Sementara itu, Nadhira, seorang siswi SMA yang ceria namun malas dan banyak maunya, adalah sahabat lamanya. Kedekatan mereka bermula dari hubungan dekat kedua orang tua mereka, yang bahkan merencanakan untuk menjodohkan Dikta dan Nadhira.
Meskipun orang tua mereka bersemangat dengan rencana perjodohan ini, baik Dikta maupun Nadhira menolaknya. Nadhira sudah memiliki kekasih, begitu pula Dikta, meskipun hubungan Dikta akhirnya kandas. Namun, perhatian yang diberikan Dikta kepada Nadhira menunjukkan perasaan yang berbeda dari apa yang ia nyatakan.Â
Karakter Dikta yang dingin tidak membuatnya bersikap dingin kepada Nadhira. Justru, ia selalu ringan tangan membantu Nadhira dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bahkan menjadi seperti guru les pribadi bagi Nadhira yang akan memasuki perguruan tinggi.
Sebenarnya, Dikta sudah lama menyimpan rasa kepada Nadhira, tetapi ia tidak berani mengutarakan perasaannya. Kehangatan dan perhatian Dikta terhadap Nadhira menunjukkan bahwa ada perasaan mendalam yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.
Dikutip dari laman Goodreads, Dikta menyusun sebuah hukum fiksi yang berlaku untuk dirinya dan Nadhira, yang mencerminkan perjalanan hubungan mereka:
1. Pasal Satu: Dasar hukum perjodohan yang mengikat kedua belah pihak (Nadhira dan Dikta).
2. Pasal Dua: Bagaimana keduanya tanpa sadar saling menghindar agar tak jatuh hati.
3. Pasal Tiga: Menjelaskan kedua belah pihak terhukum dengan jatuh hati yang tak bisa mereka hindari lagi.
4. Pasal Empat: Ketentuan umum keduanya sebagai kekasih yang saling mengasihi.
5. Pasal Lima: Kewenangan absolut semesta menentukan akhir dari cerita yang mereka yakini akan abadi.
Kehidupan Dikta tiba-tiba berubah drastis ketika ia mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit ginjal yang serius dan diprediksi hidupnya tak lama lagi. Dengan sisa waktu yang terbatas, Dikta menyusun beberapa daftar keinginan (wish list) yang ingin ia lakukan bersama Nadhira. Melalui perjalanan mereka memenuhi daftar keinginan ini, Nadhira mulai memahami kedalaman perasaan Dikta dan mulai merasakan hal yang sama.