Aku berpikir sejenak. Lalu mengiyakan.Â
                                                 ***
Tengah malam pun tiba, kami berangkat lebih awal dari rencana. Waktu masih menunjukkan pukul 00.30. Tapi kami sudah siap untuk berangkat. Tak lupa kami pun berpamitan dan segera melaju. Dengan kecepatan 80 km, jarak yang kami tempuh jadi lebih cepat sampai. Tanpa terasa kami sudah setengah perjalanan.Â
Kami sudah mulai masuk didaerah perbukitan yang mulai sepi. Sudah tak ada mobil lalu lalang. Hanya beberapa kendaraan roda dua yang melintas. Pencahayaan disekitar jalan juga mulai remang-remang. Rasa takut mulai terasa sedikit menggoyahkan niatku untuk melanjutkkan perjalanan.Â
"Yah, ini didaerah mana sih, ko nggak banyak kendaraan yang lewat ya?" tanyaku memecah keheningan.
"Ya wajarlah bun, ini kan masih fajar! Bentar lagi juga pagi, pasti jalanan ramai lagi!" jawabnya santai.
Aku melirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 02.30. Benar juga pikirku, ini masih dini hari, wajar jika jalanan sesepi ini. Aku mulai abaikan rasa takutku. Dan kembali memikirkan hal-hal menyenangkan yang akan kami lakukan di sana.
Sampai tiba-tiba...
"BRAKKKKKKKKKK"
Terdengar suara benturan keras yang seolah menghantam kendaraan kami. Spontan suamiku langsung mengerem dan menghentikkan motornya.
"Astaga.... ada apa, Yah!" Aku langsung terkejut. Â