Interaksi antar budaya
Arus komunikasi menjadi lebih lancar
Transparasi dalam berbagai elemen
Munculnya islam sebagai penyaring globalisasi telah berubah dari keadaan semula bersifat pribadi, khusus dan sakral menjadi bersifat universal, komprehensif dan nyata. Atribut utama agama, transendensi menjelma menjadi spiritualitas global abadi. Globalisasi mengandung semangat global yang berkelanjutan mengurangi lokalitas masyarakat global karena sifatnya yang utilitarian. Globalisasi tidak bisa dihindari karena ini merupakan kebutuhan setiap anggota masyarakat bahkan kelompok agama. (Salsabila et al., 2023)
Islam dapat diuraikan menjadi beberapa pendekatan dalam menyikapi globalisasi, yaitu :Â
Pendekatan PositifÂ
Sebagian masyarakat muslim harus memiliki pemikiran bahwa islam akan melihat globalisasi sebagai peluang untuk memperluas pengetahuan, perdagangan dan interaksi antar budaya. Dengan adanya globalisasi, akan memberi dampak positif terhadap ekonomi dan sosial, dan memungkinkan penyebaran islam ke seluruh dunia. Berdasarkan pendekatan ini, islam bisa menjadi agama yang inklusif dan relevan dalam globalisasi
Pendekatan Kritis
Sebagai masyarakat muslim, tentu kita harus memiliki pemikiran bahwa adanya globalisasi menuntut kita untuk berpikir kritis dalam menyaring kebudayaan yang masuk ke negeri kita. Pengaruh budaya barat, meterialisme dan perilaku konsumtif merupakan salah satu dampak globalisasi. Dengan berdasarkan ajaran islam, kita harus bisa mengadaptasi perilaku globalisasi dengan menerapkan ajaran islam dan meninggalkan dampak buruk globalisasi.
Pendekatan AdaptifÂ
Adanya globalisasi menuntut kita sebagai umat islam untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada. Nilai-nilai islam bisa digabungkan dengan aspek-aspek positif globalisasi. Islam adalah agama yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman asal tidak melanggar prinsip-prinsip dasar islam.Â