Mohon tunggu...
erma Nursetyani
erma Nursetyani Mohon Tunggu... Lainnya - QC

menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Allah bersama Hamba-Nya Versi 1

16 April 2019   19:17 Diperbarui: 16 April 2019   19:28 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu kampung bernama Kampung Suka Hati terdapat banyak sekali perkebunan, air yang jernih, mempunyai kali yang sangat jernih dan sawah yang luas. Namun dengan dunia yang semakin berkembang, lama kelamaan kampung tersebut terjamah oleh pemilik pabrik dan akhirnya dibangunlah pabrik minuman di sekitar kampung tersebut. 

Dibangunnya pabrik, terbukalah lapangan kerja yang banyak sehingga orang berbondong-bondong untuk merantau ke kampung tersebut. Dan akhirnya kampung tersebut ramai penghuni dan yang berjualan pun sangat banyak. Tetapi banyak sekali dampak yang terjadi dilingkungan kampung yaitu: udara yang bau ( limbah uap), limbah cair (yang merusak jalan dan baunya sangat menyengat), berisik mesin ketika pabrik tersebut berproduksi, dan rumah bergetar kayak ada gempa ketika mesin beroprasi. 

Sangat merugikan warga, tetapi tidak ada tindak lanjut dari pabrik. Ketika lebaran tidak ada komisi untuk warga, ketika idul adha tidak ada pemberian hewan kurban dll. warga kampung suka hatipun susah untuk bekerja di situ, harus menggunakan uang terlebih dahulu. jaman sekarang lah ya, sedikit sedikit uang dan sampe ada pribahasa tidak ada uang tidak kenal :( sedih sebenernya dengan kondisi seperti itu.

Di kampung tersebut juga terkenal dengan agamanya yang bagus, masih banyak kiai, pesantren. sangat beruntung sekali ketika mendapatkan lingkungan yang baik agamanya. Dan di pesantrennya pun banyak sekali anak dari beda kampung pesantren ketempat tersebut. disana ada 4 pesantren. 2 pesantren cwe dan 2 pesantren cwo. Warganya ramah ramah. 

Di suatu waktu ada pedagang Siomay pindah kampung tersebut. siomay tersebut sangat ramai sekali. banyak sekali yang sirik dengan pedagang siomay tersebut. dengan berjalannya waktu siomay tersebut terkenal diberbagai kampung dan tukang siomay membuka warung baru cabangnya. 

Sangking larisnya, tukang siomay dapat membeli rumah dikampung tersbut. warung siomay tersebut berada di belakang pabrik, disamping tukang gorengan. tukang gorengan sangat sirik kepada tukang siomay tersebut karena gorengannya tidak laku ( tidak enak).

Di suatu waktu ada tukang dagang warung nasi dan soto berdagang didekat warung mereka.tukang gorengan makin marah akannya. karena Tukang Nasi masakannya en tak sekali dan akhirnya sangat ramai / laris. Tukang gorengan makin sirik dan Tukang gorengan pergi ke daerah JAMPANG untuk menemui dukun.

Tukang gorengan :" Dukun, saya pengen orang orang yang berjualan di deket rumah saya musnah." 

Dukun : " kamu berani bayar berpa ingin memusnahkan manusia?"

Tukang Gorengan :" emang bayarnya berpa?"

Dukun :" sangat mahal sekali 100 juta :D". (SAMBIL ketawa).

Tukang gorengan :" mahal sekali, dapat uang dari mana?" ( sedih)

Dukun :" kamu tidak ada uang?"

Tukang gorengan :" tidak ada jika sebanyak itu. ya sudah saya akan mencari uang tersebut".

Tukang gorengan pulang kerumahnya, dideket rumhanya ada penjual sembako. penjual sembako nanya kepada tukang gorengan.

Penjual Sembako:" kenapa rengan?"

Tukang gorengan:" saya lagi pusing nyari uang yang sangat banyak, dapat dari mana ya di waktu dekat ini".

Penjual Sembako;" kamu mau ikut denganku?"

" ke hutan larangan, disitu kita bisa cepat dapat uang".

Tukang Gorengan:" maksud kamu muja gitu?"muja apa?

Penjual Sembako :" iya muja, kalo saya muja ke monyet hitam. dan makan korbannya di jalan raya ( ketika ada yang kecelakaan gitu) jadi gak akan ketahuan orang".

Tukang Gorengan :" aku mau ikut, aku pengen dagangan aku laku dan aku kaya raya".

Dan akhirnya meraka berangkat ke hutan larangan menemui dukun tersebut. Setelah sampai dirumah dukun tersebut mereka disuruh duduk, dan dukun tersebut menanyakan maksud kedatangan. Dan Tukang sembako menjelaskan bahwa tuang gorengan ingin muja ke monyet.

Dukun;"kamu mau muja ke monyet juga? harus ada perjanjiannya ya."

Tukang Gorengan:" perjanjiannya apa ?"

Dukun:"setiap tahun harus mengambil korban".

Tukang Gorengan :" korbannya siapa".

Dukun:" orang lain, jika tidak ada maka diri kamu sendiri yang akan menjadi tumbalnya".

Tukang gorengan:" selain muja ke monyet ada versi lainnya tidak".

Dukun:" ada ke tuyul, sama saja meminta korban".

Tukang Gorengan:" (karena mempunyai hati yang kikir ) saya ingin dua duanya saja".

Dukun:" baiklah".

Akhirnya tukang gorengan melakukan ritual. dan setelah selesai mereka pulang kerumahnya. tetapi rukang siomay dan tukang nasi malah makin laris. tukang gorengan makin kesal dan dia melakukan ritual mujanya dan akhirnya memiliki uang banyak. 

Namun tidak diperlihatkan kepada semua orang. suatu waktu tukang gorengan menelpon dukunnya minta jampe supaya warung tukang Nasi tidak laku dan dukunnya menjawab bahwa tukang gorengan harus membuang BAB nya ke dalam plastik lalu ditaruh kedepan warung Tukang Nasi ketika hujan, sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Namun Allah maha mengetahui, Tukang Nasi Keluar rumahnya dan melihat plastik tersebut dan ketika dibuka ternyata kotoran orang. Tukang nasi sangat kaget dan membuang plastik yang berisi kotoran manusia itu.

Sudah satu tahun tukang nasi tersebut berdagang dikampung tersebut, banyak sekali fitnah yang dilakukan tukang gorengan kepada tukang nasi. Tukang gorengan bilang kalau tukang nasi menggunakan pesugihan dll, namun pada kenyataanya dia sendiri yang menduakan Allah. namun sikap tukang nasi diam saja, tidak di gubris sama sekali. Tukang nasi percaya bahwa Allah selalu melindunginya.

Suatu ketika tukang gorengan kelakuannya malah menjadi, dia menyuruh dukunnya untuk membuat tukang nasi tidak betah dikontrakannya, tukang nasi tersebut dibuat sakit-sakitan terus menerus. Dan akhirnya pindah dari kontrakan tersebut dan tidak berjualan lagi.

Tukang Gorengan tersebut tertawa terbahak bahak dan merasa puas. Dan tepat 1 tahun dia muja monyet dan tuyul akhirnya meminta tumbal. Tukang Gorengan menunjuk bahwa tumbalnya adalah tukang Nasi tersebut. 

Tukang nasi dibuat sakit selama beberpa bulan dan teridentifikasi secara medis sakit kanker payudara. dan akhirnya meninggal dunia. Ternyata tumbalnya itu meminta jantung korban namun secara medis diperlihatkannya kanker payudara. Namun yang sebenarnya monyet tersebut mengambil jantung tukang nasi tersebut. Lama kelamaan, akhirnya ketahuan oleh keluarganya bahwa tukang nasi tersebut meninggal sebagai tumbal tukang gorengan.

bersambung ke versi ke 2 ya ;)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun