Begitulah, saya menjadi kagum betapa startup Ula lebih dekat dengan model rizoma (seperti umbi-umbian yang menjalar). Ia tumbuh dan menyebar 'tanpa terpusat'. Semua pemain dan pelaku usaha berskala kecil masing-masing tumbuh dan berkembang dimana- mana.Â
Ciri khas model rizoma adalah terbebas dari tindakan eksploitasi. Rizoma tanpa marginalisasi dan tanpa saling menginjak-nginjak antara satu sama lain.
Masa depan Ula tidak terletak seberapa besar duit yang ia habiskan untuk mengumpan balik para pemain besar. Ia terpanggil dengan suara yang tidak diketahui dari mana datangnya untuk mengangkat usaha kecil dari bayangan yang mereka ciptakan sendiri.Â
Akhirnya, saya melongo. Keberadaan Ula diharapkan mengalir kemana-mana.Â
Ia menjalar di setiap penjuru Bumi dengan keberkahan yang dimilikinya. Kata siapa?
Apakah kita memilih hidup sebagai laba-laba atau sebagai rizoma diri sendiri dalam dunia bisnis? Sederhana alasannya. Saya pribadi dalam posisi korban bersama pegiat startup tengah keluar dari perangkap rutinitas yang membosankan. Ah, biarlah semua bergantung pada pilihan kita masing-masing dan tentu ada konsekuensi dari pilihan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H