Mohon tunggu...
Eri Silvanus
Eri Silvanus Mohon Tunggu... Konsultan - Human Behavior Coach

Saya menolong menyelesaikan masalah klien dalam topik professional development, salesmanship, dan leadership engagement menggunakan sudut pandang human behavior science. Selain itu juga mengaplikasikan human behavior science ke dalam konteks pernikahan dan pengasuhan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Facebook, Metaverse, dan Kenapa Orang Bodoh Akan Tetap Tertinggal

5 November 2021   09:44 Diperbarui: 5 November 2021   09:57 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya ciptakan 2 buah materi. Materi A berisi hal-hal yang sebagian besar peserta sudah tahu dan bahkan berkali-kali pernah dengarkan dari berbagai macam seminar. Materi B berisi hal-hal yang relatif baru bagi para peserta.

Ketika saya menyajikan materi A dan B dalam bentuk tertulis, tingkat penolakan dan keluhan karena "terasa sulit" sangat tinggi.

Ketika saya menyajikan materi A dalam bentuk video, tingkat keluhan berkurang drastis.

Ketika saya menyajikan materi B dalam bentuk video, tingkat keluhan masih relatif tinggi.

Kesimpulan sederhananya:

Beberapa atau bahkan mungkin banyak orang enggan belajar, bukan karena materinya sulit dipelajari. Tapi karena mereka sebenarnya tidak benar-benar ingin belajar. Mereka ingin dihibur. Tapi mereka juga ingin aktivitas entertainment itu diberi label "belajar", "seminar", "training", dsb.

Kebiasaan "si bodoh" dan "bebal" yang membuat mereka tetap tertinggal

Dalam presentasinya mengenai Meta, Mark Zuckerberg memprediksi bahwa "Game is how a lot of people step into the metaverse for the first time."

Banyak orang akan terbiasa menggunakan teknologi baru ini melalui konteks hiburan. Lalu mereka menginginkan dunia belajar juga menggunakan standar yang sama. Karena jika tidak, psikologi dan daya konsentrasi mereka yang telah begitu terbiasa dengan entertainment content itu akan berteriak: "Ini terasa sulit dan membosankan!"

Akibatnya orang-orang ini akan memutuskan untuk menunda belajar sampai ada materi belajar yang bisa memuaskan kebutuhan mereka untuk dihibur itu.

Di sisi lain, saya yakin akan ada unit-unit bisnis dengan dana atau dukungan investor besar yang akan menyambut "kebutuhan pasar" ini. Tapi karena proyek ini memakan resources yang sangat besar, maka mereka akan membuat materi untuk pangsa pasar terbanyak.

Masih ingat dengan percobaan kecil saya? Saya berasumsi, pangsa pasar terbanyak adalah orang-orang yang sebenarnya tidak mau belajar tadi.

Jadi unit-unit bisnis ini akan membanjiri pasar adult learning dengan pengetahuan yang 50% lebih sebenarnya bisa dipelajari dengan biaya lebih murah dan dengan waktu lebih singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun