Sejak saat itu makin berkobarlah semangat menulis di kalbu. Selesai 30 kali pertemuan, mulailah diajak menjadi kurator oleh Bu Kanjeng. Hingga saat ini beliau telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi dimana 5 antologi tersebut, beliau-lah yang menjadi kurator serta editor lapis pertama. Termasuk menjadi editor atas 3 buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta belajar menulis.
Tanpa disangka beliau juga berkesempatan untuk menulis buku Biografi Kepala BI Wilayah Bali Nusra
3. MANFAATKAN SEMAKSIMAL MUNGKIN SEMANGAT YANG SEDANG BERTUMBUH
Ketika semangat menulis dan berkarya sedang tumbuh, manfaatkanlah dengan maksimal, supaya berakumulasi. Sehingga manakala kesempatan tiba keberanian tersebut menjadi kekuatan melangkah dalam mengikuti berbagai kompetisi.
Sebelum pandemi beliau tidak pernah hiraukan lomba guru berprestasi atau lomba blog.
Semenjak lulus di KBM menjadi berani mencoba untuk mengikuti lomba blog, makin lama makin sering mengunjungi blog-blog sang juara yang tulisannya expert sehingga banyak belajar dari mereka
Berawal dari sering kalah tapi karena terus berusaha hingga akhirnya bisa menjadi juara. Berikutnya mulai berani mencoba untuk mendaftar kelas-kelas internasional, dan akhirnya berkesempatan belajar di CS50X Harvard University dan Vlounter AIV kerjasama Kemendikbud dengan Kementrian Pendidikan Korea Selatan.
4. HAYATI MANFAAT DARI MENULIS
Narasumber bisa menyelesaikan S2 dalam 3 semester padahal kegiatan yang padat sedang mengepungnya, untunglah kampusnya menyediakan Thesis Jalur Lomba dengan Jurnal Publikasi
Kebetulan beberapakali juara blog sehingga berhasil mengajukan thesis lewat jalur lomba. Benar-benar manfaat yang kuat terasa apalagi sampai dipermudah dalam tugas akhir perkuliahan S2. Itu sangat diluar dugaan.