Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jurang Kecil Tanpa Dasar

14 Juni 2024   10:55 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:37 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ermansyah R. Hindi - Dokpri

Lihatlah di balik iklan Bimoli sebagai pengetahuan!

Sekali lompatan gairah pikiran, kata-kata, warna, bau dan gambar khas iklan Bimoli, selamanya menjadi tanda, bukan tubuh. 

Tetapi, penghasutan iklan Bimoli sebagai cara untuk menunda hasrat untuk memilih tiruan, yang bisa ditemukan dalam tubuh. Tidak lebih dari cara bermimpi, karena kebenaran selera atas iklan Bimoli dipisahkan dari kesenangan dan penderitaan.

Hasrat yang menubuh akan menarik dan melepaskan seluruh godaan yang ditumpangi oleh citra retorik. Sejauh kenikmatan dan bahaya kesamaran bergumul, pikiran yang berdaya, akhirnya tidak dapat ditukarkan dengan sisa alias ampas berita.

Tidaklah! Iklan Bimoli bukan ampas berita. Dipersilahkan ngecek ke leb. Diantaranya cek di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Saya sadar, bahwa kesadaran berbeda dengan apa-apa yang kita saksikan dalam tanda dan mimpi. Kerangsangan aroma minyak goreng berdaya tinggi tidak merepresentasikan tubuh dan agen-agennya. 

Sampai di sini, apa sudah jelas, kawan? Dari bisik-bisik tetangga saja sudah info jika Bimoli bersaing dengan Filma. Keduanya sama-sama perusahaan kakap di bidangnya. Keduanya juga bukan perang antara kapitalisme dan ekonomi pasar bebas. 

Eh, keseleo. Ia bukan seteru antara neo-lib dan usaha kelas teri. UMKM atau ekonomi kerakyatan tepatnya. 

Wong sudah tahu, jika om Liem dan om yang satu (kenapa saya lupa namanya) yang punya urusan. Kenapa kita jadi puyeng. Ya, sudahlah!

Sesungguhnya iklan Bimoli itu perkara hasrat dan tubuh. Titik awal dimana hasrat dan tubuh, siang dan malam atau kondisi dingin dan panas iklimnya, dimana gejala-gejala dan sifat-sifatnya tidak bisa digairahkan melalui disiplin ilmu fisika, kedokteran, dan geometri, misalnya (dibandingkan diskursus filsafat  dan diskursus ilmiah menjadi lelucon dan sindiran).

Tidak lucunya, iklan bimoli terancam menganggur lantara tidak ditopang oleh citra dan tubuh. Lihatlah, ibu, anak, anggota keluarga lainnya dieksplor lewat iklan Bimoli! Jadi, iklan Bimoli tidak terpisahkan dengan citra dan tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun