Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemiripan dan Perbedaan

27 November 2022   17:33 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:14 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Lagi?

Berkenaan dengan prinsip perbedaan dengan jalan memutar dari samping membuat benda-benda dapat direplikasi sedemikian rupa tanpa salinan menjadi dunia, yang ditampilkan menurut kemiripan.

Ruang dari dunia sekarang kembali kosong tanpa lensa memasuki pengetahuan dalam relasi antara kemiripan dan perbandingan dibangun setelah menawarkan satu citra di luar benda-benda yang menyerupai dirinya sendiri.

Salinan dan citra itu bersamaan dengan kemiripan tidak pernah berakhir melalui teks tertulis terutama peristiwa penyilangan kata-kata, benda-benda dan pemikiran yang membawa dirinya dalam dunia tanpa batas, titik tolak ingatan berpetualang untuk menemukan titik akhir dari nalar. Descartes, Heidegger hingga Deleuze mengisi dan mengosongkan kerangka pengetahuan.

Kemiripan berhubungan dengan mode berpikir hasil dari sintesa pikiran dan hasrat, fantasi, dan bahasa, sehingga kemiripan akhirnya ditarik masuk dalam hal-hal yang membingungkan ditata ulang.

Dalam bentuk pengetahuan yang keluar dari batasan-batasan, bentuk kemiripan banyak tidak lebih kuat dari perbedaan kecil.  

Suatu pembicaraan yang tidak masuk habitus, jika ia meninggalkan ingatan dalam sintesis waktu yang mengalir dengan berada di masa lalu yang memungkinkan melangkah ke masa kini dengan cara dilintasinya.

Pengetahuan dalam sintesa waktu itu bagaimana kebingungan dapat berbeda dengan ambuitas dalam kemiripan di masa kini yang dialirkan dari masa lalu. Hal-hal yang sesaat tidak lagi untuk membentuk kekhasan yang berbeda, bahwa masa lalu dijalani secara alami perlahan-lahan akan direfleksikan untuk masa kini.

Tetapi, masa lalu tetap menjadi miliknya sendiri, titik kemiripan banyak tidak berarti apa-apa bagi perbedaan kecil.

Sementara, masa kini tetap terbuka untuk melangkah ke masa depan secara umum dalam bentuk harapan. Sebaliknya, cara produksi yang terlibat dalam ingatan. Adalah masa lalu (waktu berganti dari anugerah ke kuasa) jika tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka waktulah menggilas kita (begitu ungkapan orang, entah dulu, kini dan besok).

Sejauh ini, kita melihat masa lalu secara umum adalah jejak-jejak dimana setiap kehadiran sebelumnya menemukan dirinya dalam perbedaan kecil dari kemiripan masa kini dengan masa lalu yang tanpa difokuskan atau direprsentasikan pun ia akan diingat sebagai bagian dari waktu sebagai kuasa. Ketidakhadiran batas-batas representasi atau reproduksi ingatan dan hasrat untuk berkuasa atas dirinya sebenarnya bisa mengambil satu relasi variabel tanpa kemiripan diantara perbedaan melangkah menuju ke titik akhir dari kemiripan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun