Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kegembiraan Juga Punya Air Mata di Balik BLT BBM

7 September 2022   18:33 Diperbarui: 27 Februari 2024   06:42 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : detik.com, 13/09/2022

Seperti yang pernah mereka dilakukan, seperti yang biasa dilakukan oleh sopir angkot lain di daerah, di sekelilingnya mereka membandingkan penumpang lebih sering memilih ojek online ketimbang angkot. Ternyata, mereka belum berbicara tentang perubahan zaman dan persaingan pasar.

Mereka akan terlihat nongkrong di ruang terbuka. Duduk dan bercengkerama sesama sopir di emperan jalan atau pos jaga lagi kosong yang disediakan oleh masyarakat.

Sebagian mereka masih jongkok-jongkok. Entah apa dilakukan di selokan pinggir jalan. Satu sisi, mereka akan dilaporkan kemana saat orang-orang sedang atau sudah selesai antrian untuk menerima BLT BBM di suatu tempat tertentu.

Persyaratan bagi calon penerima manfaat BLT BBM nampaknya tidak ruwet. Kita perlu mendampingi orang tidak mampu hingga tahapan penerimaan BLT BBM, yang cair sejak 1 September 2022, di kantor PT Pos Indonesia.

Pada sisi lain, kekeluh-kesahan dari sopir angkot tidak hanya memingggirkan dirinya secara sosial, tetapi juga menandakan wajah-wajah pucat menatap masa depan dirinya akan terjadi permainan tanda ekspresi antara rasa gembira dan air mata dalam kehidupan.

Terdapat satu harapan, dimana sopir angkot mungkin akan bergembira kembali selepas air mata berlinang.

Hal itu akan tercapai manakala kita membicarakan seseorang atau kelompok masyarakat yang berhak menerima BLT BBM. Misalnya, terkendala dalam proses pemutakhiran data.

Kemungkinan besar itulah salah satu kondisi yang perlu kita ciptakan secara bersama-sama. Bukan karena seperti "hari kiamat," tetapi sedapat mungkin kita bisa saling menolong.

Cara yang bisa kita lakukan, diantaranya bukan saling melemparkan kesalahan antara satu dengan yang lain, tetapi bagaimana menyibak dan menyingkirkan bayangan kisah pilunya.

Apa jadinya ketika seseorang merasa kecele lantaran uang yang dibawanya tidak cukup untuk membeli tiga liter bensin.

Terpaksa seseorang mengurungkan "maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai." Apa yang dilakukan setelah seorang warga mengurungkan niatnya untuk membeli bensin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun