Mohon tunggu...
Erika Nina yuliana
Erika Nina yuliana Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi saya adalah memasak. selain seorang guru saya adalah ibu rumah tangga. di sela-sela kesibukan saya selalu menyempatkan memasak untuk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Menggunakan Metode Proyek

1 Desember 2023   13:51 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:27 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA MELALUI METODE PROYEK ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK CEMPAKA PUTIH SURABAYA TAHUN AJARAN 2021-2022

Erika Nina Yuliana

TK Cempaka Putih, Surabaya, Indonesia

erikaninayuliana@gmail.com

ABSTRAK

   Kemampuan kerjasama merupakan proses sosial  yang sangat penting untuk anak usia dini sebagai tujuan untuk menumbuhkan rasa kasih sayang, Mengenalkan sikap gotong royong dan mengajarkan anak untuk mau berbagi karena anak usia 4-5 tahun masih memiliki sikap yang egosentris , salah satu cara yang diterapkan guna bisa meningkatkan kemampuan kerjasama anak adalah dengan memilih metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan metode proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui metode proyek anak  kelompok A di TK Cempaka Putih Semampir Surabaya. 

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart, penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tiga  kali pertemuan. subyek pada penelitian ini adalah 18 anak kelompok A TK Cempaka Putih Semampir Surabaya yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.obyek penelitian ini yaitu kemampuan kerjasama anak  yang meliputi kemampuan berinteraksi,tanggung jawab, dan saling membantu. Metode pengumpulan data yang digunkan adalah observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah  lembar observasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila perhitungan persentase seluruh aspek menunjukkan 76%. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kerjasama anak menigkat setelah adanya tindakan kelas melalui kegiatan menggunakan metode  proyek. dari data kegiatan pra tindakan menunjukkan persentase kemampuan kerjasama  secara keseluruhan adalah  47%. Pada siklus 1 persentase kemampuan kerjasama anak secara keseluruhan 63%. Pada siklus 2 kemampuan kerjasama anak kembali mengalami peningkatan menjadi 83% . dapat dikatakan bahwa penelitian ini berhasil karena persentase sudah mencapai angka yang ditentukan yakni 76%. 

Kemampuan kerjasama meningkat melalui metode proyek karena metode proyek mempunyai sintaks  pembelajaran yang  berbeda dengan metode pembelajaran yang lain. Sintaks pembelajaran yang digunakan adalah sintaks pembelajaran metode proyek 2013, yaitu menentukan pertanyaan mendasar, menyusun perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan presentasi hasil. Hal ini menjadikan anak lebih meningkatkan kemampuan  kerjasama dalam hal berinteraksi dengan teman, tanggung jawab, dan saling membantu.

Kata kunci : Kemampuan kerjasama, metode  proyek,anak usia 4-5 tahun.

                                                               

  ABSTRACT

The ability to cooperate is a very important social process for early childhood as a goal to foster a asense of affection, introduce an attitude of mutual cooperation and teach children to want to share because children aged 4-5 years still have an egocentric attitude, one og the ways applied to be improving children's collaboration skills is by choosing the right learning method, namely the project method. The purpose of this study was to improve children's collaboration skills throught the group A children's project method at Cempaka Putih Semampir Surabayay Kindergarten, Surabaya.This type of research is collaborative classroom action research using the Kemmis and Mc Taggartmodels. 

This research was carried out in two cycles, each cycle consistingof three meetings. The subjects in this study were 18 children in group A TK Cempaka Putih Semampir Surabaya consisting of 9 boys and 9 girls. The object of this research is the ability of children's cooperative which includes the ability to interact, take responbility, and help each other. Data collection methods used are observation sheet. Data analysis techniques were carried out In a quantitative . The indicator of success in this research is when the calculation of the percentage of all aspects shows 76 %.

The results of the study showed that childrens cooperative abilities increased after class action through project method activities. From the pre-action activity data shows the percentage of the overall cooperation ability percentage is 47%. In cycle 1, the percentage of childrens cooperation ability as a whole is 63%. In cycle 2, the childs cooperation ability again increased to 83%. It can be said that this research was successful becauses the percentage has reached the specified figure, namely 76%.  

The ability to cooperate increases through the project method because the project method has a learning syntax that is different from other learning methods. The learning syntax used is the 2013 curriculum project method learning syntax, namely determining fundamental questions, preparing project planning, project implementation, and presenting results, this makes children more improve their ability to cooperate un terms of interacting with friends, responsibility, and helping each other.

Keywords: Collaboration ability, project method, children aged 4-5 years. 

 

 

 

  PENDAHULUAN

Kerjasama merupakan pondasi kegiatan yang harus dipupuk sejak usia dini sebagai dasar pembentukan sikap, oleh karena itu kemampuan kerjasama dapat dibentuk dengan mudah melalui pembiasaan yang bisa mengarah ke kemampuan kerjasama, sebab masa usia dini adalah masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Pendidikan anak usia dini harus bisa menerapkan kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan kerjasama supaya dapat bekerjasama secara optimal, karena dapat bermanfaat untuk anak dimasa mendatang. Anak dapat bekerjasama secara optimal dapat dilihat dengan cara anak berinteraksi dengan teman sebayanya baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan sekitarnya.

             Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 3 Januari 2022 pada 18 anak kelompok A ditaman kanak-kanak Cempaka Putih Semampir Surabaya pada saat proses pembelajaran pada anak masih kurang  optimal dalam kemampuan kerjasama. Hal ini dapat dilihat dari data pra observasi  yang diperoleh 47 %.Pada saat  proses pembelajaran ketika anak dimintai mengerjakan proyek kegiatan  membuat rumah dengan Teknik menempel sedotan, serta ada anak tidak mau saling berinteraksi dengan teman, anak lebih asyik melakukan kegiatan sendiri dari pada bersama dengan temannya, dalam tanggung jawab memyelesaikan tugas sebagian anak masih belum memperlihatkan  saling membantu , mereka masih enggan untuk bermain bersama-sama dan masih belum bisa menunjukkan sikap peduli terhadap temannya. Beberapa anak juga ada yang masih sulit untuk berbagi mainan serta cenderung sering berebut juga kerap kali terjadi pada saat kegiatan didalam kelas mauapun diluar kelas, walaupun guru telah berulang kali menstimulasi anak untuk bisa saling membantu dan bekerjasama.

                  Permasalahan tersebut di atas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, belum pernah menerapkan model pembelajaran dengan metode proyek, karena merasa kesulitan untuk dilakukan, memakan waktu yang banyak, dan terkendala masalah biaya, penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat, media pembelajaran kurang menarik, pembelajaran masih sangat monoton sehingga menyebabkan anak bosan, serta masih menekankan pembelajaran yang berpusat pada guru, dan adanya peran guru yang selalu menguasai kelas. Dalam memberikan tugas kepada anak, guru tidak memberikan pilihan kegiatan kepada anak, guru kurang optimal dalam menggunakan metode pembelajaran. Oleh karena itu guru dituntut supaya kreatif dan tepat dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian anak dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak Cempaka Putih Semampir Surabaya sehingga aspek kerja sama anak akan meningkat. Diakui guru taman kanak-kanak Cempaka Putih Semampir Surabaya, bahwa sampai saat ini para guru masih minim dalam melakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kerja sama anak. Dalam kegiatan pembelajaran guru kurang memberikan metode pembelajaran yang bervariasi dalam mengembangkan kerjasama anak sehingga membuat anak merasa bosan , tidak ada antusias, kurang kreatif di kelas, dan enggan bekerjasama dengan anak lain.

Dengan mengawali kegiatan proyek sebagai cara mengajarkan pembelajaran kegiatan belajar yang menyenangkan guru bisa memberikan kesempatan pada anak untuk memilih, merancang, dan memimpin pemikiran serta pekerjaanya didalam kelompok masing-masing anak akan belajar untuk mengatur diri sendiri agar dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Faturrohman, 2016).

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di TK Cempaka Putih serta pendapat yang telah ditemukan diatas,penulis tertarik untuk menggunakan metode proyek sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kerjasama anak di taman kanak-kanak. Penulis menggunakan judul "Meningkatkan kemampuan kerjasama melalui metode proyek untuk anak usia 4-5 tahun di TK Cempaka putih  semampir surabaya tahun ajaran 2021-2022".

           Rumusan masalah pada penelitian ini adalah  Bagaimana meningkatkan kemampuan kerjasama melalui  metode proyek pada anak usia 4-5 tahun di TK Cempaka Putih Semampir Surabaya ?. Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kerjasama anak usia 4-5 tahun  melalui metode proyek di TK Cempaka Putih Semampir Surabaya.

KAJIAN TEORI

               Kerjasama merupakan kemampuan bekerja bersama menyelesaikan suatu tugas  dengan orang lain Hurlock (1978) dalam proses bekerjasama anak dilatih untuk dapat menekan kepribadian individual dan mengutamakan kepentingan kelompok. Metode proyek adalah metode yang digunakan untuk melatih kemampuan anak dalam memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini juga dapat menggerakkan anak untuk melakukan kerjasama dengan sepenuh hati. "Kerjasama  dilaksanakan secara terpadu  untuk mencapai tujuan bersama" (Moeslihatoen, 2004).

     METODE PENELITIAN

  •              Jenis penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dapat meningkatkan dan   memperbaiki mutu dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2007) Penelitian yang dilakukan pada permasalahan ini adalah bentuk kolaborasi diantara guru dan peneliti. Peran guru didalam kelas sebagai pengajar sedangkan mahasiswa akan berperan sebagai peneliti dan mengobservasi. Kolaborasi yang terjadi diantara guru dan peneliti ini bertujuan agar dapat mendapatkan kesepakatan pemahaman dalam meningkatkan kemampuan kerjasama pada anak dan meningkatkan mutu pembelajaran disekolah melalui penerapan metode proyek.. Penelitian ini dilakukan di kelompok A. Waktu penelitian dilakukan pada semester dua tahun ajaran 2021-2022 yang dilakukan selama kurang lebih 3 bulan yaitu mulai tanggal 2  januari 2022.

 Subyek Dan Obyek Penelitian 

  • Subyek adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan diambil datanya (Dimyati, 2014)    subyek dalam penelitian ini anak didik kelompok A sebanyak 18 anak yang terdiri dari  9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti memilih anak usia dini 4-5 tahun di TK Cempaka putih Semampir Surabaya.

       Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kerjasama melalui metode proyek usia 4-5 tahun di tk cempaka putih.

Teknik dan pengumpulan data

Observasi dilakukan untuk melihat kondisi belajar mengajar,tingkah laku, dan interaksi yang terjadi pada anak dengan anak yang lainnya. Dokumentasi dapat memberikan gambaran nyata tentang kegiatan pembelajara. Dalam penelitian tindakan kelas ini,  instrumen yang digunakan adalah Daftar cek (Check list). Wina Sanjaya (2011), mendeskripsikan bahwa check list atau daftar cek adalah merupakan pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan  diobservasi sehingga tinggal memberikan tanda  atau tidak adanya dengan tanda cek (v) diobservasi. Check list ini digunakan pada saat guru ingin menilai hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan kerjasama terutama dalam berinteraksi dalam kelompok, tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, keterlibatan anak saling membantu dalam kelompok .yang telah ditetapkan sebagai indikator.

Prosedur penelitian 

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya ada 3 pertemuan.dengan menggunakan 4 komponen menurut model Kemmis dan MC Taggart  yaitu perencanaan,tindakan,pengamatan,dan refleksi.

Analisis Data

   Penelitian ini  menggunakan teknik analisis kuantitatif . Deskriptif kuantitatif adalah data yang telah diperoleh berupa angka-angka untuk mengetahui presentase kemampuan kerjasama anak.teknik analisis data pada penelitian ini adalah dilakukan dengan cara merefleksikan hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh pendidik dan anak didalam kelasnya.

  •        Data analisis yaitu hasil yang diperoleh pada kegiatan dengan menggunakan metode proyek untuk meningkatkan kemampuan kerjasams dilapangan. Analisis data yang diperoleh  oleh peneliti yaitu hasil pada tiap siklus,peneliti membuat perbandingan persentase kelas sebelum tindakan dan sesudah tindakan dengan kegiatan metode proyek untuk meningkatkan kemampuan kerjasama .
  • Adapun rumus yang digunakan dalam mencari presentase dalam penelitian ini adalah menurut Acep yoni (2010)  adalah sebagai berikut :

 Keterangan :

P   : Angka presentase

                                                            F    : Frekuensi yang sedang dicari frekuensinya

                                                            N    : Jumlah frekuensi

 

 

 

   Indikator Kriteria Keberhasilan Tindakan

  •        Indikator kriteria keberhasilan tindakan  dari penelitian ini ditandai dengan kemampuan kerjasama pada anak usia 4-5 tahun di tk Cempaka Putih Semamapir Surabaya setelah dilakukan penerapan metode proyek dalam proses pembelajaran. Meningkatnya kemampuan kerjasama dalam penelitian ini dilihat melalui anak bertanggung jawab dalam menyelesakan tugas pembelajaran proyek, anak dapat berinteraksi dengan teman dalam pembelajaran kegiatan proyek, keterlibatan anak membantu atau tolong menolong dengan teman
  •        Peningkatan keberhasilan dalam penelitian ini akan dinilai berhasil dan baik apabila kemampuan kerjasama anak mendapatkan rata-rata sebesar 76 %. Kriteria presentase keberhasilan sama halnya seperti yang telah dikemukakan  oleh Arikunto (2003) kemampuan kerjasama anak dikategorikan  baik nilai berada pada presentase 76-100%.

  • HASIL DAN PEMBAHASAN
  • Penelitian tindakan kelas diawali dengan kegiatan pratindakan . pada kegiatan pratindakan presentase kemampuan kerjasama anak secara keseluruhan mencapai 47%, dan sebagian anak masih memerlukan bimbingan untuk mengoptimalkan kemampuan kerjasamanya baik dalam berinteraksi, saling membantu maupun kemampuan bertanggung jawab terhadap tugas proyek kondisi yang ada dikelompok A TK Cempaka Putih Semampir Surabaya ini disebabkan karena pembelajaran yang diberikan kurang menekankan kerjasama sering berupa individu yang tidak ada keterlibatan anak lain dalam tugasnya. Kondisi inilah yang membuat peneliti melakukan tindakan sebagai upaya peningkatan kemampuan kerjasama anak melalui metode proyek .
  •  Kemampuan kerjasama anak pada siklus 1 sudah mulai terlihat. Anak sudah bisa berinteraksi dengan teman saat mengerjakan tugas proyek , saling membantu dan sudah ada sebagian anak yang bisa bertanggung jawab dengan kelompoknya. Hal tersebut sesuai teori Partern (Santrock, 2002) menyatakan bahwa tahapan cooperative play atau bermain secara kelompok dan bekerjasama sudah terlihat pada tahun-tahun prasekolah, meski demikian  masih ada anak yang diam  bahkan melamun saja dan tidak memperhatikan teman kelompoknya. Kemampuan kerjasama anak masih kurang  secara keseluruhan dan masih harus ditingkatkan. Pada siklus 1 ini presentase kemampuan kerjasama anak secara keseluruhan adalah 63%.
  •  Penelitian pada siklus 1 mengalami beberapa kendala, sehingga masih perlu diadakan perbaikan untuk siklus 2 agar indikator keberhasilan dapat tercapai.  Kendala pada siklus 1 adalah anak kurang antusias dalamengerjakan tugas proyek ,masih suka berebut bagian tugas ,masih pilih-pilih teman , sering ada keributan serta  asal --asalan  dalam menyelesaikan tugasnya, dan terkadang anak lambat dalam mengikuti intruksi. Dari beberapa kendala pada siklus 1  peneliti dan guru berdiskusi untuk melakukan perbaikan dengan memberikan proyek yang sederhana dan disesuaikan dengan minat anak, sehingga anak bisa menyelesaikan tugas proyek sampai selesai.
  • Pembelajaran proyek dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak seperti pada aspek pertama yaitu dapat berinteraksi dengan teman dalam menyelesaikan tugas proyek , peneliti menemukan adanya peningkatan kerjasama anak dalam hal mau berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya. Metode proyek juga bisa meningkatkan bekerjasama  dalam  hal bertanggung jawab meyelesaikan tugas proyek dikarenakan metode proyek ini memiliki saintaks pembelajaran, dimana saintaks tersebut juga menekankan pada aturan yang harus disepakati bersama anak,sehingga anak bisa dapat menghargai waktu , bertanggung jawab menyelesaikan tugas proyeknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Jacob Azerrad (2005) meningkatkan tanggung jawab dengan anak dilakukan dengan cara memberi tugas , memberi kepercayaan kepada anak, dan memberi aturan-aturan untuk belajar mengahargai waktu. Pada proyek  "membuat jus jeruk" anak-anak belajar bertanggung jawab . pada proyek tersebut ,anak-anak dimintai untuk mengerjakan proyek dengan bekerjasama saling berinteraksi  membantu dan  bertanggung jawab menyelesaikan tugas proyek  yang ditentukan .

             Proyek yang dilakukan pada siklus1  pertemuan ketiga , peneliti menemukan adanya peningkatan kemampuan bekerjasama pada aspek  kedua yaitu anak bertanggung jawab mengerjakan tugas yang telah diberikan. Hal ini dikarenakan ,proyek yang telah dilakukan disesuaikan dengan minat  dan kemampuan anak, sehngga anak bisa dapat  bertanggung jawab mengerjakan proyek sampai selesai dengan baik. Sesuai dengn pendpat dari Moeslihatoen (2004)  yaitu mengemukakan beberapa manfaat metode proyek antara lain yaitu: a) anak-anak belajar bertanggung jawab terhadap bagian pekerjaannya dengan kesepakatan bersama, b)  sebagai media untuk memberikan pengalaman belajar pada anak dengan mengeksplorasi kemampuan ,minat, serta kebutuhan anak, c) memberikan anak untuk menggunakan kebebasan secara fisik maupun secara intelektual untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab menurut cara anak.

    Perbaikan pada siklus 2  kegiatan dibuat sedemikian rupa agar anak mudah membagi tugasnya, ketika anak memiliki tugas yang jelas dalam kelompoknya, maka rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya akan muncul pada diri anak. Sikap kerjasama anak dapat meningkat pada pembelajaran proyek, anak-anak memegang tanggung jawab yang diberikan oleh guru, faktor lain yang mempengarui kemampuan kerjasama anak meningkat melalui metode proyek yaitu proses pembelajaran yang dilakukan guru memberikan kepercayaan dan bimbingan kepada anak , anak telah melakukan proyek dengan bimbingan guru dan berinteraksi dengan kelompoknya masing-masing, mau saling membantu temannya, dan anak dapat membagi tugas pada setiap kelompoknya tanpa bantuan guru, sehingga anak dapat bertanggung jawab secara langsung pada saat kegiatan proyek berlangsung.

  • Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang sudah dilakukan sebelum tindakan sehingga terlihat kemampuan kerjasama anak meningkat. Peningkatan kemampuan kerjasama anak diindikasikan dari perolehan nilai rata --rata dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan , dimana masing-masing siklus  menunjukkan adanya peningkatan yang baik. Peningkatan rat-rata tersebut diukur dari aspek kemampuan kerjasama yang diteliti yaitu  1 ) kemampuan anak dapat berinteraksi dengan teman dalam menyelesaikan tugas proyek. 2 ) kemampuan anak bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas proyek. 3 ) kemampuan anak dalam keterlibatan anak saling membantu dalam menyelesaikan tugas proyek.
  • Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa penggunaan metode proyek memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan kerjasama anak.keammpuan kerjasama anak sebelum dilakukan tindakan  memiliki nilai rat-rata 47 %. Pada siklus 1 meningkat menjadi 63%, dan pada siklus 2 meningkat menjadi 83%.
  • Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode proyek dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak usia 4-5 tahun di TK Cempaka Putih Semampir Surabaya. Hal ini  terlihat dari nilai rata-rata yang telah dibandingkan dari presentase pratindakan, siklus 1 dan siklu2


KESIMPULAN DAN SARAN

  • Hasil yang dilakukan  mengalami peningkatan , hal tersebut dapat dilihat dari persentase kemampuan kerjasama anak pada pratindakan sebesar 47 % yang termasuk dalam kategori tidak baik, kemudian mengalami peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus 1 menjadi 63% yang termasuk dalam kategori nilai cukup dan pada pelaksanaan tindakan siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 83% dan masuk dalam Hasil penelitian kategori baik. Pencapaian peningkatan kemampuan kerjasama berdasarkan indikator yang telah ditentukan terjadi pada pertemuan ketiga dari pelaksanaan siklus 2  pada pertemuan ini penelitian diakhiri karena telah mencapai pada nilai 83% sedangkan target pencapaian nilai berdasarkan indikator yang ditentukan sebesar 76 %.

Hasil Karya Pigora
Hasil Karya Pigora

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun