Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemiripan dan Perbedaan

27 November 2022   17:33 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:14 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segalanya adalah waktu untuk kuasa dalam kehidupan kita antara kemiripan dan perbedaan. Supaya bukan lagi repreduksi ingatan, anugerah dari sang waktu yang ada sekarang harus tidak menyerupai di masa kini, kecuali  ‘proses perbedaan atas perbedaan’ dalam ingatan kolektif dan individu, yang telah tertawan oleh masa lalu.

Dari titik tolak ini, waktu akan membagi perbedaan menjadi anugerah secara serentak tetapi parsial dalam jangka waktu yang sangat memungkinkan ingatan kita saling berinteraksi antara satu sama lain. Bahkan batas-batas yang berbeda dan anugerah yang kita ingat sekarang masih menjadi reproduksi ingatan di hari esok. Rentetan perjalanan besar dari kuasa sang waktu adalah keseluruhan tanda-tanda yang penuh teka-teki atau rahasia yang mampu menyiksa pemikiran yang melibatkan kemiripan atau perbedaan yang datang dari segala arah.

Hingga kapanpun, reproduksi sebelumnya, yaitu ingatan masa lalu yang diarahkan pada saat sekarang tanpa pelibatan ingatan tetap menjadi milik dirinya sendiri. Reproduksi adalah esensi dari perbedaan. Marilah kita melihat perbedaan tidak hanya untuk ‘menyalin dirinya dari salinan yang tidak terbatas’ sesuai kemiripan, tetapi juga perbedaan ‘menyalin dirinya dari salinan yang terbatas’ sesuai kemiripan melalui perbandingan dua benda atau lebih.

Sebaliknya, masa kini dan masa lalu merupakan perbedaan dari dua kemiripan berhubungan dengan rentetan waktu saling berdekatan. Secara lebih khusus, masa kini merupakan dimensi lain yang memiliki bentuk kosong perbedaan antara salinan dan tiruan dilibatkan melalui rentetan waktu yang pertama, kedua dan seterusnya yang masing-masing milik dirinya sendiri. Kita hadir sekarang untuk menganugerahi diri sendiri melalui logika dan waktu untuk berkuasa atas dirinya dengan mengungkapkan suatu perbedaaan tanpa salinan dan tiruan. Rentetan waktu tidak hanya dihubungkan dengan reproduksi ingatan, tetapi sebagai apa yang merefleksikan tanda hasrat pada saat yang berbeda seperti membentuk kemiripan pikiran untuk dianugerahi masa kini.

Meskipun kemiripan tanpa identitas, ia kemudian tidak lebih dari ilusi yang tidak terelakkan. 

Kata lain, garis kausalitas akan meletakkan benda-benda yang menyerupai dalam pikiran tentang perbedaan berdasarkan kategori-kategori kemiripan.

Tetapi, semuanya tidak mustahil terjadi karena pengulangan berada dalam kuasa sang waktu tidak terlihat, ia menyembunyikan dirinya seperti benda-benda yang tersembunyi. Pada saat yang lain, menyembunyikan perbedaan itu sendiri atau yang sesungguhnya. Ia diberikan dua rententan heterogenitas bagi kemiripan dan perbedaan yang bermain dalam permainan diantara pembeda atas perbedaan-perbedaan.
 
Ilusi yang berbeda tidak membuat kita lebih memahami perbedaan berdasarkan kemiripan sebelumnya. Perbedaan dan kemiripan sesungguhnya lebih memahami dirinya sendiri, seperti masa lalu milik dirinya sendiri, bukan milik masa kini.

Kenyataannya, masa kini bukan karena ketidakhadiran tidak jelasnya masa depan. Bahasa  dengan jejak-jejaknya sendiri seiring dengan ‘pembeda dalam kemiripan’. Ia menunjukkan suatu perbedaan atas perbedaan. Dalam memainkan peran ini, ia membedakan perbedaan antara hal-hal yang berbeda dimiripkan, yang menghubungkan satu sama lain secara berentetan.

Dari cara yang berbeda, kemiripan ditemukan setelah diproyeksikan atau lebih tepatnya titik perbedaan internal dan kemiripan eksternal yang disintesakan dalam titik tolak yang sama. Kita perlu mengatakan, bahwa kemiripan dan perbedaan ada saat keduanya ‘direproduksi’. Keduanya adalah bagian dari sistem tanda yang berhubungan berbeda melalui perbedaan (tidak heran, jika sistem tersebut dikenal sebagai simulakra). Kali ini, tidak ada lagi kemiripan yang samar-samar, tetapi ilusi, yaitu ilusi yang tidak terhindarkan.

Agar kita terjebak dalam sumber yang membingungkan, maka masih bisa dimiripkan untuk perbedaan. 

Simulakra bukan hanya salinan dari salinan yang melibatkan relasi kemiripan tanpa batas. Kemiripan semakin membuat kita lebih teliti terhadap pengetahuan tentang wajah antara komedian dan seleb. Kemiripan ada dalam citra dan wajah yang berbeda, wajah dalam perbedaan menurut kemiripan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun