Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemiripan dan Perbedaan

27 November 2022   17:33 Diperbarui: 20 Juni 2023   16:14 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemiripan dan perbedaan karakter dalam film 2045 Apa Ada Cinta? (Sumber gambar: kompas.com)

Kita menanggung sendirian, berapa kali perbandingan yang harus dipisahkan dari kehadiran, disatukan dan dipisahkan dari realitas antara kehadiran dan ketidakhadiran dalam kemiripan.

Apa yang membuat kita menolak tanda-tanda kemiripan antara “orang lapar” dengan “binatang lapar” dan di tengah kelimpahan pangan di bumi?

Perut kenyang dan mata "kenyang" dari orang-orang yang menikmati suguhan makanan atau obyek tatapan yang menarik hasrat. 

Hingga akhirnya, kita tidak mampu membedakan lagi perut kenyang dan mata kenyang akibat kelimpahruahan dunia.

Kita tidak cukup dengan kesadaran tentang identitas. Kita juga perlu perbedaan alami dan perbandingan antara satu dengan lainnya hanya karena belum ada persamaan dengan relasi-relasi yang membentuknya, melainkan juga ketidakhadiran relasi antara pikiran dan hasrat terhadap kerawanan perbedaan wajah, telinga, mata, bibir, dan hidung (kemiripan atau perbedaan manusia dan mesin). 

Dari sini, ‘kemiripan’ dan ‘keserupaan’ (resemblance and similarity) dalam benda-benda yang mengelilingi kita, dalam relasi antara wujud alami dan wujud virtual.

Dunia yang disibukkan permasalahan perut, wajah, telinga, mata, mulut, dan hidung sebagai penanda terakhir dibalik kemiripan identitas, susunan, alamiah atau sekedar relasi perbandingan dan kemiripan lainnya melalui tampilan luar atau persepsi indera. 

Tanda yang terkodekan mengarah pada dunia abstrak dalam kemiripan tanpa rujukan dan tanpa bentuk.

Titik pergerakan kemiripan memenuhi nol derajat relasi antara teater di atas panggung dan teater kehidupan yang terinspirasi dalam ucapan, fantasi, hasrat dan pikiran tanpa representasi melalui sentuhan tulisan mengenai peristiwa. Esensi dunia melalui teater kehidupan berselang-seling relasinya dengan teater di atas panggung resmi. Pergerakan ketidakpastian makna suara tulisan dan suara pikiran tidak memiliki keterkaitan dengan kemiripan sejauh perbedaan cara pembacaan berhenti hanya pada satu suara alami yang tersembunyi dalam suara individu.

Titik kemiripan muncul dibalik perbedaan suara yang tersembunyi dibalik yang kita alami, dengar, rasakan, dan pikirkan. Entah itu aliran suara bass, tenor, dan bariton, pria dan wanita tidak dimaksudkan berada dalam wilayah kemiripan kualitatif memasuki pikiran kita. 

Paling penting, bahwa suara batin dari tulisan dan tanda dari hasrat sebagai syarat atas kemungkinan lahirnya pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun