Misalnya, Imam Syafei dengan qaul qadim (perkataan lama) di negeri Irak dan qaul jadid (perkataan baru) di negeri Mesir.
Jadi, ada perbedaan ruang (spasial) dan perbedaan waktu (temporal), sehingga terjadi penafsiran dan pemikiran dari yang lama ke yang baru.
Kemiripan dan Perbedaan, Apa Saja?
Selain itu, hubungan identitas, perbandingan, dan perbedaan, kemiripan juga dibangun dibalik sesuatu yang tidak diketahui melalui persepsi indera, di luar pengalaman dan bukan kenampakan benda-benda.
Permulaaan dari perbedaan, analogi yang terakhir atau pikiran yang tertidur setelah lahir tanda-tanda kemiripan dalam ketidakhadiran benda-benda secara kasat mata. Aku tidak berbicara langsung pada obyek yang mengalami identifikasi kemiripan, melainkan aku berbicara berulang-ulang pada benda-benda yang tersembunyi dibalik wujud tampilan luar.
Jika kita masih memiliki sedikit kesempatan, meskipun ia cepat berlalu, kemiripan menarik titik kelupaan ke garis ingatan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dari logos yang dijadikan dasar ujaran atau pernyataan ke tulisan, yang tertanam dan menyebar dalam wilayah perbedaan melebihi benda-benda yang terlihat secara jelas dengan mata telanjang.
Mereka tidak sendirian dengan kata-kata, mereka sendirian antara “aku” dan “Anda,” antara tiruan dan derivasi, antara kemiripan dan perbedaan.
Mereka sendirian dalam relasi antara suara pikiran dari pembicaraan terbuka dan suara inderawi yang meluap-luap, antara ingatan dan hasrat dalam pengetahuan.
Wujud yang bisa kita bedakan dalam realitas baru (medsos, kecerdasan artifisial), setidak-tidaknya mendekati kemiripan.
Wujud kita sendirian bersama diri kita sendiri. Sendirian dari pikiran kita, sendirian bersama hasrat, fantasi, dan imajinasi.