"Ahh...Terlambat!!"
Pengalaman terlambat boarding pesawat, apalagi dari negara lain, wah...panik dan kesal sekali..
Banyak yang disesalkan..harusnya begini dan begitu..tak jarang kita harus keluar biaya lebih. Kita juga harus menyediakan waktu lebih agar beroleh keberangkatan berikutnya. Belum lagi bila kita berangkat bersama rombongan/ anggota keluarga, kemudian satu sama lain saling menyalahkan sehingga semua menjadi makin tegang dan tak nyaman.
Demikian pengalaman kami saat harus tertinggal boarding pesawat dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Waktu saya merenungkan ketertinggalan itu..saya diingatkan suatu hal terkait para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di satuan pendidikan kami. Ketinggalan kereta, pesawat, bus, tetap masih dapat dikejar dengan pemberangkatan pesawat/ kendaraan yang lain atau dengan jadwal berikutnya. walau kesal dan melelahkan. Betapa bingung dan sulitnya orangtua saat terjadi ketertinggalan perkembangan pada anak mereka ? Â Tentunya berbagai perasaan bercampur aduk, 'nano-nano' dibenak mereka.
Dengan 'kendaraan macam apa mengejarnya?' Â mengingat kondisi tiap anak unik, keterlambatan yang sama di bidang kognitif ataukah perilaku, atau emosi tidak dapat dipukul ratakan ke setiap anak yang mengalami kebutuhan serupa.
Bapak ibu guru/ tutor hebat, memahami pergumulan dari para orangtua anak berkebutuhan khusus yang sedang kita tangani itu perlu sekali.
Kita perlu memberi support kepada mereka agar:
1. Belajar menerima keterlambatan perkembangannya, dengan
2. Mengetahui bidang keterlambatan yang dialami sang anak, memahami keterbatasan dan menemukan keunikan anak mereka.
  Dengan demikian orang tua juga