Mohon tunggu...
Erina Yatmasari
Erina Yatmasari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, penulis

Manusia biasa yang senang belajar berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Rodeo Merah Jambu

7 November 2015   06:38 Diperbarui: 7 November 2015   17:58 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erina Yatmasari, No. 81

‘Wuuuuuuuuuzzzzzzzzzzz...!’

‘Ziiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnggggggggg...!!’

“Monitor dulu..., hmmm di mana posisi kita yaaach???” Otan bangkit dari duduknya dan langsung menekan-nekan tombol yang ada di depannya.

“Astagaaa! Otan, wah kita memasuki wilayah Negeri Barbaros... !” Noanoa berteriak kencang tiba-tiba setelah turut melihat monitor yang baru saja selesai diprogram Otan, orang utan muda.

Alkisah... Negeri Barbaros diperintah oleh singa penguasa bergelar Barbaraja, permaisurinya disebut Barbaratu. Mereka memiliki putra bernama Pangeran Barbario dan putri bernama Putri Barbarita.

Selama ini tidak satu pun bangsa binatang dari negeri lain yang berani memasuki Negeri Barbaros, kecuali yang tersesat tidak sengaja, atau hasil buruan.

“Tenang Noa, sobatku. Ingat kita memang punya misi untuk masuk ke Negeri Barbaros, karena Profesor Owel, si burung hantu pintar sudah mendeteksi akan adanya wabah yang segera melanda Negeri barbaros,” Otan kembali duduk di kursi kemudi piring terbang buatan Profesor Owel, yang dikendarainya bersama Noanoa sahabatnya serta beberapa awak yang lain.

“Kenapa kita harus peduli dengan penguasa dan penduduk negeri Barbaros sih?” Noanoa bertanya dengan menunjukkan ketidak puasan, walau masih bisa selonjoran santai di samping Otan.

“Mereka itu jahat... mereka sering menculik dan menangkapi warga negeri lain untuk dimangsa. Sebelumnya teman-teman kita dari berbagai negeri lain dijadikan permainan dan tontonan permainan rodeo...,” ungkap Noanoa.

“Terutama teman-teman kita para anjing dan para kucing... penduduk Negeri Barbaros gemar sekali makan anjing dan kucing...,” tambah Noanoa.
Otan tersenyum penuh arti, “Beruntunglah mereka tidak menyukai dagingmu atau dagingku hehehe...”

“Hussyiii... nakal kamu Otan, tega kamu tertawa di atas penderitaan teman-teman kita ya!” Noanoa bangkit dan refleks spontan menjewer telinga si orang utan muda.

“Awww!!! Noa, aku bercanda... maafkan aku, maafkan sobat... tidak akan kuulangi lagi bercanda di atas penderitaan yang lain,” Otan menyesali dan meminta maaf.

-----

“Aha! Jadi kalian datang kemari hanya untuk melarang kami menangkap dan memangsa para anjing dan kucing?!” Singa Barbaraja bertanya sembari tersenyum sinis pada Otan dan Noanoa yang sengaja menyerahkan diri untuk dihadapkan kepada penguasa Negeri Barbaros, karena telah berani memasuki wilayah itu.

“Maaf Baginda Barbaraja..., tujuan kami datang kemari adalah untuk mencegah wabah penyakit mematikan yang akan menyerang Negeri Barbaros, karena kegemaran makan anjing dan kucing di sini,” Otan segera menjelaskan maksud kedatangannya.

“Waaah, Ayahanda Barbaraja..., berani sekali mereka melarang kita dan rakyat kita makan anjing dan kucing! Memangnya mereka siapa??” spontan Pangeran Barbario bertanya, terkejut dan menampakkan wajah kesal, tidak suka.

“Tapi Ayahanda..., maksud mereka baik, memperingatkan kita semua akan datangnya penyakit yang mematikan,” Putri Barbarita mencoba mengingatkan ayahandanya.
Permaisuri pun melerai, ”Sudah anakku cantik, biarkan ayahandamu memberi keputusannya sendiri...”.

Singa Barbaraja berpikir keras, beberapakali Singa Barbaraja memandang ke atas langit-langit istananya sambil mengerutkan dahi.
“Baiklah..., begini saja..., aku menantang kalian bertaruh permainan rodeo. Jika kalian menang, maka aku dan seluruh rakyatku tidak akan makan anjing dan kucing lagi, tidak berburu,tetapi beternak untuk makanan sehari-hari...,” ujar Singa Barbaraja.

Otan, Noanoa serta khalayak yang hadir dalam pertemuan itu semua mengangguk, walaupun ada beberapa yang mengeryitkan dahi.

“Tetapi...,” sambung Singa Barbaraja, ”Jika aku menang, maka aku dan rakyatku tetap bebas untuk makan apa saja dari hasil buruan kami dari negeri lain yang kami sukai, termasuk anjing, kucing serta kau orang utan dan anoa temanmu, termasuk semua awak yang kau bawa serta datang kemari”.
-----

Hari ini adalah hari permainan rodeo itu. Para prajurit Negeri Barbaros mengusung keluar ‘rodeo’ yang dimaksud untuk ditaklukkan oleh pesertanya, yaitu Otan melawan Pangeran Barbario.

Pangeran Barbario sangat mengejek Otan, bahkan sesekali pangeran singa itu menggeram, menyeringai dan memamerkan taring-taring serta cakarnya, seolah hendak memakan habis Otan yang tetap tersenyum ramah tanpa ketakutan.

Noanoa penasaran dengan ‘rodeo’ yang diusung dalam keadaan tertutup. ‘Rodeo’ itu pun segera dibuka kain selubungnya setelah di letakkan tepat di tengah arena pertandingan.

“Wooooow....., itu sih sepupu jauhku yang kena kutukkan.... jangan takut Otan terus maju, taklukkan‘rodeo’!” pekik Noanoa penuh semangat setelah tahu apa sebenarnya si ‘rodeo’.
Otan yang mendapat giliran setelah Pangeran Barbario, ternyata lebih cepat waktunya menaklukkan si ‘rodeo’. Hadirin bersorak, Singa Barbaraja dan keluarganya serta segenap rakyatnya pun menerima kekalahannya dan memenuhi janjinya untuk beternak, tidak menangkapi anjing dan kucing, serta penduduk negeri lain untuk dimakan.

“Yeaaaah... mari kita pergi dan laporan kepada Profesor Owel. Kita sudah berhasil menyelamatkan sebuah negeri dari wabah penyakit, juga menyelamatkan anjing serta kucing yang seharusnya menjadi teman kita menjaga rumah, hewan ternak, serta menghibur dan bermain dengan kita...,” Otan berceloteh bahagia sambil asyik menari menunggangi si ‘rodeo’ yang dibawa ke Profesor Owel untuk dilepaskan dari kutukannya selama ini sebagai ‘Kuda Lumping Merah Jambu...’. 

***SELESAI***

 

 

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community http://m.kompasiana.com/androgini/fabel-inilah-perhelatan-dan-hasil-karya-event-fiksi-fabel_563cdc5a0523bd9f0b864bc2

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Communityhttps://m.facebook.com/groups/175201439229892/

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun