mengangkat daguku,
menatap lembut ke
hitam bola mataku,
“Ketakutan dalam
dirimu membuatmu
menderita, sayangku.
Izinkan aku
menggenggam
jemarimu, bersama kita
menghadapinya.”
Tangan itu kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!