Mohon tunggu...
ERINA RISYADIANI
ERINA RISYADIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 Prof Dr Apollo: Laba Transaksi Antar Perusahaan-Persediaan

21 Mei 2021   13:05 Diperbarui: 21 Mei 2021   13:41 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN – PERSEDIAAN

Saat ini banyak perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya dengan cara menggabungkan usaha, salah satunya dengan melakukan kosolidasi. 

Konsolidasi merupakan suatu proses dimana satu persahaan bergabung dengan perusahaan lain dengan cara akuisisi sehingga memunculkan perusahaan baru tanpa melakukan likuidasi, contoh perusahaan hasil konsolidasi di Indonesia adalah  Bank Mandiri, Smartfren, Perusahaan Reasuransi Indonesia. 

Perusahaan memilih melakukan konsolidasi karena ingin mengembangkan usahanya, meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, menambah modal, memperbaiki masalah manajemen, dan lain-lain.

Saat perusahaan memutuskan untuk melakukan konsolidasi maka perusahaan harus membuat laporan konsolidasi, pada pembuatan laporan konsolidasi perusahaan harus mentransfer aktiva bersih kepada perusahaan baru atau perusahaan yang masih ada. Laporan konsolidasi merupakan laporan keuangan yang menyediakan informasi keuangan dari perusahaan induk dan perusahaan anak.

Langkah – langkah membuat laporan konsolidasi adalah :

  • Mengidentifikasi laporan keuangan perusahaan induk dan laporan keuangan perusahaan anak
  • Melakukan eliminasi pada laporan laba rugi pusahaan induk dan perusahaan anak
  • Melakukan eliminasi pada penghasilan dari perusahaan anak
  • Menormalkan saldo akun investasi sehingga sama dengan saldo awal periode pada perusahaan anak
  • Melakukan penyesuaian untuk kepentingan non pengendali pada bagian laba dan deviden dari perusahaan anak
  • Mengeliminasi saldo respirokal pada laporan keuangan perusahaan anak
  • Meneliminasi ekuitas pada laporan keuangan perusahaan anak
  • Melaukan amortisasi atau mengalokasikan saat terjadi selisih
  • Melakukan eliminasi saldo respirokal lain

Pembuatan laporan keuangan konsolidasi sangat penting tetapi tidak semua perusahaan hasil konsolidasi perlu laporan keuangan konsolidasi, kriteria perusahaan yang wajib membuat laporan keuangan konsolidasi adalah :

  • Terdapat kepemilikan saham pada perusahaan anak
  • Kepemilikan saham atas perusahaan anak lebih dari 50%
  • Kepemilikan sahal atas perusahaan anak kurang dari 50% tetapi memiliki kendali penuh.

dokpri
dokpri
Pada laba transaksi antar perusahaan persediaan saat akan menyusun laporan keuangan konsolidasi, transaksi – transaksi dari perusahaan yang bergabung harus dihapuskan, yang harus dieliminasi adalah :
  • Mengeliminasi saldo dari transaksi penjualan dan pembelian
  • Mengeliminasi laba rugi yang belum direalisasikan

dokpri
dokpri

TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN

Persediaan merupakan aktiva yang digunakan untuk keperluan produksi atau operasional perusahaan. Dalam hal transakksi persediaan antar perusahaan pendapatan atas transaksi tersebut harus dicatat sebagai pendapatan saat pendapatan tersebut diakui atau didapat perusahaan. Sama seperti saat menjual persediaan kepada pihak luar saat perusahaan menjual persediaan kepada perusahaan afiliasi maka saat perusahaan menggunakan system pencatatan persediaan periodic akan memunculkan akun Penjualan dan saat perusahaan menggunakan system pencatatan persediaan perpetual akan memunculkan akun Harga Pokok Penjualan.

ELIMINASI ATAS PENJUALAN DAN PEMBELIAN ANTAR PERUSAHAAN

Pada proses konsolidasi transaksi penjualan dan pembelian antar perusahaan harus di eliminasi sehingga dapat digunakan untuk melaporkan jumlah penjualan dan pembelian kepada perusahaan lain atau pihak luar.

Dalam proses konsolidasi proses eliminasi akun hutang dan piutang juga harus dilakukan karena dalam penjualan dan pembelian persediaan akan berhubungan dengan hutang atau piutang perusahaan sehingga kedua akun tersebut harus dieliminasi.

Jurnal yang diperlukaan untuk menghapus atau mengeliminasi penjualan dan pembelian persediaan antar perusahaan

  • System pencatatan persediaan periodic
  • Penjualan (D)
  • Pembelian (K)
  • Sitem pencatatan persediaan perpetual
  • Penjualan (D)
  • Harga Pokok Penjualan (K)

Contoh Kasus Transaksi Penjualan dan Pembelian antar Perusahaan

Pada tangal 1 Januari 2020 PT Cepat mendirikan sebuah perusahaan anak dengan nama PT Kilat. Selama operasionalnya PT Kilat membeli persediaan dari PT Cepat seharga 10% dari harga pokok PT Cepat. Selama tahun 2020 PT Cepat menjual persediaan senilai Rp 50.000 kepada PT Kilat dengan harga Rp 75.000 dan PT Cepat menjual semua barang dagangannya pada para pelanggannya dengan harga Rp. 90.000.

LAPORAN LABA RUGI

PT.CEPAT DAN PT.KILAT

Per 31 Desember 2020

PT.Cepat

PT. Kilat

Penjualan

                   75.000

                          90.000

HPP

                   50.000

                          75.000

Laba Bruto

                   25.000

                          15.000

Beban Operasional

Beban Gaji

                     2.000

                            1.000

Beban Listrik

                     1.000

                                900

Beban Telepon

                         800

                                700

Beban Transpot

                         500

                                300

Beban ATK

                     1.000

                                600

Beban Lain-lain

                         400

                                200

Total Beban

                     5.700

                            3.700

Laba Bersih

                   19.300 

                          11.300 

Jurnal yang dibutuhkan

PT.CEPAT

PT.KILAT

Inventory

 50.000 (D)

Inventory

 75.000 (D)

Account Payable

 50.000 (K)

Account Payable (PT Cepat)

 75.000 (K)

Account Receivable (PT Kilat)

 75.000 (D)

Account Receivable

 90.000 (D)

Sales

 75.000 (K)

Sales

 90.000 (K)

COGS

 50.000 (D)

COGS

 75.000 (D)

Inventory

 50.000 (K)

Inventory

 75.000 (K)

KERTAS KERJA ELIMINASI

PT.CEPAT DAN PT.KILAT

PER 31 DESEMBER 2020

PT CEPAT

PT KILAT

ELIMINASI

KONSOLIDASI

Debet

Kredit

Penjualan

                 75.000

                 90.000

                75.000

                         90.000

HPP

                 50.000

                 75.000

                75.000

                         50.000

Laba Bruto

                 25.000 

                 15.000 

 

 

                         40.000 

Nominal Rp 75.000 ribu harus dieliminasi karena PT Cepat dan PT Kilat sudah menjadi satu entitas dan Rp 75.000 merupakan harga yang ditentukan PT Cepat kepada PT.Kilat sehingga harus dieliminasi.

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Per 31 Desember 2020

Konsolidasi

Penjualan

                         90.000

HPP

                         50.000

Laba Bruto

                         40.000

Beban Operasional

Beban Gaji

                           3.000

Beban Listrik

                           1.900

Beban Telepon

                           1.500

Beban Transpot

                               800

Beban ATK

                           1.600

Beban Lain-lain

                               600

Total Beban

                           9.400

Laba Bersih

                         30.600 

ELIMINASI LABA YANG BELUM DIREALISASIKAN DALAM PERSEDIAAN AKHIR

Pada saat melakukan penjualan persediaan kepada perusahaan lain atau pihak luar selain perusahaan afiliasi, laba atas penjualan persediaan tersebut harus di akui dan direalisasikan oleh perusahaan konsolidasi, karena persediaan akhir harus mencerminkan laba rugi atas penjualan persediaan perusahaan sehingga juga dapat mencerminkan harga transfer dari perusahaan.

Jurnal eliminasi yang harus dibuat:

  • Jurnal eliminasi atas penjualan resiprokal
  • Penjualan (D)
  • Harga Pokok Penjualan (K)
  • Jurnal eliminasi atas laba yang belum direalisasikan
  • Harga Pokok Penjualan (D)
  • Persediaan (K)

PENGAKUAN TERHADAP LABA YANG BELUM DIREALISASI PADA PERSEDIAAN AWAL

Saat laba pada persediaan akhir belum direalisasikan maka akan laba tersebut akan direalisasikan pada saat persediaan tersebut terjual kepada pihak lain selain dari perusahaan afiliasi. Dan realisasi laba tersebut harus ditunda karena akan direalisasi pada periode fiskal berikutnya. Pada saat laba yang belum direalisasi diakui maka saat pencatatanya harus mengkredit Harga Pokok Penjualan karena jika perusahaan menggunakan system pencatatan persediaan perpetual maka jumlah jumlah persediaan harus sama dengan Harga Pokok Penjualan.

PENJUALAN ARUS KE BAWAH (DOWNSTREAM) DAN ARUS KE ATAS (UPSTREAM)

LABA YANG BELUM DIREALISASI PADA PENJUALAN KEBAWAH (DOWNSTREAM)

Penjualan downstream adalah penjualan dari induk perusahaan kepada anak perusahaan pada perusahaan konsolidasi, penjualan tersebut akan menimbulkan laba sehingga akan mempengaruhi tingkat penjualan, tetapi laba tersebut tidak mempengaruhi laba dari anak perusahaan.

LABA YANG BELUM DIREALISASI PADA PENJUALAN KEATAS (UPSTREAM)

Penjualan upstream merupakan penjualan dari anak perusahaan kepada induk perusahaan pada perusahaan konsolidasi, sama seperti penjualan downstream penjualan tersebut akan menimbulkan laba tetapi laba tersebut tidak mempengaruhi laba operasi dari perusahaan induk tetapi berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan induk jika perusahaan induk menggunakan metode ekuitas.

Perusahaan induk akan menagguhkan 100% terhadap laba yang belum direalisasi jika perusahaan induk mempunyai kepemilikan 100% terhadap perusahaan anak, penangguhan tersebut akan dilakukan pada tahun terjadinya penjualan. Tetapi jika perusahaan induk memiliki kepemilikan atas perusahaan anak kurang dari 100% maka laba yang belum direalisasi milik anak perusahaan hanya ditangguhkan sebagian.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/laporan-keuangan-konsolidasi

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-KARLI_SOEDIJATNO/TERJEMAHAN_AKL/AKL_BAB_05.pdf

https://www.academia.edu/32722322/Laba_atas_transaksi_antar_perusahaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun