Mohon tunggu...
Titin Eriyan
Titin Eriyan Mohon Tunggu... -

dekik manis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

cinta kita antara Hongkong dan Kediri

7 Agustus 2011   12:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Butirannya telah

berubah warna.

Pandanganku

mengabur. Jiwaku

melayang gelisah. Aku

enggan beranjak dari

tempat tidur. Kubiarkan

kertas itu tergeletak di

dada. Embun pagi masih

tersisa ketika dia pergi,

membiarkanku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun