Mohon tunggu...
Eri Silvanus
Eri Silvanus Mohon Tunggu... Konsultan - Human Behavior Coach

Saya menolong menyelesaikan masalah klien dalam topik professional development, salesmanship, dan leadership engagement menggunakan sudut pandang human behavior science. Selain itu juga mengaplikasikan human behavior science ke dalam konteks pernikahan dan pengasuhan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Facebook, Metaverse, dan Kenapa Orang Bodoh Akan Tetap Tertinggal

5 November 2021   09:44 Diperbarui: 5 November 2021   09:57 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Keduanya sama-sama memerlukan research dan persiapan materi yang baik. Tapi peralatan yang digunakan untuk memproduksi video pembelajaran yang baik, jelas berkali-kali lipat lebih mahal.

Konsumen pun sebenarnya juga mengalami dampak negatif. Banyak orang menganggap bahwa video membuat kita belajar lebih efektif. Tapi sepertinya anggapan itu belum tentu tepat.

Di Juli 2018 MIT Integrated Learning Initiative mempublikasikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa belajar dengan metode melihat video tidak terbukti menghasilkan nilai ujian yang lebih baik dibandingkan dengan metode membaca. Penelitian itu justru membuktikan bahwa membaca justru menghasilkan nilai yang sama atau bahkan cenderung lebih baik.

Di tahun 2009 departemen pendidikan di Amerika Serikat juga menyatakan bahwa berbagai "variasi" metode belajar itu tidak menghasilkan "significant learning outcomes", kecuali materi yang sedang dipelajari memang bersifat teknikal seperti teknik diagnosis pasien dengan penyakit tertentu atau bagaimana mengoperasikan program tertentu.

Sebagai seorang praktisi yang memproduksi materi belajar berbasis video pun, saya merasa bisa menyampaikan informasi dengan lebih efisien (durasi lebih singkat) dan detail ketika menulis daripada berbicara.

Kesimpulan sederhananya:

Kecuali dalam topik-topik yang bersifat teknikal, belajar dengan hanya menggunakan video justru mempunyai resiko:

  • Resource cost produksi lebih mahal.
  • Durasi belajar lebih lama dibandingkan membaca.
  • Kualitas yang disampaikan tidak sedetail materi tertulis.

Lalu kenapa banyak orang merasa bahwa belajar menggunakan video lebih menyenangkan dan lebih efektif?

Nah, disinilah dilemanya.

Karakter ingin di-entertained

Dari pengalaman saya dalam melakukan coaching dalam topik learning & development baik secara personal dan korporat, ada satu alasan yang paling sering muncul ketika orang menolak untuk belajar.

"Terasa sulit!"

Menanggapi alasan ini, saya pernah melakukan percobaan kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun