Ia yang hanya sempat menyapaku sekali kini hadir di ruang tamu rumahku. Dari mana ia bisa tahu rumahku
"mila, ini rafli" ujar ayah memecah keheningan.
Iya aku tahu pasti dia rafli. Dia orang yang sempat mengisi pikiranku bertahun-tahun lalu.
"dia datang ke sini untuk melamarmu, bagaimana?" Tanya ayah sambil menelisik mataku, mencoba melihat rahasia hatiku
" tapi , mila yah ... " aku memikirkan rencana s2ku di Mesir
"aku tidak keberatan. Kamu boleh melanjutkan kuliah di sana. Nanti aku sesekali menengok" ucap Rafli tergesa. Ia menghentikan ucapannya saat menyadari aku yang mengerutkan kening serta ibu dan ayah yang mesem2
"eh, he ... maksud aku kalau lamaranku diterima" ucap Rafli sambil menyipitkan mata dan menggaruk2 kepalanya
Aku tersenyum malu dan menunduk. Terima kasih ya Allah.Â