Sebagai kaum hawa, siapa yang nggak pernah ngalamin hari-hari di mana rasanya pengen marah tanpa alasan? Pagi-pagi udah bad mood, siang ngambek gara-gara hal kecil, malem tiba-tiba mewek nonton video sedih di TikTok. Fenomena ini sering disebut mood swing. Dan katanya, ini wajar banget dialami perempuan, terutama saat menjelang menstruasi. Tapi masalahnya mood kayak gini kadang bikin nggak nyaman, apalagi orang terdekat bisa jadi sumber pelampiasan di saat emosi meluap-luap.
Gimana sih cara ngatasinnya? Dan apa sebenernya wajar perempuan ngalamin mood swing?
Mood Swing: Siapa yang Salah, Kita atau Hormon?Â
Sebelum nyalahin pasangan karena nggak peka atau teman karena chat-nya lama dibalas, mari refleksi dulu. Faktanya, mood swing banyak dipengaruhi oleh hormon. Menjelang menstruasi, tubuh perempuan mengalami perubahan hormonal signifikan, terutama penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan ini nggak cuma bikin kita jadi gampang emosi, tapi juga mempengaruhi serotonin---zat kimia otak yang berperan dalam mengatur suasana hati.
Sebuah penelitian dari Archives of Women's Mental Health menyebutkan bahwa 80% perempuan mengalami gejala sindrom pramenstruasi (PMS), salah satunya adalah perubahan suasana hati. Ini bukan cuma mitos atau alasan buat drama, ya. Serius, hormon bisa jadi dalang utama kenapa kita tiba-tiba merasa seperti tokoh utama drama Korea yang hidupnya penuh tragedi.
Kenapa Mood Swing Bikin Kita Jadi "Horor"?
Kita tahu kalau perubahan hormon bisa bikin mood naik-turun. Tapi, efeknya sering kali lebih dari sekadar "ngambek dikit." Ada hari-hari di mana kita merasa seperti bom waktu berjalan, siap meledak kapan saja. Kadang masalah kecil seperti tisu yang habis atau hujan di tengah perjalanan bisa terasa seperti kiamat kecil.Â
Fenomena ini sebenarnya wajar. Tapi kalau nggak dikendalikan, bisa berefek negatif, nggak cuma buat kita tapi juga orang-orang di sekitar. Pasangan bisa jadi korban pelampiasan, teman kerja kena semprot tanpa alasan, atau keluarga yang cuma mau ngajak ngobrol malah kita bentak.Â
Jadi, gimana nih cara mengatasi fase mood swing, biar nggak berubah jadi monster kecil yang bikin semua orang lari?
Tips Anti-Meledak Saat Mood Swing
1. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri
Kadang, kita cuma butuh waktu untuk bernapas dan menjernihkan pikiran. Jangan ragu ambil me time, walau cuma sebentar. Entah itu dengan tidur siang, mandi lama, atau sekadar duduk menikmati kopi tanpa gangguan. Me time bikin otak lebih rileks dan emosi lebih stabil. Â
2. Lakukan Hobi yang Kamu Suka
Hobi itu terapi gratis, lho! Kalau lagi bad mood, coba fokus ke hal-hal yang bikin kamu bahagia. Pergi ke salon buat hair spa, nonton drama Korea favorit, atau bikin kue di rumah bisa jadi pelarian yang sehat dari mood swing. Â
3. Keluar Rumah Cari Udara Segar
 Kadang, rasa suntuk itu cuma karena kita terlalu lama di rumah atau di satu tempat. Coba jalan-jalan tanpa tujuan. Keliling kota, mampir taman, atau sekadar jalan kaki di sekitar kompleks. Udara segar dan pemandangan baru sering kali cukup buat mengusir rasa suntuk. Â
4. Makan Makanan Manis (Tapi Jangan Berlebihan ya)Â Â
Suka craving cokelat atau es krim pas lagi PMS? Itu bukan kebetulan. Makanan manis membantu meningkatkan serotonin di otak, bikin kita merasa lebih bahagia. Tapi ingat, jangan kebablasan karena konsumsi gula berlebihan juga nggak baik buat tubuh. Â
5. Coba Olahraga Ringan
Yoga atau pilates bisa jadi solusi ampuh buat mengatasi mood swing. Gerakan lembut dan teknik pernapasan dalam yoga membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Selain itu, olahraga juga memicu pelepasan endorfin, alias hormon bahagia. Â
Apakah Mood Swing Berarti Kita Nggak Normal?
Jelas nggak. Mood swing adalah bagian dari hidup perempuan, terutama yang terkait siklus hormonal. Tapi, kalau merasa mood swing terlalu sering atau parah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin ada baiknya konsultasi dengan dokter. Kadang, perubahan hormon ekstrem bisa jadi tanda kondisi kesehatan lain, seperti gangguan disforik pramenstruasi (PMDD). Â
Menurut psikolog, kunci untuk mengelola mood swing adalah mengenali pola emosi kita. Kalau sudah tahu kapan biasanya suasana hati memburuk, kita bisa lebih siap menghadapi hari-hari tersebut dengan strategi yang tepat.
Mood swing itu normal kok, tapi bukan berarti kita boleh menyerah pada perasaan. Dengan sedikit usaha dan perhatian pada diri sendiri, kita bisa mengatasi hari-hari mellow drama, tanpa bikin orang sekitar jadi pelampiasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H