Kamu pernah nggak sih, lagi asyik baca buku, tiba-tiba pikiran melayang entah ke mana? Tahu-tahu udah nyampe halaman berikutnya, tapi nggak paham sama sekali apa yang baru saja dibaca. Tenang, kamu nggak sendirian.Â
Fenomena ini sering banget terjadi dan biasanya disebut sebagai "zoning out." Fenomena ini bisa bikin frustrasi, apalagi kalau kita lagi baca buku untuk belajar atau mengerjakan sesuatu yang serius.
Kenapa Kita Sering Zoning Out Saat Membaca?
Zoning out saat membaca sering kali terjadi ketika otak kita lagi "penuh." Di zaman sekarang, pikiran kita sering kali terisi dengan banyak sekali hal---dari pekerjaan, hubungan pribadi, hingga keuangan. Semuanya bisa bikin kepala rasanya sesak. Dan saat otak mulai kebanyakan mikirin banyak hal sekaligus, biasanya fokus kita jadi terganggu.
Misalnya, kalau kamu lagi overthinking soal masalah di tempat kerja, persahabatan, atau mungkin hal-hal yang membuat kamu cemas soal masa depan, maka fokus kamu jadi terpecah.Â
Saat kamu coba membaca, bagian dari otak yang seharusnya memproses informasi malah tersedot ke kekhawatiran itu. Inilah yang bikin kamu kehilangan konsentrasi dan berakhir melamun, tanpa sadar halamannya udah pindah.
Selain karena otak yang penuh dengan masalah, zoning out juga bisa terjadi karena ada yang kurang dari buku yang kita baca. Mungkin saja buku yang kita baca nggak sesuai selera, atau materinya terlalu berat buat dicerna saat kita udah capek. Ketika kita kurang tertarik, otak lebih mudah "melompat" ke pikiran lain yang lebih menarik atau relevan.
Apa Efek dari Zoning Out Terus-menerus?
Sebenarnya, zoning out adalah hal yang alami dan nggak selalu buruk. Ini adalah mekanisme otak buat "istirahat" sejenak dari sesuatu yang intens atau membosankan. Tapi, kalau kamu sering banget ngalamin ini setiap kali baca buku, bisa-bisa kamu jadi frustasi, karena nggak kunjung menyerap isi buku dengan baik. Kalau sering terjadi, ini juga bisa mengurangi minat kamu untuk membaca karena terasa melelahkan.
Lebih parah lagi, zoning out yang berlebihan bisa mengganggu proses belajar dan kemampuan kita buat menyerap informasi. Jika kamu sering mengalaminya saat membaca buku pelajaran atau materi penting, ini akan berdampak pada pemahaman kamu yang terhambat.
Tips untuk Mengatasi Zoning Out Saat Membaca Buku
Nah, gimana caranya biar zoning out nggak terus-terusan jadi masalah? Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba buat mengatasi kebiasaan zoning out:
1. Ambil Napas dan Relaksasi Sebelum Mulai Membaca.
Sebelum memulai membaca, luangkan beberapa menit untuk relaksasi. Ambil napas dalam-dalam dan buang perlahan. Buat pikiran kamu tenang dan coba lepaskan beban pikiran sementara. Ini bisa membantu menyiapkan otak untuk lebih fokus pada kegiatan membaca.
2. Pilih Buku yang Sesuai dengan Mood dan Minat.
Buku yang kita pilih juga berpengaruh pada tingkat fokus kita. Kalau kamu lagi merasa overthinking atau banyak pikiran, pilih buku dengan genre yang ringan atau sesuatu yang benar-benar kamu suka. Buku yang sesuai dengan mood akan lebih mudah dinikmati dan membantu kamu tetap fokus.
3. Baca dalam Sesi Pendek.
Jika kamu cenderung cepat bosan atau mudah terdistraksi, coba baca dalam sesi pendek. Misalnya, baca 10-15 menit, lalu istirahat sejenak sebelum melanjutkan lagi. Ini bisa membuat otak kamu nggak merasa "overload" dan lebih siap buat fokus dalam jangka waktu tertentu.
4. Buat Catatan Singkat atau Garis Besar Isi Buku.
Saat membaca, coba buat catatan kecil atau garis besar dari apa yang kamu baca. Ini nggak perlu panjang, cukup mencatat poin-poin penting yang kamu anggap menarik atau ingin diingat. Dengan membuat catatan, otak kita jadi terbiasa buat terus mengikuti alur buku dan mengurangi kemungkinan zoning out.
5. Atur Lingkungan Membaca yang Nyaman dan Minim Gangguan.
Lingkungan yang nyaman bisa mempengaruhi konsentrasi kita. Pastikan tempat kamu membaca cukup terang, tenang, dan bebas dari distraksi seperti suara bising atau notifikasi ponsel. Cobalah untuk menetapkan waktu khusus membaca tanpa ada gangguan, misalnya mematikan ponsel atau menghindari tempat yang ramai.
6. Gunakan Teknik Membaca Aktif.
Salah satu cara untuk tetap fokus adalah dengan menggunakan teknik membaca aktif. Ini bisa berupa sub-vocalization atau membaca dengan suara pelan, memvisualisasikan apa yang kita baca, atau mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang isi buku. Membaca aktif bikin otak kamu terus terlibat dalam proses membaca, sehingga mengurangi kecenderungan zoning out.
7. Tetapkan Target atau Tujuan Membaca.
 Tetapkan target sederhana sebelum mulai membaca, misalnya menyelesaikan satu bab atau memahami tema tertentu dari buku. Dengan menetapkan tujuan, kamu jadi lebih terdorong untuk mencapai target dan cenderung lebih fokus dalam membaca.
Membaca sebenarnya adalah kegiatan yang bisa memberi kita pelarian dari berbagai masalah dan tekanan sehari-hari. Namun, jika kita masih sering zoning out, artinya kita perlu lebih memerhatikan kondisi mental dan emosi kita sendiri.Â
Jangan paksakan diri kalau memang belum siap untuk membaca materi yang berat. Lebih baik mulai dari yang ringan atau menghabiskan waktu dengan buku yang bisa membantu kamu lebih rileks. Saat kamu berhasil mengatasi zoning out, kamu akan merasa lebih puas dan menikmati proses membaca itu sendiri.
Â
Ingat, tujuan dari membaca bukan hanya tentang berapa banyak halaman yang kita habiskan, tapi juga tentang seberapa dalam kita bisa terhubung dengan isi buku yang kita baca. Jadi, mari belajar fokus, memilih buku yang kita suka, dan menikmati prosesnya pelan-pelan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H