Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Laba-Laba atau Rizoma?

5 Oktober 2022   15:05 Diperbarui: 26 Februari 2024   17:16 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ula terbilang pendatang baru dalam dunia startup. Ula belum bertengger di papan e-commerce sebagai salah satu dari tujuh startup unicorn di Indonesia. 

Wajarlah, startup Ula belum bisa menyamai startup bergelar unicorn papan atas di Indonesia, seperti Bukalapak.

Empat serangkai pendiri Startup Ula: Nipun Mehra, Alan Wong, Derry Sakti, dan Riky Tenggara nampaknya tidak bermata duitan andai memelototi pundi kekayaan Ahmad Zaky, eks CEO Bukalapak yang bertambah satu trilyun rupiah dalam sehari.

Sim sala bim dan lampu Aladin terkubur dalam naluri bisnis Ula. Ia menentukan nasibnya sendiri. 

Media pun tidak melihat sebelah mata terhadap Ula sebagai startup recehan. Yang memikat orang dan media saat dunia bisnis telah menghasilkan duit yang menggoda. Begitulah sensualitas duit.

Bagaimana Ula tidak punya kisah malang-melintang di dunia startup untuk melantai di bursa saham. Ia tidak bermimpi menjadi yang lain, kecuali naluri bisnisnya dibangun melalui geliat dan desahannya yang merangsang di balik kepedulian atas ritel kecil.

Menerobos rantai suplai, persediaan barang, dan modal kerja adalah medan laga Ula. 

Naluri bisnis dan peluang pasar Ula memerhatikan celah yang belum disentuh oleh pihak lain. Ula memiliki cara pandang berbeda tentang pasar ritel Indonesia.

Tekadnya kuat untuk mengubah keadaan dimana para petani perlu diselamatkan dari lingkaran permainan tengkulak. Dari hasil pertanian berupa makanan dan sayuran yang dihasilkan oleh petani tercekik antara agen dan pasar. Rantai suplai terjaga, dari pasar ditandai barang mengalir masuk ke grosir. Demikian seterusnya.

Startup Ula ingin memainkan perannya diantara para pemain terutama pergumulannya di rantai suplai. 

Derap langkah yang meyakinkan dari Ula ditandai dengan menghubungkan tatanan pasar dan distribusinya antara pemain besar, periteil dan konsumen berskala kecil dalam rantai suplai yang menantang. (detik.com, 04/10/2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun