Mohon tunggu...
Erlina Shifa
Erlina Shifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan takut gagal. Gagal adalah bagian dari proses sukses. Yang penting adalah bangkit dan terus mencoba~ someone

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Teori Belajar Operan Skinner dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)

3 Oktober 2024   18:28 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Motivasi belajar merupakan kunci utama dalam keberhasilan proses pendidikan. Siswa yang termotivasi cenderung lebih aktif, antusias, dan gigih dalam belajar, sehingga berdampak positif pada prestasi akademik mereka. Namun, tidak semua siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, terutama di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di mana tuntutan belajar semakin kompleks dan rumit. Untuk mengatasi hal ini, para pendidik perlu memahami dan menerapkan teori-teori belajar yang efektif, salah satunya dengan  menggunakan Teori Belajar Operan Skinner.

Teori Belajar Operan Skinner, dikemukakan oleh B.F. Skinner, yang menekankan bahwa perilaku manusia dibentuk oleh konsekuensi yang mengikuti perilaku tersebut. Skinner berpendapat bahwa perilaku yang diikuti oleh penguatan (reinforcement) cenderung akan diulang dan diingat, sedangkan perilaku yang diikuti oleh hukuman (punishment) cenderung akan dihindari.


strategi yang tepat dalam menerapkan Teori Belajar Operan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Penguatan Positif (Positive Reinforcement)

a. Memberikan pujian yang tulus dan spesifik atas usaha dan pencapaian siswa dapat meningkatkan motivasi mereka.

b. Memberikan hadiah berupa benda, kesempatan, atau pengakuan yang bermakna bagi siswa. Hadiah harus diberikan secara konsisten dan sesuai dengan perilaku yang diinginkan.

c. Memberikan Penghargaan dapat berupa sertifikat, piagam, atau pengumuman di depan kelas. Penghargaan ini dapat meningkatkan rasa bangga dan motivasi siswa.

2. Penguatan Negatif (Negative Reinforcement)

a. Mengurangi tugas yang dianggap membosankan atau tidak relevan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menyelesaikan tugas yang lebih penting.

b. Memberikan kesempatan istirahat yang cukup dapat membantu siswa fokus dan termotivasi dalam belajar.

c. Mengurangi tekanan dan kecemasan yang berlebihan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

3. Hukuman (Punishment)

a. Hukuman sebaiknya digunakan sebagai langkah terakhir dan harus diberikan secara adil dan konsisten.

b. Hukuman harus harus jelas dan spesifik, dan dikaitkan dengan perilaku yang ingin dihilangkan.

c. Hukuman harus diberikan dengan cara yang tidak merendahkan martabat siswa.

4. Pembentukan Perilaku (Shaping)

a. Membagi tugas yang besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dicapai dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menyelesaikan tugas tersebut.

b. Memberikan penguatan pada setiap langkah yang berhasil dicapai dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terus maju.

c. Meningkatkan kriteria penguatan secara bertahap dapat membantu siswa mencapai tujuan yang lebih kompleks.

Selain itu, ada beberapa contoh konkret dari penerapan Teori Belajar Operan skinner yang sering dilakukan dalam Pembelajaran di lingkungan SMA, diantaranya:

1. Guru dapat memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa yang aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi kelas.

2. Guru memberikan kesempatan  siswa untuk melakukan istirahat singkat setelah sesi belajar yang intensif.

3. Guru dapat memberikan tugas tambahan kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah (Pr).

4. Guru dapat memberikan dorongan positif kepada siswa yang berhasil menyelesaikan soal latihan dengan baik dan benar.

Kesimpulan yang diperoleh bahwa  Teori Belajar Operan Skinner dapat dijadikan alat yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA. Dengan menerapkan strategi-strategi yang tepat, guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan kebiasaan (Habits) belajar yang positif dan mencapai prestasi akademik yang optimal. Penting untuk diingat bahwa setiap siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga penerapan teori operan skinner harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun