4. Pelatihan Guru
Guru memiliki peran kunci dalam membimbing siswa menggunakan buku cetak dan teknologi secara seimbang. Pelatihan guru untuk memanfaatkan metode pembelajaran hibrida menjadi penting.
Pendekatan hibrida ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, siswa tetap mendapatkan manfaat dari teknologi digital tanpa mengorbankan kemampuan dasar mereka. Kedua, penggunaan buku cetak membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Ketiga, pemerintah dapat menghemat anggaran karena tidak perlu sepenuhnya mengganti perangkat digital atau buku cetak.
Langkah Swedia untuk kembali menggunakan buku cetak adalah refleksi penting bagi dunia pendidikan, termasuk Indonesia. Teknologi digital, meskipun membawa banyak manfaat, juga memiliki efek samping yang tidak bisa diabaikan. Untuk Indonesia, solusi terbaik adalah mengintegrasikan buku cetak dan digital secara bijak, dengan tetap menekankan pentingnya kemampuan dasar seperti membaca dan menulis.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, dan keputusan yang diambil hari ini akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Indonesia perlu belajar dari pengalaman Swedia, tetapi dengan mempertimbangkan kondisi lokal agar kebijakan yang diterapkan benar-benar efektif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H