Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Sisi Spiritual Manusia

19 Oktober 2024   12:43 Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:50 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pikiran yang positif bukan sekadar penghibur; ia adalah penyembuh fisik yang bekerja dari dalam.

Studi yang dipublikasikan di Journal of Happiness Studies menambah bukti bahwa mereka yang mampu menerima emosi negatif dengan pendekatan positif, seperti mengubah perspektif atau menerima kenyataan, memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Positivity, di sini, bukan berarti menyangkal kesedihan, tetapi menjadikannya sebagai ladang untuk tumbuh. Ia seperti akar yang meresap jauh ke dalam tanah kekecewaan dan melahirkan pohon harapan yang baru.

Positivity adalah keputusan sadar untuk memandang dunia bukan melalui lensa keputusasaan, tetapi melalui cahaya kemungkinan.

Kita tidak selalu bisa mengontrol apa yang terjadi pada kita, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita bereaksi.

Positivity mengajarkan kita bahwa badai akan berlalu, dan ketika langit cerah kembali, kita akan lebih kuat karena telah melewatinya.

-000-

Salah satu contoh kasus populer dari tokoh yang mendapatkan berkah dari positivity setelah kejatuhannya adalah Steve Jobs, pendiri Apple Inc.

Steve Jobs mengalami kejatuhan besar ketika pada tahun 1985 ia dipecat dari perusahaan yang ia dirikan sendiri, Apple. Pada saat itu, ia mengalami krisis pribadi dan profesional yang mendalam.

Namun, alih-alih terjebak dalam kesedihan atau kemarahan, Jobs menggunakan positivity untuk memandang situasi tersebut sebagai peluang untuk tumbuh dan menemukan jalan baru.

Setelah kejatuhannya, Jobs mendirikan perusahaan komputer baru bernama NeXT dan membeli Pixar, sebuah studio animasi kecil yang saat itu tidak terlalu dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun