Namun tidak diperlihatkan kepada semua orang. suatu waktu tukang gorengan menelpon dukunnya minta jampe supaya warung tukang Nasi tidak laku dan dukunnya menjawab bahwa tukang gorengan harus membuang BAB nya ke dalam plastik lalu ditaruh kedepan warung Tukang Nasi ketika hujan, sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Namun Allah maha mengetahui, Tukang Nasi Keluar rumahnya dan melihat plastik tersebut dan ketika dibuka ternyata kotoran orang. Tukang nasi sangat kaget dan membuang plastik yang berisi kotoran manusia itu.
Sudah satu tahun tukang nasi tersebut berdagang dikampung tersebut, banyak sekali fitnah yang dilakukan tukang gorengan kepada tukang nasi. Tukang gorengan bilang kalau tukang nasi menggunakan pesugihan dll, namun pada kenyataanya dia sendiri yang menduakan Allah. namun sikap tukang nasi diam saja, tidak di gubris sama sekali. Tukang nasi percaya bahwa Allah selalu melindunginya.
Suatu ketika tukang gorengan kelakuannya malah menjadi, dia menyuruh dukunnya untuk membuat tukang nasi tidak betah dikontrakannya, tukang nasi tersebut dibuat sakit-sakitan terus menerus. Dan akhirnya pindah dari kontrakan tersebut dan tidak berjualan lagi.
Tukang Gorengan tersebut tertawa terbahak bahak dan merasa puas. Dan tepat 1 tahun dia muja monyet dan tuyul akhirnya meminta tumbal. Tukang Gorengan menunjuk bahwa tumbalnya adalah tukang Nasi tersebut.Â
Tukang nasi dibuat sakit selama beberpa bulan dan teridentifikasi secara medis sakit kanker payudara. dan akhirnya meninggal dunia. Ternyata tumbalnya itu meminta jantung korban namun secara medis diperlihatkannya kanker payudara. Namun yang sebenarnya monyet tersebut mengambil jantung tukang nasi tersebut. Lama kelamaan, akhirnya ketahuan oleh keluarganya bahwa tukang nasi tersebut meninggal sebagai tumbal tukang gorengan.
bersambung ke versi ke 2 ya ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H