Seperti diketahui, sebelumnya lifting minyak Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai 3.000-4.000 barel per hari menjadi 7.500 barel per hari. (poskota.co.id, 07/04/2023)
Jangan katakan, Wow! Ironi, bukan! Adil menuntut yang tidak adil di daerahnya. Dulu menyangka pusat tidak adil, kini dia tersangka. Saya sampai berpikir, semoga OTT ini yang terakhir. Usahakan dihindari OTT repetitif. Saya mengimpikan negeri ini bebas korupsi. Absurdkah! Kita berharap atas kasus suap menyuap dijadikan pelajaran dan segera enyah dari muka bumi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H