Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Revolusi Seksual Dimulai dari Film Biru

13 September 2023   11:42 Diperbarui: 14 September 2023   10:54 1987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak artis (Sumber gambar: detik.com)

Pihak kepolisian sudah khatam soal bekuk-membekuk pelaku pembuatan film porno dan artis pemerannya. Hal-hal yang terkecil dan tersembunyi pun terendus. Hil yang mustahal pihak intel lupa bagaimana cara melacaknya. 

Kita saja yang bukan intel sudah nyaris di Bab Penutup dan kesimpulan bahkan makin paham dengan bisnis lendir. Sudah berapa artis yang cari solusi bisnis seks online?

Pelaku berinisial I, JAAS, AIS, AT, SE yang dibekuk oleh polisi nampaknya mempan dengan doktrin "hitam-putih," ini dan itu. Artis, foto model, dan selegram yang tergoda oleh duit "kebal" dengan istilah 'akhir dari tabu', 'akhir dari rahasia', dan 'lenyapnya rasa malu'.

Makanya, kita tidak heran soal bayaran artis main film bokep. Weiss! Antara 10 juta hingga 15 juta rupiah bayaran artis, foto model, dan selegram main film porno. Ini informasinya dari Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak. 

Katanya, nilai popularitas pemerannya menularkan ke tingkat pembayaran. Semakin populer pemerannya, kian tinggi bayarannya. Mantul!

Harus diakui, seks sebagai kebenaran suatu saat melepaskan topengnya. Ketika tersingkap topengnya, di situlah kebenaran seks berbicara. Biasanya, nafsu seks berbarengan nafsu belanja. Dimana ada artis berperan film porno, di situ ada bayaran. Jelas, bukan bayaran kelas recehan.

Kita turut prihatin dengan artis atau siapalah saat menjual tubuhnya ke pria hidung belang. Kita pantas risih melihat artis dan sejenisnya terjun ke "lembah hitam" demi sesuap nasi.

Karena itu, usahakan hindari cap yang buru-buru. "Apa lo? Artis main film porno, neraka tempatnya?" Ini bukan soal sok suci, jaga kesucian. Ia bukan moralitas melulu. Siapa juga ingin kere, tidak punya duit? Mereka tidak pernah bermimpi. Jangankan bermimpi, berniat jadi bintang pornografi atau pemeran film biru tidak terlintas di kepalanya. 

Kondisilah yang memaksa mereka berperan sebagai si pelayan seks. Terus, bukan kondisi yang dikambinghitamkan. Tetapi, si kaya dan si pembuat kebijakanlah yang mesti empati dan membebaskan artis dan setiap orang dari keterpurukan ekonomi. 

Sudah berapa banyak kajian dan riset yang menemukan faktor dominan penyebab orang "menjual tubuhnya" di atas bumi. Ya, sudahlah! 

Singkatnya, faktor ekonomi menjadi motif utama dari artis, foto model, dan selegram berperan dalam film porno. Begitu pula rumah produksi film biru X tidak jauh dari motif ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun