Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penghasut Digital

31 Januari 2025   14:51 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:46 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ermansyah R. Hindi - Dokpri

Tak keberatan sedikit pun, saya coba buka link FB. Teman saya yang jauh dari tanah rantau memperlihatkan hasil screen shot  percakapan grup WA-nya. 

"Ini hasil diskusi kita di grup bersama anu satu dan sudah ditindaklanjuti ini. Kita juga lagi mendorong anu satu di A dan B juga menyikapi ini. Laporan ditujukan ke akun FB X dan admin grup yang dengan sengaja meloloskan postingan ini. Mari sama-sama kita dukung poses yg dilakukan oleh Pengurus anu satu."

Terus, teman meminta saya cek akun FB X. "Cek di sini, kak," serunya berlanjut," pintanya teman.

"Sudahmi kita cek, kak?" Tanyanya lagi." Sahutnya begitu bersemangat. "Belum saya dapat akun X di FB," tanyaku kembali.

Serta-merta teman saya berkomentar kembali. "Postingan X sudah dihapus setelah 'diserang', hahahahha." "Oh, itu yang saya mau bilang," jawabku sekenanya.

Saling membalas komentar saya dengan teman di grup WA tak dapat dibendung. "Takut juga. Cari gara-gara. lain masalahnya lain tong disenggol," kata teman lagi.

Tenang! Satu-satunya cara memang jalur hukum. Setelah itu, kalau bisa bangun dialog.

Di luar dugaan, saya tidak membayangkan sebelumnya bahwa ada gambaran tentang dialog antarumat beragama. 

"Sering dialog orang di sini, kak. Sampe-sampe itu penyuluh agama Islam dari Kementerian Agama setempat ikut nebeng jaga tempat ibadah di sebelah kalau beribadah di hari rayanya. Diarahkan juga remaja-remaja anu yang junjung simbol masuk ke tempat ibadah, ada yang bagaimana begitu, kak dengan moderasi beragama, wkwkwkw." Begitu teman menginformasikan.

Kalau demikian, begini saja. Coba, cek faktor-faktot yang lain. Jangan-jangan kerjaannyacuma tukang kompor. Kalau ini terbukti lewat jalur hukum saja. Janganmi digubris. Nanti akan capek sendiri. Bukan itulah karena selemah-lemahnya iman, hehe. Andaikata Rasulullah Muhammad SAW hadir, maka saya yakin, beliau mendoakan orang yang menistainya dengan kasih sayangnya super dahsyat.

"Mereka, kak, yang ada di sini dan beberapa saya kenal tidak menyukai Islam, ajaran Islam, dan Nabi Muhammad SAW. Mencitrakan buruk. Misal, kak, rekan guru waktu saya di SMK itu bercerita sengaja menggunakan kerudung lalu masuk warung makan yang menyiapkan masakan xxxx. Pesan dan makan masakan xxxx. Entah untuk tujuan apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun