Sepintas memang Kenza Layli yang robot AI beda tipis dengan "Laela" anak desa. Cuma sang Miss AI ini tidak buru-buru nafsu seperti manusia pada umumnya.
Karena wujud artifisial, maka Kenza Layli tidak punya fase anak-anak, pertumbuhan, dewasa hingga tua. Di fase dewasa, ia sengaja dirancang sebagai perempuan artifisial yang tidak pernah terdengar bahwa ia punya hasrat untuk mengkonsumsi alat kecantikan atau belanja di mal, misalnya. Ia datang dari sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya.
Jika kita menunggu jawaban darinya, seperti mengapa ia berjenis kelamin perempuan. Ia tidak punya sepotong rasa untuk bersedih atau ketawa ngakak saat ia berwujud manusia artifisial.
***
Zaman anyar adalah zaman yang sudah berubah. Tubuh yang melekat pada Kenza Layli telah keluar dari tubuh biologis.Â
Dari situlah bentuk 'pasca-manusia' dilahirkan, yang memencar dari satu ruang ke ruang lainnya. Suatu tubuh robot yang dipolesi layaknya tubuh alamiah manusia, yang lenyap dari tubuh biologi ke jelmaan yang terus menyebar.
Suatu sudut pandang yang mengatakan bahwa pikiran manusia dicangkokkan ke robot perempuan dalam ajang kecantikan AI melalui non tubuh alamiah dan murni. Kita tidak anggap Kenza Layli sebagai juara Miss AI Pertama di antara kelompok makhluk pasca-manusia semata-mata pemuas hasrat melalui fesyen.
Apa yang kita impikan dari perempuan artifisial tanpa mimpi buruk justeru keluar dari fantasi kosong di balik jenis kelamin dalam kenampakan yang nyata. Kenza Layli dan para model sejenisnya bertumpu pada wujud material (wajah, mata, hidung, bibir, tangan hingga kaki) diharapkan tetap hidup, sekalipun dalam bentuk yang berbeda.
Bisa jadi, Ratu Kecantikan Sejagat dengan tubuh biologisnya terancam tidak lagi memancarkan pesona atau memantulkan kecantikan alamiah akibat mereka bisa direkayasa oleh mesin lewat bedah plastik. Mungkin kita akan menyaksikan tontonan pasca-manusia yang tidak terpikat dengan pilihan bebas kelamin yang disenangi.
Suatu saat, manusia akan melihat "akhir manusia" yang tersapu oleh zaman mesin baru dengan kehadiran sosok kecantikan artifisial.Â
Kata lain, manusia diantaranya juri kontes kecantikan AI sejagat telah memanggungkan ketidakhadiran manusia secara biologis.