Mohon tunggu...
Humaniora

Agar Tetap Bahagia dan Berhubungan Baik dengan Asisten Rumah Tangga

7 September 2015   18:59 Diperbarui: 7 September 2015   20:00 3287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan berikutnya adalah berapa gaji yang tepat untuk asisten rumah tangga yang baru datang dari kampung dan belum memiliki pengalaman kerja ?,mungkin kita tidak akan pusing dan bingung apabila kita mengambil asisten dari yayasan ,karena mereka biasanya sudah menentukan berapa gaji asisten yang sudah mereka didik sebelumnya dan kalau dari yayasan biasanya memang sudah cukup trampil untuk mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus menggunakan peralatan rumah tangga yang modern dan canggih,kalau asisten yang tanpa pengalaman kerja dan datang dari kampong,biasanya kurang trampil dan biasanya belum bisa menggunakan alat rumah tangga modern ,kita sebagai majikan masih banyak mengajari,jadi hala apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan gaji mereka dan juga mengenahi kenaikan gaji mereka?,beberapa pendapat bisa kita pakai sebagai pertimbangan dan itu adalah :1. Sepertinya gaji asisten ,biasanya tergantung dari pasaran didaerah mana kita tinggal, dan kita bisa bertanya pada tetangga atau beberapa teman berapa mereka menggaji asisten nya ,dan pada akhirnya dalam mengambil keputusan tetaplah kita sendiri yang menentukan mungkin dengan mengatakan kita lihat dulu hasil kerjanya, apabila kerjanya bagus dan memuaskan kita ,ketika sudah melewati 3 bulan kita akan menaikan gajinya beberapa persen dan asisten ini akan menerima selama masih wajar dan sama dengan yang diterima teman-temannya.2.untuk menentukan gaji asisten juga bisa kita pakai cara ini yakni menanyakan pada calon asisten kita sebelum dia bekerja berapa gajinya sebelum ditempat kita serta apa saja tugas mereka,setelah tahu kita bisa tentukan mungkin kita bisa samakan apabila keadaan kita tidak terlalu berbeda dengan keadaan majikan sebelumnya ,dengan menjelaskan apa saja yang mereka dapat selain gaji yang merkea dapatkan diluar gaji pokok yaitu gasilitas yang kita sediakan, seperti kebutuhab sehari-hari (sabun, pasta gigi,shampo,dan pembalut wanita ),serta uang jajan diakhir pekan.

Menggaji pembantu sebenarnya tergantung dari hati nurani kita,karena kita juga memahami kenaikan harga-harga juga berpengaruh terhadap besarnya gaji mereka,para asisten yang tidak berasal dari yayasan kebanyakan kitalah yang lebih sering memutuskan besar kecilnya gaj mereka walau tetap dengan standar yang sudah kita bicarakan diatas,dan pada dasarnya para asisten jarang yang meminta langsung besarnya gaji yang ingin mereka terima,karena secara psikologis mereka ,merasa rendah diri dibanding para majikan (orang yang memperkerjakan mereka ),ini dipicu karena banyak faktor diantaranya :a. tingkat pendidikan yang rata-rata rendah,b. mereka sangat membutuhkan pekerjaan ini ,karena keadaan perekonomian mereka sudah sangat kekurangan,c.mereka tidak memiliki pilihan lagi dalam mencari pekerjaan yang lebih baik,d.para asisten sering merasa minder,karena tingkat perekonomian mereka berada dibawah orang yang memperkerjakan mereka ,e. mereka tidak mampu melakukan tawar menawar dengan para calon majikan ,karean menganggab apa yang akan mereka kerjakan nanti adalah pekerjaan biasa (padahal ini adalah pekerjaan yang sangat penting dan sangat membantu keberlangsungan kehidupan orang yang memperkerjakan mereka ).

Kita bisa menggaji asisten,dengan berbagai cara yaitu dengan :1. Menggaji sesuai dengan standar tetapi dengan menambah uang jajan mingguan,dan menaikan gaji mereka setiap tahun yang disesuaikan dengan tingkat inflasi dan kondisi kerja mereka,2. Dengan memberi gaji yang lebih tinggi dari rata-rata,tanpa uang jajan ,tetapi memberi kebutuhan pokok sehari-hari (sabun mandi dan cuci,shampoo,odol,pembalut,serta makanan cemilan dan sesekali uang jajan walau tidak rutin kalau rutin mungkin agak merepotkan),3. Diawal bekerja mereka kita gaji sesuai standar ,tetapi kita menaikan gaji mereka tiap 6bulan atau 1tahun sekali ,dan tetap memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari,serta sesekali uang jajan,4.dengan gaji pokok yang disesuaikan dengan keadaan saat ini dan diberikan fasilitas kebutuhan dasar mereka sehari-hari dan sesekali uang jajan ,dan pada akhir tahun diberikan bonus 2bulan gaji serta hadiah sesuai dengan kinerja mereka,5. Memberi gaji pokok ,dan fasilitas kebutuhan dasar serta sesekali uang jajan, dan dijanjikan akan diberikan bonus per 3bulan atau 6 bulan kalau pekerjaan mereka bagus,besar kecilnya bonus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan kita,6. Dengan gaji pokok ,kebutuhan harian dan sesekali uang jajan,juga bonus per 3 bulan, atau 6 bulan bahkan mungkin 1 tahun ,ditambah ada libur satu atau dua kali dalam satu bulan untuk me time para asisten rumah tangga kita tersebut.mungkin dengan berbagai alternative diatas para asisten kita merasa betah dan rajin bekerja pada kita.

Setelah mengetahui besaran gaji mereka ,kita juga perlu memikirkan bagaimana cara memberikan pembayaran gaji mereka,karena banyak cara yang dilakukan orang-orang dalam membayar gaji para asisten mereka ini bisa kita rangkum sebagai berikut: 1.dengan cara seperti biasa kita bayar gaji mereka spenuhnya,dan para asisten ini sendiri yang menyimpan dan mengelolanya,jadi kita tidak bertanggung jawab terhadap pengelolaan uang mereka selepas kita bayar, 2. Kita berikan uang gajinya secukupnya yang di butuhkan ,dan kita simpan sebagian besar,dan dia bebas mengambil saat dia membutuhkan atau pada saat dia pulang kampung,cara ini bisa melemahkan membuat posisi kita kurang baik dimata asisten ,ketika ada masalah dengan mereka dan mereka ingin mengambil uangnya ketika ingin pulang karena suatu alasan dan kita tidak bisa langsung memberikan mungkin kita harus ambil ditabungan padahal bank tutup diakhir pekan, mereka yang kurang mengerti kita dianggab mempersulit dan mungkin prasangka lainnya,3.kita berikan sebagian gaji asisten kita dan sebagian lagi kita masukkan ketabungan dan dicatat dan nanti ketika mereka pulang kampung, mereka akan mengambil semua uang mereka,cara ini akan menjadi cashflow keuangan rumah tangga kita apabila kita tidak disiplin menyisihkan uang mereka dengan jelas dan tidak menggunakan untuk keperluan kita dahulu,dan kita masih ikut bertanggung jawab tentang keuangan asisten kita sepanjang dia bekerja pada kita,tetapi kebaikannya kita bisa membantu mereka untuk mengajari mengelola keuangan mereka,karena biasanya asisten adalah orang sederhana yang tidak tahu cara mengelola uang atau menghindari keluarga atau orang-orang dekatnya memanfaatkan dengan meminta uang padanya,untuk hal-hal yang kurang penting bagi asisten kita dan ini juga mengajarkan mereka menggunakan uang secara bijak dan kita bertindak sebagai fund managernya ,4. kita gaji mereka melalui tabungan dan membuatkan mereka atm,tapi kita masih bisa melihat jumlah saldo yang mereka miliki ini berjaga-jaga ketika mereka mengeluarkan uang yang kurang penting atau dimintain saudara atau kerabat juga orang-orang lain yang memanfaatkan mereka,tetap cara ini kita tidak terlalu terbebani dengan tanggung jawab memegang sebagian uang mereka,dan cara ini akan cocok apabila asisten kita mengerti masalah bank dan menjadi kurang efektif apabila tidak memahami masalah bank dan semua hal tentangnya.

Berhubungan dengan asisten rumah tangga itu gampang-gampang susah,kita sebenarnya sudah paham ,dengan melihat situasi dan mengetahui macam apa orang yang kita pekerjakan,tetapi siapapun mereka selalu ada resiko yang harus kita tanggung ketika harus memperkerjakan orang luar dalam rumah kita,dan itu harus kita sadari dan resiko sekecil apapun harus kita tanggung dan perhitungkan,dan tentu saja kita akan berusaha mencari jalan keluar untuk memcahkan setiap hal yang memiliki kemungkinan menjadi masalah, sekecil apapun maslah yang timbul akan berpengaruh pada kualitas keharmonisan keluarga kita,dan salah satu yang mungkin kita hadapi, kita menemukan atau terpaksa memperkerjakan asisten,yang usianya dibawah umur (mungkin karena kebutuhan mendesak dan pada saat itu tidak ada asisten yang cukup dewasa yang kita mau, dan yang ada anak dibawah umur yang mau bekerja karena tuntutan ekonomi),apabila kita menemukan calon asisten dibawah umur dari kampung dan belum pernah bekerja sebelumnya,dan bahkan mungkin belum mengenal alat rumah tangga yang modern yang serba listrik apalagi menggunakan,maka hal pertama yang kita lakukan adalah melihat cara kerja yang paling sederhana yang biasa dilakukan dikampungnya seperti menyapu ,mengepel dan mencuci serta sedikit-sedikit masakan sederhana seperti menggoreng tempe atau memotong sayuran , mencuci secara manual pada awalnya,dan pelan-pelan kita ajarkan untuk menggunakan alat rumah tangga yang termudah sampai yang tersulit, mungkin sepanjang masa belajar banyak kesulitan dan kesabaran dari kita,dan kita tanamkan pada mindset otak kita bahwa dengan memilih asisten apalagi dibawah umur,maka standar kerja mereka tidak sama dengan standar kita dan kebiasaan mereka dikampung akan berbeda dengan standar yang kita miliki disini,dan mungkin apabila mereka ini sedikit membuat kesalahan kita bisa menoleransi,dan kita tidak perlu marah untuk hal yang kecil,karena semua membutuhkan proses.

Dan bagaimana selama proses tersebut kita menjadi tidak sabar,mungkin karena asisten tersebut kurang cepat menangkap cara kita mengajari dan menjadi sering melakukan kesalahan sehingga membuat kita menjadi kurang sabar atau emosi,berarti kita harus cari jalan keluar agar asisten ini trampil dan tidak melakukan banyak kesalahan,:a. kita ajar pelan-pelan dan di buat fokus satu pekerjaan diajarkan sampai benar-benar trampil,walau mungkin butuh beberapa hari,sambil belajar melalkukan pekerjaan yang sudah mampu dikerjakan misal menyapu,atau mengepel lantai yang pasti bisa dilakukan walau mungkin belum sesuai dengan standar kita,b.apabila asisten tersebut mudah lupa,atau melupakan tugas dan pekerjaannya maklum mungkin masih anak-anak dan masih lebih senang main-main ,kita buatkan catatan berserta waktu untuk mengerjakan yang kita tempelkan dipintu kulkas atau disuatu tempat didapur yang dengan mudah dia baca,dan mengingatkan untuk mengerjakan tugasnya,(ini mungkin tidak bisa dilakukan apabila kita menemukan asisten yang tidak bisa baca atau kurang trampil membaca walau saat ini mungkin jarang terjadi tetapi semua kemungkinan selalu ada ),maka cara berikut bisa menjadi solusi ,c.kita coba meminjam pembantu tetangga atau kerabat yang sudah trampil ,untuk tinggal beberapa hari tinggal dirumah kita untuk mengajari asisten kita dalam mengerjakan pekerjaannya, sebenarnya semua tergantung juga dari mental asisten itu sendiri, kalau memang dia benar,mau berusaha lebih baik ,maka pasti bisa menjalankan pekerjaan dengan baik,dan setelah semua kita upayakan dan kita analisis menunjukan perubahan menjadi lebih baik,sebaiknya kita bina kesabaran kita,mungkin karena dia memang baru pertamakali bekerja dan mungkin prosesnya agak lambat,terlebih bila dia mengatakan senang dan kerasan bekerja dengan kita,maka kita akan tetap memperkerjakan asisten ini,tetapi apabila kita analisa tidak menunjukan perubahan kearah yang lebih baik,dan seringkali membuat kita makan hati dan hilangnya kesabaran kita,maka lebih baik kita ganti dengan yang lebih trampil dan dewasa sekalipun harus membayar gaji sedikit lebih besar.

Untuk para ibu yang bekerja mungkin akan sedikit memiliki masalah dalam mengontrol asisten mereka karena mereka harus keluar rumah pagi-pagi dan baru bisa pulang kerumah pada sore hari bahkan munkin malam hari karena berbagai alasan karena memang jam kerjanya,atau lembur dan mungkin juga kemacetan dijalan yang tidak bisa diprediksi setiap harinya,padahal mereka tidak hanya meninggalkan rumah tetapi mungkin juga anak-anaknya yang mungkin masih balita atau bayi . dan banyak para ibu kurang sreg atau tidak nyaman meninggalkan bayinya dengan asisten atau baby sitter sekalipun dan para ibu ini biasanya menitipkan anaknya pada kerabat atau tetangga yang di percaya,walau mungkin masih memperkerjakan baby sitter untuk mengurus segala keperluan anaknya,atau mungkin asisten biasa yang dianggab bisa dititipi bayi,ini berjaga-jaga kalau asisten berlaku kurang baik pada anaknya jadi segera diketahui, ini salah satu keuntungan membina hubungan baik dan dekat dengan tetangga yang tidak pergi bekerja karena mereka bisa membantu mengawasi asisten kita karena tinggal satu komplek dan berdekatan dengan rumah kita, ibu yang bekerja akan tenang meninggalkan anak mereka dalam asuhan asisten atau baby sitter tanpa pengawasan kerabat, ketika mereka sudah cukup lama mengenal asisten ini dan sudah tahu benar kualitas dan loyalitas mereka,untuk melakukan pengawasan langsung tidak bisa ibu bekerja bisa sesekali mendadak pulang kerumah diluar jam kebiasaan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,atau mendadak pura-pura ketinggalan sesuatu dan kembali pulang mendadak setelah berangkat kekantor, atau juga bisa minta kerabat atau orang tua berkunjung kerumah saat ibu tidak berada dirumah , ini semua dilakukan untuk mengecek perilaku asisten terhadap anak kita(banyak cerita asisten berperilaku sopan dihadapan majikan ,tetapi memperlakukan anak merka tidak baik setelah majikan pergi keluar rumah untuk bekerja atau keperluan lainnya ),atau juga apabila kita punya anak yang lebih besar, dan sudah pandai bercerita, cara paling baik adalah menjalin komunikasi yang erat, dengan anak sehingga apapun yang terjadi pasti diceritakan pada kita,dan kita tanamkan pada anak dan asisten ,bahwa kita mempercayai cerita anak kita walaupun dia masih kecil dan bercerita dengan caranya sendiri.melalui anak kita kita juga bisa memeriksa pekerjaan asisten kitadan juga menanyakan apa yang sudah dilakukan anak kita seperti sudah makan atau belum, sudah belajar atau belum dan sudah minum vitamin atau beluam ?didepan asisten dengan maksud supaya asisten mengerti bahwa kita selalu memeriksa pekerjaan mereka dan kita mempercayai perkataan anak kita,jadi asisten tidak mungkin berbohong soal pekerjaannya ketika kita tidak ada dirumah,dan juga mempererat hubungan kita dengan anak walau tidak ditungguin keseharian mereka,ada baiknya menitipkan anak beserta asisten yang mengasuhnya kepada orang tua atau mertua,jadi orang tua atau mertua mengerti kebiasaan atau pekerjaan asisten selama mengurus anak kita.

Apabila kita memiliki 2orang asisten atau lebih maka kita harus mengatur pembagian kerja mereka agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan semua asisten merasa di perlakukan adil,kita bagi pekerjaansesuai dengan kemampuan dan dan mungkin juga faktor usia dari para asisten,biasanya yang berusia lebih tua memiliki kemampuan, ketrampilan dan tanggung jawab lebih baik dibanding asisten yang lebih muda (walau tidak selalu usia yang lebih tua selalu yang lebih trampil dan mampu ,bisa jadi mungkin sebaliknya ),kita sebagai orang yang memperkerjakan melihat dan menimbang sebelum memutuskan tugas apa saja yang harus masing-masing kerjakan dengan mengamati sebelumnya,ini biasanya membutuhkan waktu beberapa hari sebelum memutuskan , seperti sebuah contoh berikut,sebuah keluarga memiliki 2orang asisten,yang satu usia 40 tahunan dan yang satunya lagi usia 20tahunan,ibu majikan memutuskan pembagian tugas sebagai berikut, untuk yang lebih tua ditugaskan untuk mengurus anak, memasak dan mengurus baju kerja suami istri (karena baju kerja perlu perlakuan khusus) keluarga itu ini dengan pertimbangan selain sudah berpengalaman mengurus anak karena pernah memiliki anaksendiri,dan lebih telaten serta sabar menghadapi anak-anak ,dan terampil memasak sudah dibuktikan masakan yang dibuatnya cukup enak,serta bisa mengurus baju kerja yang selama ini sudah pernah dilakukan ,dan untuk asisten yang lebih muda diberikan tugas mengurus dan membersihkan rumah seperti menyapu dan melap perabotan dirumah,serta mengepel rumah dan mencuci dan mensetrika baju.sebenarnya pembagian tugas ini bisa lebih luwes dan bisa dilihat kemampuan masing-masing dan mungkin masalah senioritas (yang lebih dulu bekerja bisa dianggab senior atau usia mereka bisa jadi pertimbangan yang lebih tua dianggab senior ) bisa juga jadi pertim bangan dalam menentukan jenis pekerjaan yang harus masing-masing kerjakan.sebenarnya pada akhirnya para asisten ini saling bantu, dan kita bisa menekankan terus pentingnya bantu membantu dan kebersamaan kepada mereka, sejauh ini tidak masalah ,mereka bersama-sama membantu saya.

Dalam berhubungan dengan orang yang bekerja pada kita,seperti asisten rumah tangga kita,sesekali diperlukan sikap tegas pada suatu keadaan yang harus memaksa demikian,tegas diperlukan sekali ,tegas bukan berarti judes,tetapi menempatkan sesuatu pada tempatnya dengan cara yang baik,misalnya tidak dengan cara marah-marah dan membentak-bentak,coba kita berpikir yang sederhana saja dalam mengambil tindakan tegas, kalau memang harus bertindak tegas maka kita berbicara langsung permasalahannya mengapa kita harus ambil tindakan itu dan kita katakan akibatnya kalau mereka melanggarnya dan juga sanksinya kalau dia berani melanggarnya,kita bersikap tegas hanya untuk hal yang sangat penting dan prinsip saja (misalnya:kalau mereka pergi untuk main sebentar ternyata merka lupa waktu dan pulang sangat terlambat,atau mereka tidak jujur pamit main kerumah saudaranya tetapi ternyata nginap dirumah pacarnya,dan mungkin masalah pelanggaran yang dilakukan asisten dalam penggunaan peralatan rumah tangga tidak sesuai dengan semestinya,dan ini menyangkut dalam penggunaan peralatan rumah tangga apabila tidak hati-hati akan menyebabkan bahaya kebakaran, sebagai majikan kita juga harus memiliki toleransi dalam mengukur kemampuan asisten kita sesuai dengan kapasitasnya,mereka tidak mungkin menjadi asisten rumah tangga kalau mereka pintar,sehingga kita tidak terlalu sering menegur dengan kesalahan-kesalahan kecil yang tidak disengaja atau belum pahamnya mereka dalam penggunaan peralatan rumah tangga yang ada dirumah kita.

Ada satu tip yang harus kita pahami dan bisa kita lakukan untuk mencegah asisten kita agar tidak ngelunjak,kita kurangi obrolan yang bersifat pribadi, sesekali mengobrol menanyakan beberapa hal tentang dia tidak masalah sepanjang,tidak terlalu sering ini semua untuk menjaga rasa kekeluargaan diantara kita dan asisten kita, dalam keseharian kita bicara secukupnya sebatas memberi instruksi tentang pekerjaan pada mereka.dan jangan ragu kita tegur baik-baik dengan tegas, kalau ada perilaku mereka atau ketika mereka dalam melakukan tugasnya melakukan kesalahan membahayakan baik bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.

Mungkin dalam bersikap tegas ada kalanya ada rasa marah kita pada asisten kita,jangan pernah melakukan didepan anak-anak kita,jika didepan anak-anak, kita bicara seperlunya ,dan setelah anak-anak tidur kita lanjutkan dengan pembicaraan dengan lebih serius,sebenarnya agak riskan apabila kita memarahi asisten kita dengan keras ,terlebih didepan anak kita yang mana itu akan membuat asisten merasa dipermalukan,dan apabila mereka sakit hati bisa dilampiaskan kekesalan mereka pada anak kita,apalagi anak-anak tinggal bersama mereka ketika kita dan suami harus meninggalkan rumah seharian untuk bekerja,lagi pula apabila kita menegur dengan cukup keras atau memarahi asisten didepan anak-anak kita, akan memberikan kesan negatif anak terhadap asisten kita bahkan mungkin juga terhadap kita.sebaiknya kita gunakan cara dan nada yang baik saat terpaksa harus menegur mereka didepan anak-anak, apalagi kalau jenis kesalahan yang di buatcuma kesalahan prosedur saja (tanpa sengaja merusakkan barang atau lupa akan sesuatu yang mungkin memang penting ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun