Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kegilaan atas Nalar Ekonomi Digital

26 Oktober 2022   16:05 Diperbarui: 22 Juli 2023   16:13 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi digital (Sumber gambar : worldbank.org)

Mungkin kita akan melihat ekonomi nomadik atau ekonomi hasrat tidak berlawanan dengan ekonomi digital. Sebaliknya, keduanya saling mengisi, saling menopang dan masing-masing saling melepaskan energinya.

Di sini, pergerakan nomadik tidak mengalami dengan apa  yang disebut "depatologisasi" atau "depsikiatrisasi kegilaan," dimana bentuk penyimpangannya dalam kehidupan keluar dari penyakit jiwa. Suatu penyimpangan dan gangguan fantasi atas uang, sesungguhnya dipertimbangkan kembali sebagai penyebab munculnya kegilaan.

Suatu hal yang dianggap sebagai metamorfosis mesin berusaha untuk melepaskan dirinya dari keabsolutan ilmu pengetahuan dengan pergerakan baru dari mesin teknik ke mesin kegilaan yang dihasrati oleh subyek sebagai sifat gila dalam diri manusia atau dari hanya satu atau lebih dalam masa dan peristiwa tertentu.

Ada suatu satu kejanggalan dari pertanyaan sekitar kegilaan atas obyek atau ia sendiri yang membentuknya menuju pada kesimpulan, bahwa kegilaan itu muncul akibat kelimpahan inovasi dan perburuan pada model dan komoditas yang belum pernah ada sebelumnya dalam masyarakat. Belum lagi membicarakan bentuk-bentuk dan jejaring-jejaring teknologi baru melintasi batas-batas cabang dan celah struktur bahasa yang dibangun melalui mesin pikiran sekaligus mesin hasrat dalam tatanan ekonomi.

Metamorfosis obyek beragam telah tercerabut dari hakikat dan terlepas dari muatan yang tersembunyi, dimana akhir dari kontradiksi rahasia dan pelanggaran orang gila dan kegilaan benar-benar lebih nyata dan telanjang.

Kegilaan di sini berkenaan dengan metamorfosis obyek yang dihubungkan dengan teknologi, bukan dalam pengertian penyakit jiwa yang tidak hanya dibentuk oleh segala sesuatu yang dikatakan, juga segala sesuatu yang digambarkan berada di luar rujukan psikopatologis yang muncul dari pengalaman individu.

Kata lain, bahwa kita tidak memperbincangkan hal-hal yang melulu dalam kegilaan, padahal orang gila yang mirip apalagi sama sifatnya tidak teratasi. 

Kita akan melacak, membagi dan menentukan korelasi kegilaan dengan lainnya setelah segalanya tidak pada satu pernyataan dalam penyakit jiwa atau psikopatologi tertentu. 

Kegilaan semakin jelas memiliki keterkaitan dengan antar-jejaring kehidupan di sekitar kita.

Kita memulai sampai kapan untuk mengatakan harus mempertahankan kesimpulan bahwa kita mungkin menerima ketunggalan tanda dan obyek dalam kegilaan, berikutnya dipaksa menjadi kesatuan diskursus tentang kegilaan sebagai akibat dari pernyataan dari "satu diskursus atau tanda kegilaan yang memikat" telah lenyap dalam dirinya sendiri.

Keterpencaran diskursus tentang kegilaan tidak mengambil rujukan pada eksistensi benda-benda melalui komponen yang melekat dalam ekonomi digital, seperti barang, isi, perangkat lunak, infrastruktur, layanan, dan retail akan didorong oleh kegilaan kreatif itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun