Jabar Quick Response (Jabar QR) dan Jabar Saber Hoax merupakan titik mula 2 perogram unggulan 100 hari Jabar juara lahir batin dari 14 program unggulan yang diluncurkan. Dua program tersebut merupakan jawaban atas  tantangan pertama yang dijalankan untuk mewujudkan juara lahir batin.
Program yang pertama kali diluncurkan Jabar Quick Response (Jabar QR) merupakan program andalan yang dapat menampung keluhan atau curhatan masyarakat Jawa Barat. Karena animo masyarakat dalam menyuarakan keluhan saat ini sangat tinggi. Sehingga untuk menampung aspirasi itu dihadirkan sebuah program Jabar QR, yang dapat diakses melalui SMS, Whatsapp, ataupun media sosial.
Per 31 Juli 2019 alias 312 hari setelah JQR diluncurkan, program tersebut sudah menerima 57.187 aduan, merespons 34.364 aduan, dan berhasil menindak 404 aduan.
Adapun, masalah kesehatan memang menjadi aduan terbanyak yang ditindak oleh JQR hingga 31 Juli 2019. Dari total 404 aduan yang ditindak, 281 merupakan tindakan masalah kesehatan, pendidikan (78 tindakan), Rumah Darurat Roboh (16), jembatan (8), gizi buruk (10), listrik (1), dan bencana (10).
Saat ini, JQR sendiri memiliki hampir 300 relawan yang tersebar di seluruh Kota/Kabupaten di Jabar. Harapannya, lanjut Hermansyah, dari 27 kabupaten/kota, setidaknya 13 di antaranya punya unit reaksi cepat agar bersinergi dengan tugas dan fungsi JQR.
Kemudian untuk memerangi terciptanya berita bohong atau hoaks, mantan Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil ini pun melauching Jabar Saber Hoax.
Ya, begitu maraknya berita bohong berkeliaran di media sosial yang mengakibatkan masyarakat terperangkap oleh berita tersebut, baik yang membuat maupun yang mengshare. Hingga 21 Agustus 2019, Jabar Saber Hoaks mengaku telah mengklarifikasi 2.643 aduan dari total 4.454 aduan yang masuk.
Bukan tampa alasan ketahanan informasi di tanah air saat ini tengah bergejolak seiring berkembangnya teknologi, masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mendapat informasi. baik itu yang positif maupun negatif.
Mengelola segala bentuk informasi pengaduan, baik itu pengaduan situasi apa, kapan, dan dimana, meliputi katagori pengaduan masalah Ekonomi, masalah Pendidikan, masalah Kesehatan, masalah Sosial, masalah Infrastruktur, masalah Transportasi, masalah Birokrasi, masalah Rutilahu, masalah Jembatan, masalah Lainnya.
Dengan demikian segala macam informasi kondisi masyarakat dapat segera diselesaikan serta pengaduan-pengaduan yang masuk ke JQR dan Saber Hoax akan menjadi alat ukur analisis darurat dan proritas mana saja yang lebih didahulukan baik itu tingkat masalah maupun wilayah Kota/Kabupaten mana saja yang lebih memerlukan pembangunan selanjutnya, agar akserasi 21 program lainya yang dibangun lebih efektif dan efisien.
Pelayanan informasi juga mengklarifikasi kabar berita hoax yang berkembang cepat di Masyarakat. Karena berita hoax juga dapat mempengaruhi kebahagian Masyarakat yang berdampak pada stabilitas kenyamanan dan keamanan Masyarakat berdampak pula pada stabilitas pembangunan.
