Mohon tunggu...
Erika Nursanti
Erika Nursanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Hubungan Internasional - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

'2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keuntungan Diplomasi Perdagangan Korea Selatan Melalui AKFTA

24 Mei 2024   20:49 Diperbarui: 24 Mei 2024   21:17 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diplomasi perdagangan adalah proses pengambilan keputusan dalam kerja sama antara negara-negara yang bertujuan untuk mempromosikan perdagangan, investasi, dan pengembangan ekonomi nasional. 

Diplomasi perdagangan dapat bersifat perjanjian perdagangan bilateral ataupun multilateral. Salah satu contoh perdagangan multilateralnya adalah AKFTA.

AKFTA merupakan kepanjangan dari ASEAN-Korea Free Trade Area. Jadi, AKFTA ini adalah perjanjian perdagangan internasional yang melibatkan negara-negara ASEAN dan Korea Selatan. 

AKFTA bertujuan untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas di tiga sektor utama yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, dan investasi. 

Dalam perjanjian perdagangan barang AKFTA, negara-negara ASEAN dan Korea Selatan sepakat untuk mengurangi atau menghilangkan hambatan-hambatan tarif dan non tarif.

Tidak hanya itu, mereka juga untuk meningkatkan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, serta peningkatan kerja sama ekonomi

Hal ini guna mendorong hubungan perekonomian AKFTA demi tercapainya tujuan bersama yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan Korea Selatan.

Kesepakatan mengenai penghapusan atau pengurangan tarif tersebut diatur secara detail di  program penurunan dan atau penghapusan tarif secara progresif.

Dalam Memorandum of Understanding (MoU) dapat disimpulkan bahwa ada banyak pihak yang terlibat dalam kerja sama ini. 

Secara umum, aktor utamanya dapat dikategorikan menjadi dua pihak yaitu ASEAN dan Pemerintah Korea Selatan.

Jika membicarakan aktor ASEAN, berarti dapat didefinisikan sebagai negara-negara anggotanya yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, dan Myanmar.

Sedangkan aktor setelah negara-negara ASEAN adalah Korea Selatan itu sendiri.

Hubungan kerja sama antara ASEAN dan Korea Selatan secara resmi disetujui pada KTT ASEAN-Korea Selatan di Bali pada bulan Oktober 2003. 

Dari sinilah kedua negara sepakat  membentuk suatu kawasan perdagangan bebas (Free Trade Area), yang kemudian kita sebut sebagai ASEAN-Korea Selatan Free Trade Area (AKFTA).

Pada 13 Desember 2005 diadakan perundingan AKFTA  yang juga mendandatangani perjanjian kerja sama ekonomi ASEAN-Korea Selatan. 

Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara negara-negara anggota ASEAN dan Korea Selatan.

Sedangkan pada tanggal 24 Agustus 2006, ASEAN-Korea Selatan menandatangani perjanjian barang dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya dan Korea Selatan.

Manfaat dari adanya (AKFTA):

  1. Dengan mengurangi hambatan tarif antar negara anggota, diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan meningkatkan pertukaran barang, jasa, dan investasi secara signifikan

  2. Jika kedua negara bekerja sama dengan menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif serta memperkenalkan sistem pasar bebas yang lebih maju, ekspor dapat meningkat dan ukuran perekonomian dapat berkembang,

  3. Penciptaan pasar bebas di negara yang bersangkutan dapat membawa manfaat dinamis bagi kawasan dengan menarik lebih banyak investasi asing, sehingga menciptakan lebih  banyak lapangan kerja dan memfasilitasi transfer teknologi maju,

  4. Menciptakan standar umum untuk teknologi produksi, peraturan produk dan penjualan yang mencakup berbagai negara di kawasan, dan

  5. Dengan mengurangi hambatan perdagangan, ASEAN dan Korea Selatan memperkirakan perdagangan internal dan investasi antara kedua negara akan meningkat  setara dengan US$150 miliar pada tahun 2015.


Menurut data awal ASEAN, perdagangan bilateral antara ASEAN dan Korea mencapai US$ 156,5 miliar pada 2019, menyumbang 5,6% dari total perdagangan ASEAN. 

Sementara itu, arus masuk Penanaman Modal Asing (FDI) dari ROK mencapai US$ 2,6 miliar yang merupakan 1,6% dari seluruh FDI ke ASEAN. 

Melindungi akses pasar dengan menciptakan lingkungan yang lebih transparan, sederhana dan aman bagi investor, dan memastikan lingkungan operasi yang lebih dapat diprediksi bagi penyedia layanan.

Hal itulah yang membuat Korea selatan adalah mitra dagang terbesar kelima ASEAN dan sumber FDI terbesar ketujuh. 

Dari keunggulan di atas, jelas bahwa Korea Selatan diuntungkan dengan kemampuannya melakukan impor dan  ekspor  ke negara-negara ASEAN dengan tarif rendah. 

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya ekspor Korea Selatan ke kawasan ASEAN yang menjadi motivasi utama Korea Selatan dalam perjanjian AKFTA ini.

Kerja sama ekonomi yang dilakukan antara Korea Selatan dan ASEAN berfokus pada perdagangan dan investasi. 

Melalui kerja sama ekonomi yang terjalin, ASEAN dan Korea Selatan dapat saling memenuhi kebutuhan atau kepentingan nasional masing-masing. 

Kerja sama ekonomi yang terjalin telah meningkat secara signifikan, namun perlu ditingkatkan lebih lanjut karena perekonomian global saat ini masih tidak stabil dan penuh ketidakpastian.

Dapat disimpulkan bahwa Korea Selatan memanfaatkan AKFTA untuk menjadi tujuan investasi terbesar kedua bagi Korea Selatan. 

Total perdagangan Korea Selatan dengan ASEAN pada tahun 2016 mencapai USD 119 miliar yang didominasi oleh sektor ekspor. 

Korea Selatan memandang ASEAN sebagai entitas ekonomi yang berpotensi menjadi pasar utama dunia karena pesatnya perkembangan ekonomi yang ditunjukkan oleh ASEAN.

Untuk menuju suatu perdagangan yang berlandaskan ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN akan membawa kontribusi besar pula bagi perkembangan ekonomi Asia Timur, termasuk juga Korea Selatan.

Potensi ASEAN sebagai kekuatan regional dan hubungan partner yang terjalin antara ASEAN dan Korea Selatan menunjukkan bahwa kerja sama yang kuat dapat memberikan manfaat besar bagi keduanya.

Korea Selatan juga menambahkan bahwa belum ada wilayah lain yang lebih strategis untuk perusahaan-perusahaan di Korea Selatan selain di area ASEAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun