Dengan mengurangi hambatan perdagangan, ASEAN dan Korea Selatan memperkirakan perdagangan internal dan investasi antara kedua negara akan meningkat setara dengan US$150 miliar pada tahun 2015.
Menurut data awal ASEAN, perdagangan bilateral antara ASEAN dan Korea mencapai US$ 156,5 miliar pada 2019, menyumbang 5,6% dari total perdagangan ASEAN.Â
Sementara itu, arus masuk Penanaman Modal Asing (FDI) dari ROK mencapai US$ 2,6 miliar yang merupakan 1,6% dari seluruh FDI ke ASEAN.Â
Melindungi akses pasar dengan menciptakan lingkungan yang lebih transparan, sederhana dan aman bagi investor, dan memastikan lingkungan operasi yang lebih dapat diprediksi bagi penyedia layanan.
Hal itulah yang membuat Korea selatan adalah mitra dagang terbesar kelima ASEAN dan sumber FDI terbesar ketujuh.Â
Dari keunggulan di atas, jelas bahwa Korea Selatan diuntungkan dengan kemampuannya melakukan impor dan ekspor ke negara-negara ASEAN dengan tarif rendah.Â
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya ekspor Korea Selatan ke kawasan ASEAN yang menjadi motivasi utama Korea Selatan dalam perjanjian AKFTA ini.
Kerja sama ekonomi yang dilakukan antara Korea Selatan dan ASEAN berfokus pada perdagangan dan investasi.Â
Melalui kerja sama ekonomi yang terjalin, ASEAN dan Korea Selatan dapat saling memenuhi kebutuhan atau kepentingan nasional masing-masing.Â
Kerja sama ekonomi yang terjalin telah meningkat secara signifikan, namun perlu ditingkatkan lebih lanjut karena perekonomian global saat ini masih tidak stabil dan penuh ketidakpastian.