Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Runtuhnya Akun Fufufafa di Hadapan Netizen

17 September 2024   06:02 Diperbarui: 27 September 2024   21:24 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baiklah. Misalkan, orangnya memang tidak meleset, ditambah kejadiannya ketika momen Pemilihan Presiden satu dekade yang lalu. Justeru sepuluh tahun sulit dilupakan apalagi dikatakan belum tentu akun Gibran. Ingin ngeles apalagi Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi dan pihak yang membelanya mati-matian.

Padahal, kita tahu hasil perkembangan mutakhir menunjukkan akun tersebut adalah milik orang yang sama. Sekarang, coba kita pertanyakan validitas data dan keakuratan informasi lewat akun Fufufafa? Silahkan mempermasalahkannya ke mas Roy Suryo atau ke netizen?

Siapa yang menulis di akun Fufufafa? Bahwa jawaban pasti memang pada orang yang ditautkan dan dicocokkan dari satu akun ke akun lainnya. Hasilnya, 99,99 persen adalah akun milik Gibran. Jika kita menyimak video, apa yang dikatakan mas Roy Suryo itu sohih banget. Siapa lagi yang bisa membantah analisis netizen dan mas Roy Suryo? Ayo, tidak usah sungkan-sungkan!

Didahului oleh nitezen dengan investigasi-investigasi yang tajam, apa tidak bisa dipercaya ketimbang omongan para pelayan dan tukang klarifikasi? Coba lagi, kita bertanya pada diri masing-masing? Pakai jurus algoritma dan teknik analisis apalagi yang tersisa sekaitan akun Fufufafa yang kerap bernada menjelekkan Prabowo Subianto. 

Tidak heran, para netizen juga menilai bahwa buat apa Gibran menulis di akunnya tidak layak sebagai anak presiden. Ini yang agak sulit masuk akal.

Andaikata dalam posisi terduga pemilik akun Fufufafa, Anda merasa gampang menulis pakai pikiran jernih agar tidak sampai pusing tujuh keliling. Kadangkala yang terduga pemilik akun membuka kamus atau mencari sumber referensi sesuai ukuran kepalanya. Belum lagi harus menemukan ide atau konsep dasar tentang dunia menurut apa yang ada di kepalanya.

Selanjutnya, dia berusaha untuk memverifikasi hingga mempertajam analisis atas lingkungan strategis. Daripada menikmati honor yang tidak jelas, lebih baik menulis di akun dengan konten ecek-ecek sembari ongkang kaki sudah dapat puluhan juta. Betul, ini kisah nyata.

Jika tidak percaya, jadilah anak presiden! Bukan anak presiden direktur perusahaan, melainkan anak presiden Republik Indonesia. Hal itu saja yang bisa kita katakan, yang terdengar cukup enteng diucapkan daripada pakai jurus mabuk di jagat medsos. Lagi pula, apa faedahnya mengeksploitasi kata-kata demi kesenangan pribadi untuk menyudutkan orang yang dianggap lawan politik di akun Fufufafa, misalnya, tanpa disadari bakal berdampak paling tidak secara psikis di tahun-tahun selanjutnya.

Netizen juga manusia yang memiliki mata dan otak sebagaimana Homo Sapiens menggunakan sejak beribu tahun yang lampau untuk mengetahui hingga memburu obyek seperti seekor kijang dengan senjata tajam yang sudah maju di zamannya. 

Di era medsos, netizen memiliki pengalaman setelah banyak berselancar di dunia maya dan sering menghadapi pembicaraan yang tertulis di salah satu akun atau platform medsos.

Sejak dulu, ketika leluhur kita memegang teguh apa yang disebut kata jujur. Makanya, sekali orang apalagi pejabat mulai berbicara bohong di medsos, orang yang sama akan tidak dipercaya lagi omongannya oleh netizen. Mereka tidak lagi melihat pejabat bak singa yang lapar atau kijang yang takut sama singa. Lebih dari itu, netizen mampu melihat, yang mana "musang berbulu domba" dan mana yang tulus dan murni berbicara, sesuai lidah dan tindakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun