirumah kita,dan disini kita akan coba membahas untuk membantu mengatasi masalah ini.dan ini disebabkan beragam latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda dan ditambah dengan kenyataan tidak ada orang yang sama maka mau tidak mau harus diimbangi dengan penanganan yang bervariasi pula tergantung setiap individu.walau mungkin ini bukan jawaban yang pasti dan paling membantu tetapi paling tidak siapa tahu dan kebetulan cocok dengan permasalahan yang sedang di hadapi .dan mungkin bisa di jadikan masukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para asistennya.

Mengapa kebanyakan keluarga di Indonesia memilih jasa asisten rumah tangga untuk membantu meringankan pekerjaan domestik mereka padhal di negara-negara maju tidak selalu demikian ?,selain gaji asisten tidak terlalu tinggi juga ada alasan lain yang memungkinkan mereka memerlukan asisten rumah tangga ini ,misalnya seperti berikut walau seorang perempuan bekerja dirumah ,yang sering duduk didepan komputer,selama beberapa jam ,pada saat itu mereka memang benar-benar tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga ,dan disisi lain dia tidak suka melihat rumahnya berantakan dan melihat cucian dan setrikaan menggunung maka jas asisten rumah tangga pasti dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut,atau alasan lain yang pasti yaitu para perempuan atau para ibu yang bekerja diluar rumah ,dan mengapa dinegara-negara maju jarang menggunakan asisten rumah tangga ,selain gaji yang tinggi juga masalah cuaca dan iklim ,di Amerika misalnya disana tidak terlalu berdebu,jadi membersihkan rumah seminggu sekali mungkin sudah cukup, lha kalau di Indonesia, rumah kita tidak dibersihkan sekali saja sudah bisa sangat kotor atau membuat tidak nyaman.

Dan mungkin masing-masing keluarga mempunyai alasan yang berbeda –beda, dalam menggunakan jasa asisten rumah tangga atau akhirnya memutuskan tidak memakai jasa mereka lagi karena mungkin lelah yang terus menerus ganti asisten ,merasa punya asisten malah menambah beban,atau karena anak-anak sudah cukup besar serta peralatan rumah tangga jaman sekarang sudah makin canggih ,dan yang masih memiliki anak kecil ,ada sanak saudara atau tetangga yang bisa dititipi atau menjaga anak mereka sementara para perempuan atau para ibu ini bekerja, tetapi pada dasarnya jika kondisi seperti ini sangat diperlukan asisten rumah tangga untuk membantu mereka, karena mereka tidak bisa selalu tergantung dengan bantuan keluarga atau tetangga untuk menjaga anak mereka ketika ditinggal kerja,tetapi bagi anak-anak yang sudah cukup besar, masalah pekerjaan rumah masih bisa ditangani bersama, dengan berbagi tugas,dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dan ini dapat mendidik anak-anak untuk mandiri dan tidak manja serta mendidik mereka untuk bisa bertanggung jawab terhadap setiap tugasnya yang diawali dengan belajar bertanggung jawab dalam mengurus rumah yang saat ini menjadi tempat tinggalnya,tetapi mungkin saja tetap memilih memakai jasa asisten rumah tangga agar bisa menikmati,waktu bersama yang sangat berharga dengan lebih santai, atau seorang ibu yang menginginkan kesempurnaan dalam menjaga kebersihan dan kerapian rumahnya,dan kalau sampai tidak kesampaian si ibu ini akan uring-uringan ,dan kalau dikerjakan sendiri akan sangat kecapaian dan ini sangat mengganggu emosinya dan menjadi kurang menyenangkan dan tidak membuat bahagia anggota keluarga yang lain.dan untuk mengatasi agar semua berjalan lancar maka asisten rumah tangga akan sangat membantu seluruh keluarga tetap stabil dan bahagia.dan juga alasan lain karena di Indonesia harga listrik masih mahal ,dan peralatan rumah tangga yang canggih masih membutuhkan listrik yang tidak sedikit dan ini pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membayar tagihan listrik dalam penggunaannya alat-alat rumah tangga tersebut, mungkin apabila tagihan listrik bisa murah maka kebutuhan akan asisten rumah tangga akan berkurang ,karena peralatan modern seperti mesin cuci plus pengeringnya, mesin pencuci piring, dan alat hisap debu dan peralatan lainnya bisa di gunakan untuk membantu meringankan pekerjaan rumah tangga.

Ada alasan lain yang bisa kita pakai sebagai contoh alasan mengapa seorang ibu membutuhkan asisten rumah tangga ,sebenarnya perempuan ini tidak bekerja di luar rumah ,tetapi memiliki dua anak balita yang lumayan aktif sehingga sedikit merepotkan dikala sedang rewel, ibu ini sebenarnya hanya membutuhkan asisten dikala anak-anak sedang rewel atau sakit,sehingga dia tidak mampu mengatasi keadaan rumah termasuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga ,atau singkatnya pada kondisi darurat saja, sebenarnya keluarga ini pernah memiliki asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumah agar si ibu memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh kedua buah hatinya tersebut,tetapi berkali-kali ganti asisten karena asisten yang ada minta pulang,dengan berbagai alasan , padahal si ibu dan suaminya berusaha instropeksi apa yang salah pada mereka ,tapi tidak menemukan hal yang salah mereka menganggab belum ada yang cocok saja, akhirnya memutuskan tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga lagi karena sudah capek gonta-ganti asisten,mereka bekerja sama mengatasi pekerjaan rumah tangga dengan menggunakan peralatan rumah tangga yang canggih agar meringankan pekerjaan mereka , dan akan memakai asisten temporer ketika keadaan darurat.semoga saja ibu dan seluruh anggota keluarganya selalu sehat sehingga seluruh urusan rumah dapat berjalan lancar.atau mungkin ada solusi lain keluarga ini mengambil asisten yang pulang hari untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari, sehingga ibu ini hanya fokus mengurus anaknya dan ketika suaminya pulang kerja bisa membuat makan malam keluarga.

Marilah kita bahas bagaimana memilih asisten rumah tangga untuk keluarga kita, ini sebenarnya gampang-gampang susah, tetapi yang utama dan paling penting adalah harus orang yang jujur, karena mereka akan bekerja dirumah kita, dan pasti akan memasuki ruang pribadi kita untuk membersihkan atau menyimpan baju hasil setrikaan ke lemari tempat pakaian kita atau apapun yang mungkin kita mintai tolong untuk meletakan sesuatu,apalagi apabila kita memilih baby sitter, karena mereka akan bersama anak –anak kita yang berada dirumah ketika kita tinggalkan untuk bekerja,sebelum memutuskan memakai jasa mereka baik baby sitter atau asisten rumah tangga yang kita ambil dari yayasan , maka kita harus teliti ( kita lihat ktp, ijasah atau sertfikat apapun yang dia miliki yang berkaitan dengan pekerjaannya,serta pengalaman kerja kalau mungkin surat rekomendasi dan penjaminnya ),dan kita juga harus sedikit memberi tes pertanyaan yang kita sudah tahu jawabnya tetapi apabila calon asisten ini menjawab yang berbeda maka kita anggap dia tidak jujur,tetapi kalau jawabnya wajar dan tidak terlalu tepat atau berlebihan maka kita anggab mungkin masih polos dan belum memiliki banyak pengalaman kerja, dan kita juga harus mencari asisten rumah tangga dan baby sitter yang mau belajar dan menurut,karena bila mereka ini mau belajar semua pasti bisa dilakukan ,dan perlu kita ingat penampilan fisik bukanlah hal penting untuk memilih asisten yang penting sehat dan bersih.dan satu hal yang perlu kita ingat,kalau kita memutuskan mengambil asisten rumah tangga dari yayasan kita harus mempelajari benar aturan main yang berlaku ,misalnya, berapa gajinya, berapa lama untuk cutinya, berapa kali harus disediakan baju kerja dan lain-lain dan tidak kalah penting berapa lama dapat pengganti apabila asisten yang kita pilih tersebut ternyata tidak cocok atau suatu sebab yang lain.kita juga harus mencari informasi atau referensi teman atau keluarga sebelum menentukan memilih yayasan penyalur asisten rumah tangga yang akan kita pilih, karena dizaman ini kita tahu banyak yayasan penyalur asisten rumah tangga dan baby sitter yang tidak benar .

Dan dari kita sebagai calon majikan atau atasan mereka nanti ,maka kita wajib menjelaskan keadaan rumah kita sebagai tempat kerja mereka ,sebagi contoh kita jelaskan apabila kita penganut agama Kristen dan dirumah ada anjing, ini perlu diungkapkan, karena akan repot kalau asisten takut sama anjing dan ini akan menjadi masalah.dan kalau mungkin kita bisa memilih maka sebaiknya kita pilih yang dewasa dan sudah berkeluarga karena mereka ini memiliki tanggung jawab pada keluarga yang lebih besar ,sehingga mereka benar-benar bekerja dengan baik.

Bagaimana kalau kita kebetulan menemukan atau memiliki asisten rumaha tangga yang berusia di bawah umur ( berusia dibawah 17 tahun ),biasanya yang sering kita temuai dengan asisten dibawah umur adalah kurangnya ketrampilan kerja dan juga agak kurang bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya walau mungkin anak ini adalah anak yang baik dan jujur, dibandingkan yang sudah lebih dewasa atau yang sudah berkeluarga misalnya menyapu asal saja, masak harus diberi instruksi ,menyetrika yang asal-asalan, tidak telaten dan kurang sabar saat menjaga anak-anak,kita sebagai majikan atau orang yang memperkerjakan mereka mungkin sering lelah karena harus terus menerus memberi instruksi karena dia tidak memiliki inisiatif, dan mungkin merasakan sejak adanya asisten ini dirumah membuat rumah jadi berantakan karena kemampuan mengurus rumah kurang baik dan tergantung dari perintah kita,dan tidak berinisiatif untuk membersihkan ketika kita berada diluar rumah untuk bekerja atau suatu tugas lainnya dan cukup menambah beban, seperti memiliki anak tambahan walau mungkin bisa menjadi teman yang baik anak-anak kita,dan sebagai majikan yang memiliki umur yang jauh lebih dewasa dan tingkat kecerdasan dan pendidikan yang jauh lebih baik ,apabila kita terpaksa memperkerjakan anak dibawah umur, maka kita mencoba memahami mengapa diusia itu mereka harus bekerja padahal seharusnya masih sekolah,mungkin ini tuntutan ekonomi ,dan kita memang tidak bisa menuntut banyak pada pekerja usia dibawah umur, dan pelan-pelan kita ajarkan untuk bisa bertanggung jawab melakukan pekerjaan nya, kita coba pekerjaan yang paling mampu di kerjakan dan tidak menuntut hasil yang baik apalagi sempurna, mungkin dengan berjalannya waktu dan pengertian kita ,maka dia akan mampu melakukan tugasnya dengan baik,disini kita harus ikhlas bisa momong anak ini istilahnya mendidik dengan memahami keadaannya.tetapi sebenarnya bagaimanapun ini tergantung juga pada mental asisten ini,kalau dia memang benar-benar mau dan bisa menjadi baik,dan kita juga sabar dalam melatih dan mendidiknya,maka akan berhasil menjadi lebih rajin dengan hasil pekerjaan lebih baik,tetapi kalau memang sudah tidak tahan menghadapi asisten yang tidak mau merubah perilaku kearah yang lebih baik maka sudahi saja dang anti yang lebih dewasa dan bisa bekerja dengan tanggung jawab ,tetapi apabila anak ini mau berubah kearah yang lebih baik maka tidak ada salahnya memberi kesempatan untuk terus bekerja ,dan akan lebih baik apabila dia mengatakan betah tinggal dan bekerja pada kita.berarti mungkin dia hanya butuh waktu untuk belajar lebih baik.

Pembahasan berikutnya adalah berapa gaji yang tepat untuk asisten rumah tangga yang baru datang dari kampung dan belum memiliki pengalaman kerja ?,mungkin kita tidak akan pusing dan bingung apabila kita mengambil asisten dari yayasan ,karena mereka biasanya sudah menentukan berapa gaji asisten yang sudah mereka didik sebelumnya dan kalau dari yayasan biasanya memang sudah cukup trampil untuk mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus menggunakan peralatan rumah tangga yang modern dan canggih,kalau asisten yang tanpa pengalaman kerja dan datang dari kampong,biasanya kurang trampil dan biasanya belum bisa menggunakan alat rumah tangga modern ,kita sebagai majikan masih banyak mengajari,jadi hala apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan gaji mereka dan juga mengenahi kenaikan gaji mereka?,beberapa pendapat bisa kita pakai sebagai pertimbangan dan itu adalah :1. Sepertinya gaji asisten ,biasanya tergantung dari pasaran didaerah mana kita tinggal, dan kita bisa bertanya pada tetangga atau beberapa teman berapa mereka menggaji asisten nya ,dan pada akhirnya dalam mengambil keputusan tetaplah kita sendiri yang menentukan mungkin dengan mengatakan kita lihat dulu hasil kerjanya, apabila kerjanya bagus dan memuaskan kita ,ketika sudah melewati 3 bulan kita akan menaikan gajinya beberapa persen dan asisten ini akan menerima selama masih wajar dan sama dengan yang diterima teman-temannya.2.untuk menentukan gaji asisten juga bisa kita pakai cara ini yakni menanyakan pada calon asisten kita sebelum dia bekerja berapa gajinya sebelum ditempat kita serta apa saja tugas mereka,setelah tahu kita bisa tentukan mungkin kita bisa samakan apabila keadaan kita tidak terlalu berbeda dengan keadaan majikan sebelumnya ,dengan menjelaskan apa saja yang mereka dapat selain gaji yang merkea dapatkan diluar gaji pokok yaitu gasilitas yang kita sediakan, seperti kebutuhab sehari-hari (sabun, pasta gigi,shampo,dan pembalut wanita ),serta uang jajan diakhir pekan.

Menggaji pembantu sebenarnya tergantung dari hati nurani kita,karena kita juga memahami kenaikan harga-harga juga berpengaruh terhadap besarnya gaji mereka,para asisten yang tidak berasal dari yayasan kebanyakan kitalah yang lebih sering memutuskan besar kecilnya gaj mereka walau tetap dengan standar yang sudah kita bicarakan diatas,dan pada dasarnya para asisten jarang yang meminta langsung besarnya gaji yang ingin mereka terima,karena secara psikologis mereka ,merasa rendah diri dibanding para majikan (orang yang memperkerjakan mereka ),ini dipicu karena banyak faktor diantaranya :a. tingkat pendidikan yang rata-rata rendah,b. mereka sangat membutuhkan pekerjaan ini ,karena keadaan perekonomian mereka sudah sangat kekurangan,c.mereka tidak memiliki pilihan lagi dalam mencari pekerjaan yang lebih baik,d.para asisten sering merasa minder,karena tingkat perekonomian mereka berada dibawah orang yang memperkerjakan mereka ,e. mereka tidak mampu melakukan tawar menawar dengan para calon majikan ,karean menganggab apa yang akan mereka kerjakan nanti adalah pekerjaan biasa (padahal ini adalah pekerjaan yang sangat penting dan sangat membantu keberlangsungan kehidupan orang yang memperkerjakan mereka ).

Kita bisa menggaji asisten,dengan berbagai cara yaitu dengan :1. Menggaji sesuai dengan standar tetapi dengan menambah uang jajan mingguan,dan menaikan gaji mereka setiap tahun yang disesuaikan dengan tingkat inflasi dan kondisi kerja mereka,2. Dengan memberi gaji yang lebih tinggi dari rata-rata,tanpa uang jajan ,tetapi memberi kebutuhan pokok sehari-hari (sabun mandi dan cuci,shampoo,odol,pembalut,serta makanan cemilan dan sesekali uang jajan walau tidak rutin kalau rutin mungkin agak merepotkan),3. Diawal bekerja mereka kita gaji sesuai standar ,tetapi kita menaikan gaji mereka tiap 6bulan atau 1tahun sekali ,dan tetap memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari,serta sesekali uang jajan,4.dengan gaji pokok yang disesuaikan dengan keadaan saat ini dan diberikan fasilitas kebutuhan dasar mereka sehari-hari dan sesekali uang jajan ,dan pada akhir tahun diberikan bonus 2bulan gaji serta hadiah sesuai dengan kinerja mereka,5. Memberi gaji pokok ,dan fasilitas kebutuhan dasar serta sesekali uang jajan, dan dijanjikan akan diberikan bonus per 3bulan atau 6 bulan kalau pekerjaan mereka bagus,besar kecilnya bonus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan kita,6. Dengan gaji pokok ,kebutuhan harian dan sesekali uang jajan,juga bonus per 3 bulan, atau 6 bulan bahkan mungkin 1 tahun ,ditambah ada libur satu atau dua kali dalam satu bulan untuk me time para asisten rumah tangga kita tersebut.mungkin dengan berbagai alternative diatas para asisten kita merasa betah dan rajin bekerja pada kita.

Setelah mengetahui besaran gaji mereka ,kita juga perlu memikirkan bagaimana cara memberikan pembayaran gaji mereka,karena banyak cara yang dilakukan orang-orang dalam membayar gaji para asisten mereka ini bisa kita rangkum sebagai berikut: 1.dengan cara seperti biasa kita bayar gaji mereka spenuhnya,dan para asisten ini sendiri yang menyimpan dan mengelolanya,jadi kita tidak bertanggung jawab terhadap pengelolaan uang mereka selepas kita bayar, 2. Kita berikan uang gajinya secukupnya yang di butuhkan ,dan kita simpan sebagian besar,dan dia bebas mengambil saat dia membutuhkan atau pada saat dia pulang kampung,cara ini bisa melemahkan membuat posisi kita kurang baik dimata asisten ,ketika ada masalah dengan mereka dan mereka ingin mengambil uangnya ketika ingin pulang karena suatu alasan dan kita tidak bisa langsung memberikan mungkin kita harus ambil ditabungan padahal bank tutup diakhir pekan, mereka yang kurang mengerti kita dianggab mempersulit dan mungkin prasangka lainnya,3.kita berikan sebagian gaji asisten kita dan sebagian lagi kita masukkan ketabungan dan dicatat dan nanti ketika mereka pulang kampung, mereka akan mengambil semua uang mereka,cara ini akan menjadi cashflow keuangan rumah tangga kita apabila kita tidak disiplin menyisihkan uang mereka dengan jelas dan tidak menggunakan untuk keperluan kita dahulu,dan kita masih ikut bertanggung jawab tentang keuangan asisten kita sepanjang dia bekerja pada kita,tetapi kebaikannya kita bisa membantu mereka untuk mengajari mengelola keuangan mereka,karena biasanya asisten adalah orang sederhana yang tidak tahu cara mengelola uang atau menghindari keluarga atau orang-orang dekatnya memanfaatkan dengan meminta uang padanya,untuk hal-hal yang kurang penting bagi asisten kita dan ini juga mengajarkan mereka menggunakan uang secara bijak dan kita bertindak sebagai fund managernya ,4. kita gaji mereka melalui tabungan dan membuatkan mereka atm,tapi kita masih bisa melihat jumlah saldo yang mereka miliki ini berjaga-jaga ketika mereka mengeluarkan uang yang kurang penting atau dimintain saudara atau kerabat juga orang-orang lain yang memanfaatkan mereka,tetap cara ini kita tidak terlalu terbebani dengan tanggung jawab memegang sebagian uang mereka,dan cara ini akan cocok apabila asisten kita mengerti masalah bank dan menjadi kurang efektif apabila tidak memahami masalah bank dan semua hal tentangnya.

Berhubungan dengan asisten rumah tangga itu gampang-gampang susah,kita sebenarnya sudah paham ,dengan melihat situasi dan mengetahui macam apa orang yang kita pekerjakan,tetapi siapapun mereka selalu ada resiko yang harus kita tanggung ketika harus memperkerjakan orang luar dalam rumah kita,dan itu harus kita sadari dan resiko sekecil apapun harus kita tanggung dan perhitungkan,dan tentu saja kita akan berusaha mencari jalan keluar untuk memcahkan setiap hal yang memiliki kemungkinan menjadi masalah, sekecil apapun maslah yang timbul akan berpengaruh pada kualitas keharmonisan keluarga kita,dan salah satu yang mungkin kita hadapi, kita menemukan atau terpaksa memperkerjakan asisten,yang usianya dibawah umur (mungkin karena kebutuhan mendesak dan pada saat itu tidak ada asisten yang cukup dewasa yang kita mau, dan yang ada anak dibawah umur yang mau bekerja karena tuntutan ekonomi),apabila kita menemukan calon asisten dibawah umur dari kampung dan belum pernah bekerja sebelumnya,dan bahkan mungkin belum mengenal alat rumah tangga yang modern yang serba listrik apalagi menggunakan,maka hal pertama yang kita lakukan adalah melihat cara kerja yang paling sederhana yang biasa dilakukan dikampungnya seperti menyapu ,mengepel dan mencuci serta sedikit-sedikit masakan sederhana seperti menggoreng tempe atau memotong sayuran , mencuci secara manual pada awalnya,dan pelan-pelan kita ajarkan untuk menggunakan alat rumah tangga yang termudah sampai yang tersulit, mungkin sepanjang masa belajar banyak kesulitan dan kesabaran dari kita,dan kita tanamkan pada mindset otak kita bahwa dengan memilih asisten apalagi dibawah umur,maka standar kerja mereka tidak sama dengan standar kita dan kebiasaan mereka dikampung akan berbeda dengan standar yang kita miliki disini,dan mungkin apabila mereka ini sedikit membuat kesalahan kita bisa menoleransi,dan kita tidak perlu marah untuk hal yang kecil,karena semua membutuhkan proses.

Dan bagaimana selama proses tersebut kita menjadi tidak sabar,mungkin karena asisten tersebut kurang cepat menangkap cara kita mengajari dan menjadi sering melakukan kesalahan sehingga membuat kita menjadi kurang sabar atau emosi,berarti kita harus cari jalan keluar agar asisten ini trampil dan tidak melakukan banyak kesalahan,:a. kita ajar pelan-pelan dan di buat fokus satu pekerjaan diajarkan sampai benar-benar trampil,walau mungkin butuh beberapa hari,sambil belajar melalkukan pekerjaan yang sudah mampu dikerjakan misal menyapu,atau mengepel lantai yang pasti bisa dilakukan walau mungkin belum sesuai dengan standar kita,b.apabila asisten tersebut mudah lupa,atau melupakan tugas dan pekerjaannya maklum mungkin masih anak-anak dan masih lebih senang main-main ,kita buatkan catatan berserta waktu untuk mengerjakan yang kita tempelkan dipintu kulkas atau disuatu tempat didapur yang dengan mudah dia baca,dan mengingatkan untuk mengerjakan tugasnya,(ini mungkin tidak bisa dilakukan apabila kita menemukan asisten yang tidak bisa baca atau kurang trampil membaca walau saat ini mungkin jarang terjadi tetapi semua kemungkinan selalu ada ),maka cara berikut bisa menjadi solusi ,c.kita coba meminjam pembantu tetangga atau kerabat yang sudah trampil ,untuk tinggal beberapa hari tinggal dirumah kita untuk mengajari asisten kita dalam mengerjakan pekerjaannya, sebenarnya semua tergantung juga dari mental asisten itu sendiri, kalau memang dia benar,mau berusaha lebih baik ,maka pasti bisa menjalankan pekerjaan dengan baik,dan setelah semua kita upayakan dan kita analisis menunjukan perubahan menjadi lebih baik,sebaiknya kita bina kesabaran kita,mungkin karena dia memang baru pertamakali bekerja dan mungkin prosesnya agak lambat,terlebih bila dia mengatakan senang dan kerasan bekerja dengan kita,maka kita akan tetap memperkerjakan asisten ini,tetapi apabila kita analisa tidak menunjukan perubahan kearah yang lebih baik,dan seringkali membuat kita makan hati dan hilangnya kesabaran kita,maka lebih baik kita ganti dengan yang lebih trampil dan dewasa sekalipun harus membayar gaji sedikit lebih besar.

Untuk para ibu yang bekerja mungkin akan sedikit memiliki masalah dalam mengontrol asisten mereka karena mereka harus keluar rumah pagi-pagi dan baru bisa pulang kerumah pada sore hari bahkan munkin malam hari karena berbagai alasan karena memang jam kerjanya,atau lembur dan mungkin juga kemacetan dijalan yang tidak bisa diprediksi setiap harinya,padahal mereka tidak hanya meninggalkan rumah tetapi mungkin juga anak-anaknya yang mungkin masih balita atau bayi . dan banyak para ibu kurang sreg atau tidak nyaman meninggalkan bayinya dengan asisten atau baby sitter sekalipun dan para ibu ini biasanya menitipkan anaknya pada kerabat atau tetangga yang di percaya,walau mungkin masih memperkerjakan baby sitter untuk mengurus segala keperluan anaknya,atau mungkin asisten biasa yang dianggab bisa dititipi bayi,ini berjaga-jaga kalau asisten berlaku kurang baik pada anaknya jadi segera diketahui, ini salah satu keuntungan membina hubungan baik dan dekat dengan tetangga yang tidak pergi bekerja karena mereka bisa membantu mengawasi asisten kita karena tinggal satu komplek dan berdekatan dengan rumah kita, ibu yang bekerja akan tenang meninggalkan anak mereka dalam asuhan asisten atau baby sitter tanpa pengawasan kerabat, ketika mereka sudah cukup lama mengenal asisten ini dan sudah tahu benar kualitas dan loyalitas mereka,untuk melakukan pengawasan langsung tidak bisa ibu bekerja bisa sesekali mendadak pulang kerumah diluar jam kebiasaan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,atau mendadak pura-pura ketinggalan sesuatu dan kembali pulang mendadak setelah berangkat kekantor, atau juga bisa minta kerabat atau orang tua berkunjung kerumah saat ibu tidak berada dirumah , ini semua dilakukan untuk mengecek perilaku asisten terhadap anak kita(banyak cerita asisten berperilaku sopan dihadapan majikan ,tetapi memperlakukan anak merka tidak baik setelah majikan pergi keluar rumah untuk bekerja atau keperluan lainnya ),atau juga apabila kita punya anak yang lebih besar, dan sudah pandai bercerita, cara paling baik adalah menjalin komunikasi yang erat, dengan anak sehingga apapun yang terjadi pasti diceritakan pada kita,dan kita tanamkan pada anak dan asisten ,bahwa kita mempercayai cerita anak kita walaupun dia masih kecil dan bercerita dengan caranya sendiri.melalui anak kita kita juga bisa memeriksa pekerjaan asisten kitadan juga menanyakan apa yang sudah dilakukan anak kita seperti sudah makan atau belum, sudah belajar atau belum dan sudah minum vitamin atau beluam ?didepan asisten dengan maksud supaya asisten mengerti bahwa kita selalu memeriksa pekerjaan mereka dan kita mempercayai perkataan anak kita,jadi asisten tidak mungkin berbohong soal pekerjaannya ketika kita tidak ada dirumah,dan juga mempererat hubungan kita dengan anak walau tidak ditungguin keseharian mereka,ada baiknya menitipkan anak beserta asisten yang mengasuhnya kepada orang tua atau mertua,jadi orang tua atau mertua mengerti kebiasaan atau pekerjaan asisten selama mengurus anak kita.

Apabila kita memiliki 2orang asisten atau lebih maka kita harus mengatur pembagian kerja mereka agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan semua asisten merasa di perlakukan adil,kita bagi pekerjaansesuai dengan kemampuan dan dan mungkin juga faktor usia dari para asisten,biasanya yang berusia lebih tua memiliki kemampuan, ketrampilan dan tanggung jawab lebih baik dibanding asisten yang lebih muda (walau tidak selalu usia yang lebih tua selalu yang lebih trampil dan mampu ,bisa jadi mungkin sebaliknya ),kita sebagai orang yang memperkerjakan melihat dan menimbang sebelum memutuskan tugas apa saja yang harus masing-masing kerjakan dengan mengamati sebelumnya,ini biasanya membutuhkan waktu beberapa hari sebelum memutuskan , seperti sebuah contoh berikut,sebuah keluarga memiliki 2orang asisten,yang satu usia 40 tahunan dan yang satunya lagi usia 20tahunan,ibu majikan memutuskan pembagian tugas sebagai berikut, untuk yang lebih tua ditugaskan untuk mengurus anak, memasak dan mengurus baju kerja suami istri (karena baju kerja perlu perlakuan khusus) keluarga itu ini dengan pertimbangan selain sudah berpengalaman mengurus anak karena pernah memiliki anaksendiri,dan lebih telaten serta sabar menghadapi anak-anak ,dan terampil memasak sudah dibuktikan masakan yang dibuatnya cukup enak,serta bisa mengurus baju kerja yang selama ini sudah pernah dilakukan ,dan untuk asisten yang lebih muda diberikan tugas mengurus dan membersihkan rumah seperti menyapu dan melap perabotan dirumah,serta mengepel rumah dan mencuci dan mensetrika baju.sebenarnya pembagian tugas ini bisa lebih luwes dan bisa dilihat kemampuan masing-masing dan mungkin masalah senioritas (yang lebih dulu bekerja bisa dianggab senior atau usia mereka bisa jadi pertimbangan yang lebih tua dianggab senior ) bisa juga jadi pertim bangan dalam menentukan jenis pekerjaan yang harus masing-masing kerjakan.sebenarnya pada akhirnya para asisten ini saling bantu, dan kita bisa menekankan terus pentingnya bantu membantu dan kebersamaan kepada mereka, sejauh ini tidak masalah ,mereka bersama-sama membantu saya.

Dalam berhubungan dengan orang yang bekerja pada kita,seperti asisten rumah tangga kita,sesekali diperlukan sikap tegas pada suatu keadaan yang harus memaksa demikian,tegas diperlukan sekali ,tegas bukan berarti judes,tetapi menempatkan sesuatu pada tempatnya dengan cara yang baik,misalnya tidak dengan cara marah-marah dan membentak-bentak,coba kita berpikir yang sederhana saja dalam mengambil tindakan tegas, kalau memang harus bertindak tegas maka kita berbicara langsung permasalahannya mengapa kita harus ambil tindakan itu dan kita katakan akibatnya kalau mereka melanggarnya dan juga sanksinya kalau dia berani melanggarnya,kita bersikap tegas hanya untuk hal yang sangat penting dan prinsip saja (misalnya:kalau mereka pergi untuk main sebentar ternyata merka lupa waktu dan pulang sangat terlambat,atau mereka tidak jujur pamit main kerumah saudaranya tetapi ternyata nginap dirumah pacarnya,dan mungkin masalah pelanggaran yang dilakukan asisten dalam penggunaan peralatan rumah tangga tidak sesuai dengan semestinya,dan ini menyangkut dalam penggunaan peralatan rumah tangga apabila tidak hati-hati akan menyebabkan bahaya kebakaran, sebagai majikan kita juga harus memiliki toleransi dalam mengukur kemampuan asisten kita sesuai dengan kapasitasnya,mereka tidak mungkin menjadi asisten rumah tangga kalau mereka pintar,sehingga kita tidak terlalu sering menegur dengan kesalahan-kesalahan kecil yang tidak disengaja atau belum pahamnya mereka dalam penggunaan peralatan rumah tangga yang ada dirumah kita.

Ada satu tip yang harus kita pahami dan bisa kita lakukan untuk mencegah asisten kita agar tidak ngelunjak,kita kurangi obrolan yang bersifat pribadi, sesekali mengobrol menanyakan beberapa hal tentang dia tidak masalah sepanjang,tidak terlalu sering ini semua untuk menjaga rasa kekeluargaan diantara kita dan asisten kita, dalam keseharian kita bicara secukupnya sebatas memberi instruksi tentang pekerjaan pada mereka.dan jangan ragu kita tegur baik-baik dengan tegas, kalau ada perilaku mereka atau ketika mereka dalam melakukan tugasnya melakukan kesalahan membahayakan baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.

Mungkin dalam bersikap tegas ada kalanya ada rasa marah kita pada asisten kita,jangan pernah melakukan didepan anak-anak kita,jika didepan anak-anak, kita bicara seperlunya ,dan setelah anak-anak tidur kita lanjutkan dengan pembicaraan dengan lebih serius,sebenarnya agak riskan apabila kita memarahi asisten kita dengan keras ,terlebih didepan anak kita yang mana itu akan membuat asisten merasa dipermalukan,dan apabila mereka sakit hati bisa dilampiaskan kekesalan mereka pada anak kita,apalagi anak-anak tinggal bersama mereka ketika kita dan suami harus meninggalkan rumah seharian untuk bekerja,lagi pula apabila kita menegur dengan cukup keras atau memarahi asisten didepan anak-anak kita, akan memberikan kesan negatif anak terhadap asisten kita bahkan mungkin juga terhadap kita.sebaiknya kita gunakan cara dan nada yang baik saat terpaksa harus menegur mereka didepan anak-anak, apalagi kalau jenis kesalahan yang di buatcuma kesalahan prosedur saja (tanpa sengaja merusakkan barang atau lupa akan sesuatu yang mungkin memang penting ).

Memang susah untuk meminta orang lain untuk menyesuaikan diri menurut kita, tetapi sejauh tidak melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan keluarga kita juga harus toleran,bukankah sebenarnya yang bisa cocok dengan kita hanya diri kita sendiri.

Setelah semua bahasan diatas ,kita menyadari betapa keberadaan asisten ini sangat kita perlukan dan untuk itu kita perlu melakukan beberapa hal agar asisten kita betah bekerja pada kita dan tips tersebut adalah :1.memberikan gaji sesuai dengan pengalaman dan kemampuan serta mencari pembanding dengan gaji asisten yang ada disekitar kita agar tidak terjadi kecemburan ,mungkin bisa kita tambah sedikit agar lebih mengikat mereka untuk kerasan bekerja pada kita,2. Memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka seperti sikat gigi dan odolnya, sabun ,shampo , pembalut dan kebutuhan lain yang bisa kita penuhi dengan wajar ,3. Makanan dan minuman serta jajan yang kita pisahkan untuk mereka dan jangan memberi mereka makanan sisa kita,4. Memberi uang jajan atau pulsa dalam mingguan atau bulanan sesuai dengan kebutuhan,5.mengajak mereka jalan-jalan bersama kita ,apabila mememiliki 2 asisten kalau memungkinkan ajak keduanya,jika tidak bisa diajak secara bergantian,6. Berikan asisten waktu libur, terlebih bila memiliki 2 asisten ,beri mereka waktu untuk berdua misalnya tinggalkan mereka berdua dirumah atau ijinkan mereka jalan-jalan berdua pada waktu mereka sedang kita berikan waktu libur.sebenarnya kunci utamanya adalah menganggab mereka sebagai keluarga sendiri dalam artian perlakuan,seperti misalnya penuhi kebutuhan dasar mereka, tidak terlalu membedakan makanan yang kita makan dengan mereka,selain tidak manusiawi juga ribet dalam pelaksanaannya.dan bila mungkin kita sediakan televisi diruang istirahat mereka agar saat istirahat mereka bisa menonton acara kesukaan mereka sendiri.

Selain memenuhi kebutuhan dasar dan emosi mereka, sebagai majikan kita juga perlu mempelajari sifat dari asisten kita atau masing-masing asisten (apabila memiliki lebih dari 1 asisten ),seperti pada umumnya manusia pada umumnya mereka memiliki watak yang berbeda maka pendekatannyapun juga berbeda, ada asisten yang senang ditinggal sendirian dirumah atau yang senang jika beramai-ramai,sehingga apabila kita sudah mengenal tipe asisten kita ,maka kita bisa memperlakukan mereka sedemikian rupa sesuai dengan karakternya,sehingga mereka bisa betah dan kerasan tinggal dengan kita,misalnya kalau ada asisten yang suka ramai-ramai akan senang kalau kita ajak bepergian ,walau itu hanya untuk belanja atau main atau makan dengan anak kita di mall ,tetapi untk asisten yang lebih suka ditinggal dirumah ,maka kita tidak ajak mereka, hanya saja sepulang bepergian kita belikan sedikit oleh-oleh yang murah meriah untukasisten tersebut,dan apabila kita memiliki baju atau barang yang sudah tidak kita gunakan ,maka kita tawarkan pada asisten kita untuk mengambil terlebih dahulu, apabila mereka tidak mau baru kita sumbangkan ketempat yang lain.

Sebenarnya membelikan kebutuhan dasar para asisten bukan kewajiban kita, tetapi itu juga tergantung dari negosiasi awal dengan dia, mau beli sendiri atau dibelikan,tetapi sudah seperti menjadi kebiasaan ,biasanya asisten yang bekerja ditemoat sebelumnya, mendapatkan bantuan kebutuhan sehari-haridiluar gaji,maka akan menginginkan hal yang sama ketika bekerja ditempat kita.

Apakah kita perlu memisahkan kebutuhan asisten kita dengan kebutuhan keluarga kita, ini tergantung dari kebutuhan apa, untuk masalah makanan seperti tidak perlu,karena bagaimanapun mereka adalah manusia seperti kita,mereka akan makan apapun yang keluarga kita makan(kita tidak perlu merasa was-was makanan kita akan dihabiskan, karena ketika sudah kenyang mereka akan berhenti makan ) dan cara ini mencegah asisten untuk mencuri makanan ,karena penasaran atau ingin mencicipi makanan yang ada dirumah,dan kita tidak memberikan,untuk masalah cemilan atau buah ,kita biasakan setiap selesai belanja,kita siapkan bagian mereka ditempat tersendiri,ini selain mencegah mereka menghabiskan makanan cemilan untuk keluarga atau bahkan mereka sama sekali tidak mengambil karena malu atau sungkan padahal asisten ini juga ingin makan cemilan atau buah tersebut, mungkin hanya waktu makan saja yang membedakan,biasanya mereka juga tahu diri mereka akan makan setelah keluarga kita makan, apabila ada tempat yang memungkinkan kita buatkan ruang makan untuk mereka, seperti menaruh meja dan kursi didapur, karena para asisten biasanya tidak mau makan dimeja makan keluarga,untuk maslah lain seperti sabun cuci ,mungkin tidak perlu dipisah ,kita biarkan mereka mencuci pakaian mereka dengan sabun cuci yang ada, hanya saja kita ingatkan jangan mencapur cucian mereka dengan milik anggota keluarga,kita bisa mengatakan agar mudah mencari dan memilahnya,dan mereka akan mengerti ,

Permasalahan dengan asisten mungkin memang beragam dan tidak ada habisnya,bagaimana kalau asisten kita tipe asisten yang pemboros,kita sudah merasa belanja cukup untuk kebutuhan 1bulan atau 2minggu ,tetapi di minggu pertama, kebutuhan tersebut sudah ada yang habis atau nyaris ludes,kita coba siasati dengan memakai pewangi sachetan, dan kita jatah penggunaannya setiap kali mencuci,atau kita tetap belanja bulanan atau 2minnguan tapi kita berikan jatah untuk satu minggu, dan kita ajarkan cara menghemat pewangi ,kalau misal menggunakan pewangi untuk baju anak-anak, jangan langsung di buang sisa airnya ,bisa digunakan untuk baju dewasa, atau baju asisten kita,sebenarnya perlu kita sadari mengapa mereka berlaku boros karena merasa tidak mengeluarkan uang untuk membeli dan tinggal pakai saja,tetapi sebenarnya kita juga harus cek dan coba ganti merek deterjen dan pewangi siapa tahu sebenarnya bukan pemakaiannya yang boros tetapi mereknya yang kurang bagus,masalah yang lain diboroskan misal bumbu atau perlengkapan dapur kita sediakan secukupnya,walau tetap belanja bulanan atau per 2 mingguan untuk menghemat waktu karena kesibukan kita,maka kita taruh didapur untuk keperluan satu minngu saja, kalau cara ini masih belum bisa diatasai terpaksa kita harus belanja setiap minggu,dengan menyediakan secukupnya saja.pada dasarnya asisten akan menuruti apa yang kita ajarkan pada mereka,jika kita minta pada mereka memakai kebutuhab rumah tangga sesuai dan wajar, mereka akan menuruti dan tidak akan boros, jadi yang paling penting kita tahu takaran yang wajar tersebut.

Sekarang bahasan kita tentang segala hal tentang asisten kita ,termasuk waktu santai dan istirahat mereka,apakah asisten kita boleh tidur siang?, mungkin di beberapa keluarga melarang asistennya tidur siang dengan berbagai alasan mulai dari menjaga dan memastikan anak-anaknya dan jaga-jaga kalau ada tamu atau alasan lainnya,mungkin juga ada yang membolehkan asistennya tidur siang selama pekerjaan sudah rapi, anak-anak juga sedang tidur siang dan rumah dikunci selama mereka tidur sejenak yang mungkin mereka perlukan karena sudah lelah bekerja dari subuh,dan bisa memastikan ketika anak-anak bangun mereka juga sudah bangun,intinya boleh tidur siang sejenak selama keadaan kondusif, aman dan semua pekerjaan sudah rapi,dan siap dibangunkan jika mereka dibutuhkan.apabila asisten kita mempunyai masalah rambut seperti ketombe atau kutuan, biasanya ini akan ketahuan ketika anak kita atau kita sendiri tiba-tiba mendapati ada kutu rambut ,padahal sebelumnya rambut seluruh keluarga tidak pernah ada kutunya,kita akan Tanya asisten kita apakah mereka memilki masalah rambut,setlah kita tahu mereka memang memiliki masalah rambut baik ketombe atau kutu,maka kita akan membantu dengan membelikan obat atau sampo untuk menghilangkan masalah ini,dan sedikit menasehati untuk menjaga kebersihan badan dan rambut mereka.dan ini menjadi penting karena mereka juga harus menjaga anak-anak selain pekerjaan rumah tentunya.

Kalau kita bepergian jauh dengan mengendarai mobil dengan anak-anak tentunya,sangat repot kalau tidak ada asisten yang membantu menjaga mereka,dan tidak menjadi masalah kalau asisten kita bisa diajak apalagi akan menjadi kesenangannya kalau diajak jalan-jalan,tetapi akan jadi masalah kalau asisten kita mabuk kendaraan, dan ini akan merepotkan kita ,padahal kita membutuhkan bantuan mereka baik sepanjang perjalanan atau sampai tiba ditempat tujuan,banyak cara untuk mengatasi mabuka kendaraan :a. mengunyah ubi mentah atau kencur sebelum pergi, b.kita berikan obat anti mabuk sesaat sebelum berangkat,dan kita berikan perment rasa mint selama perjalanan, c.kita bekali mereka minyak kayu putih dan minum ,minuman bersoda yang bisa membuatnya bersendawa,sehingga tidak mabuk kendaraan, d. kita berikan plester atau koyo,untuk menutupi pusernya, biasanya cara ini lumayan manjur,e.kita latih asisten kita dengan sering mengajaknya pergi naik mobil dan kita ajarkan agar mereka melatih pikiran untuk mensugesti diri agarmabuk kendaraannya hilang atau paling tidak berkurang dan dengan sering berlatih mungkin akan sembuh,sebaiknya orang yang suka mabuk perjalanan ,tidak mengkonsumsi makanan berat,sebelum melakukan perjalanan sebab dapat memperparah keadaan.

Bagaimana kalau kita mendapati asisten kita memiliki bau badan yang kurang enak?, apalagi mereka mengasuh anak kita,bagaimana kalau bau badannya tertinggala pada anak kita? ,dan bagaimana menyampaikan hal ini kepada asisten kita ?,ketika mereka mulai bekerja,kita beri mereka sabun mandi, shampoo,dan mungkin produk antu bau badan seperti bedak dan deodorant,denagn sedikit bercanda kita katakan bahwa kita akan senang kalau mereka wangi dan bersih ,dengan begitu, asisten tidak tersinggung,dan kita beri tahu mereka agar anak kita harus selalu bersih dan wangi,serta memberi cotoh dari diri kita sendiri berlaku demikian,dan katakan pada mereka apabila perlengkapan pribadi yang kita berikan habis mereka harus bilang agar kita bisa membelikannya,untuk pembantu yang baru datang sebaiknya kita tidak lupa menanyakan apakah memiliki handuk atau tidak,karena ada asisten tidak memiliki handuk mandi tapi malu meminta kekita, dan mengeringkan badan sehabis mandi dengan kaos yang bekas dipakai, pantas saja bau badan,kalau seperti ini caranya.

Apabila menemukan,asisten yang kuat makan,dan ini jangan dijadikan masalah yang serius,kalau memang kinerjanya bagus,kita bisa menyiasati,kita berikan jatah makan sendiri yang kusus dan kita belikan kudapan yang mengenyangkan seperti mie instan atau makanan lain yang ekonomis agar kantong kita tidak jebol,untuk makanan asisten yang senang makan,dan memiliki asisten yang makannya kuat tetapi pekerjaannya bagus kita anggab hanya satu kekurangan, dalam hal ini sebaiknya kita tidak pelit soal makanan,biasanya asisten yang seperti ini ,berasal dari kampung dan hidup sangat kekurangan, dan tidak pernah melihat makanan yang banyak dan enak,tetapi biasanya, lama-kelamaan asisten ini akan bosan juga, bahkan mungkin juga karena bosan mereka tidak mau makan kecuali ada menu istimewa, dan ini jangan dipikirkan, sebaiknya sejak awal, secara halus dan tegas mengajari asisten untuk tidak sembarangan menghabiskan makanan atau bahan makanan ,selain itu ,suka atau tidak suka,mereka harus makan apa yang kita makan,dan tidak ada perbedaan.walau mungkin jarang terjadi tapi kasus yang berkebalikan dengan kasus yang diatas,bagaimana kalau asisten kita makan sangat sedikit dan jarang? ,mengapa ini jadi masalah,karena kita khawatir dengan kesehatan asisten kita,mereka ini mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga dari pagi sampai malam,tentunya kita ingin mereka sehat dan kuat,bagaimana mau sehat dan kuat kalau makannya sedikit dan hampir tidak pernah ambil cemilan yang ada dirumah,maka sebaiknya kita coba cari penyebabnya,mungkin karena pemalu,sehingga ketika makan ambil sedikit dan tidak ambil cemilan karena malu dan kemungkinan kita lupa menawari,atau mereka malu mengambil cemilan majikan,kalau kita tahu masalahnya seperti ini kita coba dengan solusi sebgai berikut,kalau masalah makan ,maka kita sarankan ketika memasak makanan mereka kita sarankan untuk menyisihkan untuk bagian mereka sehingga mereka tidak malu harus mengambil dari mangkuk makanan keluarga kita,kalau beli cemilan asisten kita juga kita belikan untuk disimpan dikamarnya,agar bisa dinikmati ketika mereka sedang istirahat,solusi ini kita ambil setelah kita berbicara dengan mereka dan mengetahui persis permasalahan mereka seperti itu.tetapi apabila masalahnya bukan seperti itu,tapi karena asisten kita melakukan diet,karena ingin langsing,seperti pada umumnya perempuan, ketika merasa gemuk dan menginginkan badannya langsing maka mereka mengurangi makan baik makan besar atau makan cemilan,mungkincemilan yang kita berikan akan tetap utuh apalagi cemilan untuk seluruh keluarga pasti tidak tersentuh,mungkin penyelesaian dengan memarahi walau maksud kita baik ,agar dia sehat kalau makan dan asupan gizinya cukup karena mereka harus bekerja sepanjang hari dan mengasuh anak,yang tentunya sangat lelah dan ini akan jadi berbahaya apabila makan dan asupan gizinya kurang,jadi yang bisa kita lakukan adalah berbicara dari hati kehati ,kita beri pengertian makna kesehatan, dan bahaya diet yang ketat,serta kita nasehati pelan-pelan makna cantik dan bahaya diet berlebihan ,kita cari buku atau tulisan tentang hal itu dari berbagai sumber dan media,mungkin kalau cara kita menyampaikan dengan bersahabat ,mereka bisa menerima ,toh tujuan kita untuk kebaikan mereka juga,bukan hanya kepentingan kita.

Bagaimana kalau asisten kita meminjam uang kekita untuk suatu keperluan yang tidak jelas alasannya,sebagai majikan ,sebelum memutuskan untuk memberi pinjaman uang tersebut atau tidak, maka kita lihat dulu dedikasinya, sudah berapa lama dia bekerja pada kita, apakah pekerjaannya baik atau tidak, apakah dia mau mengerjakan pekerjaan lain walau bukan pekerjaannya (ini menambah nilai positif dimata kita ),kalau kita rasa semua baik dan nilai pinjamannya tidak terlalu besar dan jelas alasan penggunaannya,maka kita pinjamkan saja ,ketika memberikan pinjaman kita bicara dengan dia bagaimana mengembalikan uang tersebut, bisa kita berikan solusi,dengan memotong gajinya untuk mencicil hutangnya,atau mungkin dengan mengurangi bonusnya ketika nanti pulang kampung saat leberan,akan tetapi bagaimana kalau asisten pinjam uang ketika akan pulang kampungdengan besaran 2kali gaji bulanannya,melihat dedikasi dan pekerjaanya sudah baik ,kita berikan saja gajinya plus 2bulan gaji sebagai bonus bukan sebagai hutang dan ongkos untuk pulang,ini berjaga-jaga kalau mereka tidak kembali lagi,kita janjikan mengganti ongkos balik dan uang bonus setelah dia kembali kerumah kita untuk bekerja (ini sebagai umpan agar dia mau kembali lagi ),tetapi jangan pernah lupa selain bonus mungkin kita belikan dia baju baru dan oleh-oleh agar tidak repot beli oleh-oleh ketika pulang kampung (karena yang kita semua tahu biasanya para asisten ketika pulang kampung selalu bawa oleh-oleh untuk keluarga mereka ).tetapi kalau asisten kita minta ijin pulang kampung untuk suatu alasan misalnya saat lebaran ,sikap dan tindakan apa yang harus kita ambil?,pertama kita mencoba menikmati hidup tanpa asisten,jauh sebelum mereka pulang kita persiapkan diri baik-baik,yang terpenting turunkan standar hidup yaitu ketika ada asisten rumah sehari disapu dan dipel sehari 2kali, maka kita harus puas hanya cukup sekali kita lakukan hal tersebut,sebaiknya kita tidak perlu membatasi kapan dan berapa lama mereka akan cuti,tetapi kita tekankankepada mereka ,karena mereka sendiri, yang menentukan waktu cutinya ,berharap mereka menepatinya,karena kita sudah memberi kebebasan pada mereka,sebelum berangkat, kita berikan gaji mereka semuanya (baik yng mungkin dititipkan pada kita ) dan bonus gaji sesuai dengan kesepakatan semula dan mungkin beberapa hadiah untuknya dan oleh-oleh dari kita untuk keluarga dikampungnya,sebagai tanda terimakasih kita sudah bekerja dengan baik selama ini,dan juga ongkos perjalanan mereka,dan kita janjikan jika mereka kembali akan di berikan bonus dan ongkos perjalanan balik kerumah.dengan demikian kita berharap mereka akan kembali untuk bekerja ,tetapi apabila tidak kembali karena suatu alasan menikah misalnya kita ya harus ikhlas dan mencari lagi penggantinya,kalau menjelang lliburan lebaran suami istri masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing kita bisa mencari pembantu infal,walau biayanya cukup tinggi,tapi lumayan membantu sampai kita cuti atau sampai pembantu kita balik,untuk anak-anak bisa kita titipkan orang –orang terdekat atau keluarga yang bersedia membantu mengasuh sementara ,sampai masing-masing suami istri bisa cuti,ketika salah satu bisa cuti maka anak tidak perlu dititipkan, mungkin suami atau istri bisa mengasuh dengan bantuan pembantu infal tersebut.

Bagaimana kalau menemui asisten yang sering minta ijin pulang kampungdengan berbagai alasan?,selain mengesalkan hati,ini cukup merepotkan bukan hanya karena ongkos pulang tetapi kita harus mengatur waktu antara pekerjaan dan mencari pengasuh sementara anak-anak kita belum lagi,mencari asisten pengganti tidak mudah kalaupun dapat mungkin membutuhkan waktu untuk adaptasi dan berbagai hal lainya,dan kita juga tidak mudah percaya untuk menitipkan anak kita pada orang baru yang belum tahu tabiat dan kejujurannya,ketika mereka minta ijin pulang kita usahakan kita tahan untuk tidak pulang dengan berbagai cara,sampai mungkin janji pemberian bonus kalau mereka tidak pulang,kalau berbagai alasan tidak mempan dan tetap ingin pulang, mungkin agak kita tegaskan kalau ingin pulang harus pakai ongkos sendiri ,kita hanya akan membayar gaji yang belum terbayar sampai hari dia pulang, kalau sampai begini masih ingin pulang maka kita tahan sampai mendapat penggantinya mungkin beberapa hari ,walau mungkin selama waktu menunggu pekerjaannya kurang maksimal itu resiko ,kita harus mencari pengganti lebih cepat lebih baik,selama masa menunggu kita coba ajak bicara dari hati kehati “kamu bekerja dikota supaya dapat uangkan?,orang tuamu menyuruhmu bekerja, agar bisa membantu membiayai keluargamu, kalau saya membiarkanmu pulang sekarang, dan mungkin minggu depan ada makelar cari pembantu didesamu, ibumu pasti menyuruhmu kembali kekota untuk jadi asisten rumah tangga lagi,ya, kalau kamu dapat majikan yang baik, kalau dapat yang jahat bagaimana , boro-boro minta ijin pulang, mungkinmau ngomong saja kamu tidak berani ,dan mungkin selama kerja,kamu bisa-bisa tidak mendapat perlakuan yang baik ,jangan kamu pikir, saya senang setiap hari harus meninggalkan anak-anak untuk bekerja, kalau menuruti kata hati saya lebih senang dirumah menemani anak-anak,jadi walaupun trpaksa ,apapun yang kita kerjakan lama-lama jadi kebiasaan,kok.untuk itu sebaiknya kamu berpikir kembali apakah kamu masih ingin pulang kampung ?”,mungkin komentar kita terkesan keras dan agak kejam ,tetapi ini sikap yang kita perlukan bila menghadapi asisten seperti ini,siapa tahu setelah kita ajak bicara panjang lebar seperti ini mereka membatalkan untuk pulang. Mungkin mereka akan pulang kampung untuk alasan yang mendesak atau alasan lain yang memang penting ,seperti misalnya ada keluarga sakit parah atau dia akan menikah ,kalau untuk alasan ini kita memang tidak bisa menahannya, tetapi mereka tidak akan meninggalkan kita begitu saja,apalagi kalau untuk menikah mereka akan merencanakan jauh-jauh hari,bahkan mungkin akan membantu mencari pengganti mereka dengan orang yang mereka anggab baik dalam menggantikan mereka baik untuk selamanya atau sementara selama mereka di kampung.

Untuk biaya atau ongkos pulang kampung biasanya kita berikan uangnya saja ,agar mereka bisa membeli tiketnya sendiri, atau bisa kita bantu dengan membelikan tiket kereta atau mobil untuk pulang kampung dan kita berikan uang jajan untuk perjalanan sampai kampungnya,kita bisa berikan satu kali jalan dan kita janjikan akan mengganti ongkos balik setelah kembali ,atau kita bisa berikan ongkos pulang pergi ,tapi kalau merka tidak kembali anggab saja bonusnya atau shodaqoh, jadi kita ikhlaskan.

Satu masalah yang mungkin saja kita hadapi ,asisten kita memiliki pacar, atau berpacaran ,karena pada dasarnya mereka manusia biasa yang juga mengalami siklus kehidupan seoerti manusia pada umumnya,ketika sudah dewasa dan pada waktunya pasti akan berhubungan serius dengan lawan jenis yang disukainya,dan ketika hal ini terjadi pada asisten yang bekerja pada kita,bagaimana kita menyikapi masalah ini ?,seperti pada umumnya apabila seorang gadis atau seseorang jatuh cinta akan menunjukkan perilaku yang tidak biasa,misalnya mereka menjadi tampak lebih genit atau centil, belum lagi telepon mereka sering bordering dan mereka juga lebih sering menelepon dan ini akan berdampak tidak baik buat anak-anak (karena kita berharap mereka mengutamakan anak dan rumah pada saat mereka bekerja ),dan kita berharap asisten bisa membagi waktu kapan saatnya harus menemuai pacarnya atau menelepon dan kapan saatnya melakukan tugas dengan pekerjaannya,untuk itu kita sangat perlu membicarakannya dengan asisten,kita Tanya pada asisten bagaimana hubungannya dengan pacarnya, kalau memang serius maka kita akan atur waktu pertemuan mereka dan waktu bertelepon, selain menentukan waktu,kita juga berhak tidak memberi izin, karena kita tidak mau gara-gara kelakuan mereka, kelakuan mereka anak-anak mereka jadi korban,apabila asisten tidak bisa di ajak kompromi atau lebih parah melanggar norma sosial seperti berpacaran dirumah kita saat kita tidak ada dirumah dan hanya ada anak-anak,atau memasukan pacarnya kekamarnya,sebaiknya kita mengambil tindakan dengan memulangkan saja,selain membahayakan anak-anak karena mungkin asisten mengabaikan anak-anak ,kita juga menghindari rumah kita dipakai untuk berbuat maksiat apalagi kalau anak kita melihat perbuatan mereka dan ini akan berpengaruh sangat tidak baik bagi perkembangan mental anak kita dimasa depan ,dan kekhawatiran lainnya,dengan masuknya orang lain atau asing dirumah kita ini membahayakan karena mereka akan melihat kondisi rumah kita, dan bukan tidak mungkin bisa berbuat jahat pada keluarga kita suatu hari,atau akibat hubungan yang sembunyi-sembunyi tersebut asisten kita hamil ,maka kita juga akan kenan dampaknya misalnya kita dianggab tidak bisa menjaga gadis yang tinggal dirumah kita sekalipun mereka hanya asisten rumah tangga, apalagi kalau kita menangkap basah asisten kita sedang pacaran dirumah kita,maka tindakan yang paling tepat adalah memanggil keluarganya untuk membawa pulang anaknya,kalau keluarganya tidak bisa dihubungi ,kita minta asisten tersebut untuk pulang saja,dan kalau bisa dan mau kita sarankan asisten kita untuk segera menikah dengan pacarnya tersebut,mungkin tindakan ini dianggab terlalu keras, tetapi ini masalah moral ,dan kalau ada pelanggaran harus ditindak tegas.mungkin kita akan agak sulit mencari penggantinya,tetapi dengan berjalannya waktu pasti kita memperolehnya.

Seperti pada basan yang lalu, bagaimana kita menyikapi apabila asisten kita minta ijin pulang untuk menikah?,seperti penjelasan yang lalu kita harus mengijinkan karena ini memang hak mereka,tetapi sebaiknya minta ijinnya jauh-jauh hari,agar kita bisa mencari asisten pengganti pada saat dia pulang nanti,apabila nanti setelah menikah ingin bekerja dengan kita lagi berarti penggantinya hanya sementara seperti asiten infal,kita sebagai majikan tentu akan memberi kado mereka dalam bentuk mentahnya (uang ),atau bentuk barang dan masalah besarnya ,tergantung dari bagaimana asisten bekerja dengan kita (rajin atau tidak ),juga perilaku yang ditunjukan selama ikut dan bekerja dengan kita, sebagai majikan kita pakai perasaan saja dan kita ukur dengan besarnya jasa mereka pada keluarga kita dan rasa simpati kita pada asisten tersebut.selain semua gajinya kita berikan kita akan memberikan bonus sebagai kado dan juga kado barang sebagai kenang-kenangan dari keluarga kita.

Kalau kita mendapati asisten kita hamil padahal pada saat akan bekerja dia belum hamil dan memang sudah menikah,beberapa bulan bekerja pada kita dia hamil,sikap yang kita ambil mungkinn bisa memberhentikan ,tetapi dia bekerja karena mencari tambahan untuk kebuuhan keluarganya,dengan alasan itu kita pasti tidak tega memecatnya karena dia kit memaksa untuk tetap membantu pekerjaan rumah , terlebih asisten tersebut baik, dan rapi pekerjaannya ,sopan dan disukai anak-anak kita,kita bisa memutuskan untuk memperkerjakannya ,tetapi semampu dia dengan pekerjaan yang tidak terlalu berat seperti mensetrika,menyapu atau melap perabotan dan membantu mengasuh anak, untuk yang berat mungkin kita menambah asisten baru untuk mengerjakan pekerjaan lain yang tidak mampu dikerjakannya,sebenarnya memperkerjakan asisten yang sedang hamil cukup merepotkan , biasanya perempuan hamil mengalami perubahan dalam tubuhnya menjadi lebih lemah, mengalami morning sickness,dan kewajiban kita bertambah dengan mengingatkan dia untuk periksa kehamilan dan minum vitamin,dan juga ini akan sedikit menambah beban pikiran apalagi bila sewaktu-waktu kondisinya menurun,apabila memperkerjakan asisten yang hamil terasa berat dan kita tidak sanggub, walau kita merasa dia adalah asisten yang baik dan anak-anak sudah sangat dekat dengannya,maka kita tetap harus memutuskan berhentikan seterusnya atau sementara sampai dia melahirkan dan boleh kembali setelah bayinya bisa ditinggal untuk bekerja dirumah kita,mungkin ini bisa berlaku kalau asisten tersebut pulang hari, sehingga dia tetap bisa menemui anaknya sepulang kerja dari rumah kita,tetapi apabila berasal dari kampung kemungkinan kembali dalam waktu dekat ,sangat kecil,ketika memberhentikan asisten ini kita berikan gaji dan mungkin juga bonus dank ado untuk anaknya sebagai ucapan terima kasih,kita selama ini sudah merawat dengan baik anak-anak kita dan bekerja dengan tekun dan kita katakan apabila ingin bekerja lagi setelah anaknya lahir atau sudah bisa ditinggal kita akan terima,biasanya apabila diperlakukan baik mereka merasa terikat secara batin dan suatu hari bukan tidak mungkin dia akan kembali bekerja saat kita membutuhkan asisten,dengan kata lain jika asisten sedang hamil ,maka kita memang harus memberhentikan dengan baik-baik dengan alasan sebagai berikut:1. Tujuan kita memperkerjakan asisten, adalah agar membantu kita,apabila ada lebih dari satu asisten, mungkin bisa dipertimbangkan untuk tetap mempertahankan, asal kita siap menghadapi kemungkinan terjadinya kecemburuan asisten lain,2. Konsentrasi kita terpecah, pada saat kita seharusnya memikirkan rumah tangga dan anak kita,kita juga memikirkan asisten ini dan kandungannya,dan memang tanggung jawab kita karena kita memperkerjakan dia,oleh karena itu lebih baik kita memikirkan yang lebih bermanfaat bagi kita, (kita cari aman ),walau ini mungkin terasa keras ,tetapi semoga dapat membantu dan bermanfaat.

Sebagai seorang ibu ,kita pasti menginginkan anak-anak kita dekat dengan kita ,karean ini manusiawi sorang ibu sudah mengandung dan melahirkan dan kita merasa ada ikatan emosi,tetapi ada beberapa hal yang membuat anak menjadi jauh dengan sang ibu,karena ibu harus bekerja atau memiliki kesibukan lain, maka pengasuhan anaknya dibantu oleh asisten rumah tangga yang merangkap pengasuh atau juga tenaga professional seperti baby sitter,seorang ibu yang memiliki pekerjaan diluar dan mungkinsangat sibuk biasanya agak kurang sabar menghadapi anak-anaknya entah karena banyaknya pekerjaan atau juga menghadapi tekanan dalam pekerjaannya,dan para asisten ini entah karena tugas dalam pekerjaannya dan mungkin juga memang memiliki watak yang menyukai anak-anak ,sehingga bisa mengasuh dengan baik dan sabar, sehingga anak-anak bisa dekat dengan mereka,dan dengan ibunya yang sibuk dan sudah lelah bekerja biasanya sampai rumah ingin beristirahat dengan tenang, ketika sianak mendekat dengan sedikit rewel karena mungkinsudah kangen dengan ibunya karena sudah seharian ditinggal pergi,apabila para ibu ini menunjukan ketidaksabarannya maka, jangan heran mereka akan lari ke pengasuhnya atau baby sitternya,dan jangan salah seorang ibu yang tidak bekerja diluar rumah ,tapi mungkin karena kesibukan lainnya ,akan mencari pengasuh anak untuk membantu mengasuh anaknya,karena sudah ada yang mengurusi anak dan bisa dipantau setiap hari, maka sang ibu ini jadi bisa melakukan hal lain dan mungkin juga sibuk,karean tidak terbiasa mengurus semua keperluan anaknya dan jarang menghadapi kerewelan anaknya diwaktu-waktu tertentu,ketika menghadapi anaknya yang aktif dan agak rewel membuatnya kurang sabar dan buru-buru diserahkan ke pengasuhnya untuk menenangkannya, tetapi ketika melihat anaknya lebih dekat dengan pengasuhnya dan menjadi tenang ketika dalam gendongan pengasuhnya ,ibu ini gelisah dan merasa tidak nyaman anaknya menjadi lebih dekat dengan pengasuhnya.jadi apa ayang harus dilakukan ibu ini?,sebaiknya ibu menjadi lebih sabar ketika berhadapan dengan anak,dan dicoba untuk mengurangi kedekatan anaknya dengan pengasuhnya, karena kita takut anak menjadi susah mandiri,karean baby sitter atau pengasuh tidak akan selalu ada untuk anak-anak ,sebaiknya anak-anak dilatih untuk tidak tergantung pada mereka,sebagai introspeksi diri bagi kita para ibu, anak kecil itu punya hati,yang tidak bisa dibohongi,jika dia merasa orang yang mengasuhnya atau mendekatinya,tidak melakukan dengan hati yang tulus dan bersih,misalnya sering marah-marah ketika mengasuh atau mendekatinya,anak-anak pasti menolakuntuk didekati atau ditemanioleh mereka ini, semua ini berdasarkan pengalaman banyak orang.sebgai seorang ibu mungkin menjadi sedih atau khawatir ketika anaknya bersikap seolah-plah hanya pengasuhnya yang dibutuhkan, seperti misalnya anak-anak ketika akan tidur memnaggil pengasuhnya untuk menemaninya sementara ibunya pada saat itu ada didekatnya,atau anak-anak hanya minta bantuan hanya pada pengasuhnya untuk mengurusi keperluannya,tetapi ini jangan dikhawatirkan semua ini hanya karena anak-anak sudah terbiasa diurus dengan pengasuhnya, dan ibu bisa mengakali dengan bersama-sama dengan pengasuh dalam menemani anak menjelang tidur,setelah anak tertidur pengasuh bisa melakukan hal lain atau beristirahat di tempat lain ,dan kita tetap menemani anaknya tersebut, sebagai ibu kita harus terus mengusahakan dekat dengan anak,berusaha lebih sabar dan mau mendengarkan cerita atau keluhan anak sekalipun,karena pada dasarnya anak-anak akan tumbuh dengan pribadi yang baik dan kuat apabila kita memberi perhatian yang dibutuhkan sekaligus mendidiknya untuk menjadi anak yang bahagia, mandiri dan berkualitas baik dalam kehidupannya baik dimasa kini atau masa depannya nanti ,walau mungkinwaktu kebersamaan kita tidak banyak mungkin pada saat libur kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk bersama dan mengurus mereka ini.

Karena sudah merasa dekat dan sudah mengasuhnya setiap hari ,mungkin timbul rasa sayang dari pengasuh atau asisten kita terhadap anak-anak kita,dan sesekali mereka mengungkapkan kasih sayangnya dengan mencium,bagaimana kita menyikapi masalah ini ?,sebagai manusia biasa kita harus paham perasaan mereka,sebaiknya kita tidak perlu melarang,sepanjang tidak berlebihan dan kondisi tubuh pengasuh dan asisten dalam keadaan bersih dan sehat,kita bicara masalah ini dari hati kehati dengan asisten, kita ingin mereka mengerti ketika berdekatan atau mencium anak kita harus dalam keadaan bersih dan sehat, karena anak-anak retanterhadap penyakit atau penyebaran kuman dan kita tanamkan pada mereka menjaga kesehatan dan kebersihan mereka sangat pentingbagi kita dan tentunya mereka sebagai pengasuhnya .tetapi ada mungkin ada seorang ibu yang melarang pengasuhnya untuk mencium bayinya dengan berbagai alasan,dan itu juga bukan masalah karena pasti memiliki tujuan yang baik ,yaitu demi kebaikan anaknya,dan ini tidak salah tetapi hanya masalah pilihan.

Mungkin kita suatu saat melihat baby sitter tetangga atau kerabat berlaku tidak baik atau memperlakukan anak yang diasuhnya kurang baik,misalnya membentak,menyuapi dengan kasar karena anaknya susah makan atau perlakuan kurang baik lainnya pada saat ayah dan ibunya sedang bekerja,sebaiknya kita segera sampaikan pada ayah ibu anak itu, tentang perlakuan pengasu pada anak mereka ketika ditinggal sendirian dirumah bersama pengasuhnya, dan apapun tanggapan mereka bagaimana nanti (biasanya mereka akan berterima kasih atas info yang kita sampaikan karena akan bisa mengambil tindakan sebelum terlambat ),dan ini semakin menjelaskan,bahwa kadang asisten atau baby sitter yang kelihatan baik belum tentu aslinya demikian.mungkin setelah kejadian ini kita akan berpikir untuk apa menggaji baby sitter mahal-mahal, tetapi justru memperlakukan anak kita kurang baik,sebenarnya ini bukan masalah profesi mereka ini karena watak dan pribadi orangnya saja,banyak orang baik yang berprofesi sebagai baby sitter atau asisten (mereka pekerja keras, jujur, dan bisa menyayangi anak yang diasuhnya ) atau orang yang sebaliknya (pemalas hanya senang pada saat gajian, tidak jujur, dan tidak telaten mengurus anak padahal ini profesi mereka ),akan tetapi ini tidak kelihatan pada awal mereka bekerja pasti menunjukan perilaku yang sama yaitu kelihatan baik dan menginginkan pekerjaan karena untuk mendapatkan gaji yang mereka butuhkan.banyak cerita dari beberapa teman, bahwa baby sitter mereka hanya mau mengerjakan tugas yang related to baby,jadi seringkali mereka menganggur,atau juga beberapa bermasalah,kalau tidak mengaggap diri sok pintar (hanya karena pernah ditraining tentang bagaimana merawat bayi dalam profesinya ),atau kassus yang pernah kita dengar ada bayi yang dikasih obat tidur agar baby sitternya tidak repot atau sedang berpacaran dirumah saat orang tua bayi sedang pergi kekantor atau keluar untuk suatu urusan ,mungkin dengan pertimbangan banyak kasus yang terjadi dan juga selain gaji baby sitter mahal dan tidak menjamin mendapatkan kualitas yang kita inginkan (trampil,sayang dan telaten pada anak kita,jujur dan berilaku baik dan sopan ),yang mungkin saja ada pada asisten rumah tangga biasa,mungkin saja mereka belum terampil karena memang belum terdidik untuk pekerjaan mengasuh anak ,untuk itu ini ada beberapa tips,menggunakan jasa asisten rumah tangga untuk mengasuh anak kita dirumah ketika kita tinggal bekerja: 1. Kita pilih asisten yang minimal lulusan SMP,jadi dia cukup pintar untuk diajari dan berusia cukup dewasa ,bersih dan sehat , 2.kita harus sabar dan telaten mengajari mereka tata cara mengasuh anakkita, 3.pada awal masa kerja ,berikan daftar tugas yang jelas, 4. Jangan segan-segan mengingatkan atau menegur apabila dia melakukan kesalahan(mengingatkan ,dan bukan mengomeli ), 5. Satuhal yang tidak boleh kita lupa kita sudah mengetahui bahwa dia adalah orang yang berperilaku baik,sopan dan jujur.

Apakah perlu kita memberikan asisten kita ponsel yang kita awali dengan meminjami sampai kita yakin mereka bisa dipercaya untuk bisa menggunakan dengan baik dan tidak menelantarkan pekerjaan mereka, walau ada telepon dirumah?, jawabannya perlu,mengapa? ,pada masa ini ponsel menjadi barang yang perlu dimiliki siapapun termasuk asisten kita,selain mudah untuk menghubungi mereka dimanapun mereka berada,dan juga bisa menghemat rekening telepon dirumah ,bisa tekor keuangan kita apabila kita bebaskan mereka menggunakan telepon rumah, (sebaiknya kita kunci telepon untuk penggunaan menelepon,dan hanya bisa menerima, bila kita sudah memberi asisten kita ponsel ),dan asisten memiliki ponsel itu menjadi sangat dibutuhkan apabila mereka menemani anak kita kegiatan diluar rumah ,seperti sekolah dan les atau mungkin kegiatan lainnya,untuk pulsa kita berikan dengan jumlah yang dibutuhkan saja (secukupnya ),kita nasehati mereka untuk menggunakan telepon untuk hal yang penting saja ,apabila mereka ingin berbicara dengan teman atau kerabat lakukan pada saat istirahat atau sedang tidak bekerja ( dijam-jam kerja ),semua tergantung orangnya ,kalau dia orang yang bertanggung jawab saat di beri ponsel dan dapat menggunakan nya dengan baik ya tidak maslah ,tetapi apabila setelah diberi ponsel malah asik menelpon dan sms dengan teman atau mungkin pacarnya dijam kerja,dan itu sangat mengganggu pekerjaannya ,maka kita harus berpikir ulang untuk menarik kembali ponselnya (karena awalnya itu hanya kita pinjamkan dahulu ,jadi kita berhak untuk mengambil kembali apabila kita rasa tidak sesuai dengan kesepakatan kita dan dia ) ,tetapi apabila dia berjanji dan benar-benar akan menggunakan teleponnya saat dibutuhkan saja serta akan menerima telepon dari teman atau pacarnya hanya pada malam hari saat pekerjaannya sudah selesai,dan sedang beristirahat, maka akan kta berikan dengan memegang janjinya dan kita katakan akan kita tarik lagi apabila dia ingkar janji, kita tahu benar kita tidak mungkin bisa yakin sekali bahwa mereka tidak menelpon disela-sela waktu kerja walau mungkin hanya sejenak untuk suatu keperluan yang penting menurut mereka saat kita tidak melihatnya, dan kita tidak perlu menjadi terlalu mencemaskan ,sepanjang pekerjaannya tidak terlantar dan anak kita terurus dengan baik (menjadi sehat,selamat dantidak kurang suatu apapun ),mungkin sesekali kita ajak ngobrol mereka dan menyisipkan nasehat ,bagaimana sebaiknya dalam penggunaan ponselnya dalam pergaulannya ,dan kita katakan ini demi kebaikan dan keselamatan anak kita dan mereka ,selama kita tidak bersama mereka.

Menghadapi asisten dengan berbagai masalahnya seringkali membuat kitapusing, tetapi mau bagaimana lagi kita membutuhkan mereka agar rumah dan anak kita bisa terurus dengan baik saat kita melakukan kegiatan lain atau saat kita harus bekerja diluar rumah.walau kita sudah memperlakukan mereka dengan baik pasti ada saja kekukrangan kita dimata mereka,karena tidak berani bicara terus terang,beberapa orang akan memutuskan pergi begitu saja dari rumah kita saat kita lengah atau kita tidak berada dirumah dan hanya meninggalkan sepucuk surat yang isinya mengatakan mereka tidak kerasan tinggal dengan kita karena beberapa hal ,yang kita tidak tahu sampai membaca surat itu,mungkinsebenarnya bukan hal yang besar dan bisa di bicarakan,hanya saja mereka tidak berani mengutarakan pada kita,kalau sudah begini kita sebaiknya memberi kabar pada keluarganya bahwa asisten kita pergi dari rumah dengan bukti surat yang ditulisnya,tetapi mungkin kepergian mereka tidak ada hubungannya dengan pekerjaan bisa jadi ikut ajakan oranglain seperti misalnya pacarnya,dan yang seperti ini agak mengkhawatirkan, selain memberi kabar pada keluarga ,mungkin bila dirasa mencurigakan (misal ada barang rumah yang diambil, atau dia pergi dengan orang yang tidak kita kenal ),kita bisa melaporkannya pada polisi.tetapi mungkin kepergian asisten hanya akal-akalan dia saja untuk pindah kerja ditempat lain,atau pulang kampung jadi jangan terlalu dikhawatirkan .

Mungkin karena agak susah mencari asisten yang menginap,atau alasan lainnya,kita menggunakan asisten yang pulang hari (yang tidak menginap seusai membereskan pekerjaan ),menggunakan asisten seperti ini ada juga kekurangan dan kelebihannya,kelebihannya, mungkin gajinya tidak terlalu tinggi seperti kalau asisten yang menginap,dan kita juga tidak perlu menyediakan kebutuhan keperluan pribadinya (sabun, shampo, deodorant atau pewangi badan dan lainnya ),mungkin sesekali kita berikan uang jajan ,dan kta juga tidak perlu menyiapkan ruang istirahat untuk tidurnya.selain kelebihan mungkin juga ada kekurangannya yaitu,karena bekerjanya hanya beberapa jam mungkin selanjutnya kita sendiri yang melakukan pekerjaan rumah atau sekedar mencuci piring saat mereka sudah pulang begitu pekerjaannya beres,ketika menghadapi masalah dalam keluarganya dia akan datang dengan muka yang murung atau tidak menyenangkan dan ini kadang membuat kita agak tidak nyaman melihat asisten bekerja dengan muka seperti itu ,dan kalau asisten punya watak tidak jujur dia akan mengambil keperluan rumah ( seoerti sabun,minyak ,gulan dan lain lain ) untuk dibawa pulang,tetapi ini bisa juga dilakukan asisten yang tinggal dirumah yang mempunyai waktu yang lebih leluasa dan lebih panjang berada dirumah,dan pada akhirnya semua tergantung dari kepribadian setiap individu asisten kita.kalau kita mendapati asisten kita tidak jujur atau bermasalah yang tidak bisa kita tangani lagi atau lebih tepatnya menjadi beban bagi kita,maka sebaiknya kita bilang terus terang bahwa kita tidak bisa bekerja sama dengan dia dengan mengemukakan alasan kita dari permasalahan yang ada,dari pada hati dan pikiran kita yang jadi korban dan mungkin saja sebenarnya dia juga tidak senang harus terus ditegur dengan ketidak puasan kita pada pekerjaannya atau hal lainnya.dan sambil mengulurkan gajinya atau uang yang berhak diterimanya,kita ucapkan terima kasih dia sudah pernah bekerja sama dengan kita,dan tidak perlu khawatir kita berhak memutuskan hal ini kalau hal ini demi kebaikan kita sekeluarga.

Pada akhirnya kita telah bahas semua hal tentang asisten rumah tangga kita dan segala permasalahannya,dan kita akan berbagi tips untuk memberi pesan penting pada asisten kita pada saat mereka berada dirumah kita dan menjaga serta mengasuh anak kita ,pada saat kita tinggal keluar rumah atau bekerja sebagai berikut: 1. Jangan membukakan pintu bagi siapapun yang tidak dikenal baik itu orang yang kita kenala atau pun saudara kita sekalipun tetapi tidak dikenal oleh asisten kita, 2. Kalau ada yang telepon jangan katakan pemilik rumah tidak ada dirumah, 3.jangan mengijinkan petugas listrik yang akan melihat meteran lebih baik asisten yang membacakan meterannya,lebih baik kita sudah tuls jumlah meteran dan diletakkan didepan pagar rumah atau pintu rumah, 4. Jangan membawa kunci gerbang keluar rumah, karena sekarang banyak kejahatan yang memakai sarana hipnotis walaupun mungkin kita berada dirumah tetap tidak boleh membawa kunci gerbang saat ada bel tanda ada tamu diluar, asisten harus melihat dahulu dan menanyakan keperluanya dan melapor pada kita ,dan kalau kita mengijinkan baru mereka keluar untuk membuka pintu dan mempersilahkan tamu tersebut masuk, 5. Apabila anak yang diasuhnya jatuh atau mengalami sesuatu hal yang lain yang membahayakan,tidak boleh takut bilang pada kita agar bisa segera ditangani kalau ada cedera, 6. Apabila asisten kita punya pacar, kita larang asisten kita menemui pacarnya saat mengasuh anak kita atau saat bersama anak kita, 7.jangan izinkan laki-laki manapun ( misalnya satpam ), memegang-megang putra dan putrid kita walaupun alasannya gemas ,apalagi jika mereka sudah beranjak besar, 8. Kalau mau kewarung atau mini market anak-anak kita tidak usah di ajak kecuali mereka kita suruh menemani anak kita untuk jajan disana ,9kita larang nonton sinetron dewasa saat bersama anak-anak kita, dan juga jangan nonton film sinetron bertemakan hantu ,serta kita larang menonton berita kriminal yang mempertontonkan adegan sadis.

Selain itu kita juga perlu tips bagaimana mengatur efisiensi pekerjaan rumah tangga saat asisten kita sedang libur untuk pulang kampung ,dan kita tidak menemukan asisten infal , kita mulai persiapan sebelum asisten pulang :1. Dua hari sebelum asisten pulang , kita minta mereka membersihkaperabotan rumah ,sikat kamar mandi, rapikan halaman rumah dan bersihkan bagian-bagian rumah yang luput dari pengamatan kita (seperti kolong tempat tidur, bagian atas lemari,)dan juga kita tidak lupa membersihkan filter ac ,2. Bersihkan dapur dan letakkan peralatan dapur sesuai fungsi dan juga tata ulang bumbu dapur sesuai dengan kebutuhan kita, 3. Rapikan dan bersihkan kulkas, buang yang tidak perlu,4. ganti sprei, tirai, selimut, kita minta asisten mencuci dan mensetrika sebelum mereka pulang atau memasukan ke laundry untuk yang tidak bisa di cuci sendiri misalnya tirai dan badcover, 5. Tutup barang yang tidak terpakai dengan plastic atau kain agar tidak berdebu, 6. Pastikan semua peralatan rumah dan dapur sudah dicuci atau dilap sebelum mereka cuti, 7. Kita beli semua kabutuhan rumah selama pembantu cuti, dan kita minta asisten membantu menyiapkan membuat bumbu dasar agar kita tidak terlalu repot saat kita ingin memasak saat asisten tidak dirumah 8. Kalau kita memiliki bayi, kita harus kenali kebiasaannya ,kapan sat makan, atau saat main dan diajak jalan-jalan,kita usahakan bayi bisa mengikuti jadwal seperti biasa agar tidak rewel karena kebiasaannya berubah.dan bagaimana saat asisten sudah cuti pulang :1. Kita cuci baju cukup 2hari sekali, dan ketika menjemur, kita rapikan baju agar saat kering tidak terlalu kusut, dan kita jadi lebih mudah untuk mensetrikanya, kita setrika untuk baju bayi dan baju yang penting saja untuk kerja atau keluar rumah,3. Kita pel rumah cukup 2 hari sekali ,yang penting kita pastikan lantai bebas debu,4. Kalau menginginkan masak ,masak makanan yang sederhana saja, kalau benar-benar tidak ada waktu beli makanan diluar atau pesan lewat catering jika ada.dan tips tambahan untuk seluruh keluarga :a. rudingkan pembagian kerja dengan seluruh anggota keluarga (misalnya suami dan anak-anak ), b. atur jadwal cuti bergantian dengan suami ,agar bisa menjaga anak-anak, kalau tidak mungkin minta bantuan keluarga atau kerabat dan mungkintetangga yang bisa dimintai tolong untuk membantu dirumah , c. kita harus benar-benar siap ,dan jangan terlalu memaksakan semuanya benar-benar sempurna.

       ============================””””””””””””””””””””””””===================================

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun