Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Gulung Tikar

19 Agustus 2022   08:41 Diperbarui: 19 Agustus 2022   08:58 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekumpulan pedagang keliling yang menjajakan dagangan nya dipinggir jalan. Foto dari goodnews.com oleh Thomas Benmetan

" Gimana ini dengan dagangan saya, mau saya apakan ini kalau tidak laku, mari bu... Silahkan beli kue putu nya,, silakan.. Silakan.. "


Penjual kue putu itu bernama Teguh bin Tegar---ia senantiasa berjualan mempromosikan kue kue nya dijalan raya dan jalanan perkampungan nya. 

"Kue putuuu... Mari bu, adek adek kue putu nya,... Masih hangat ini.... "

Menyusuri jalanan sembari membawa barang dagangan tak membuat ia malu sedikitpun, tidak risau apa kata temannya bahkan tetangganya..

****

Tenang saja...! Ia tidak sendiri kok, ada sebuah sepeda satu satunya yang ia punya untuk berjualan... 

"Kring... Kring... Kring.... Kue kue, kue putu, kue putu... "

Seperti hari ini. Pagi pagi buta ia terjang untuk bersemangat berjualan kue putu. Membuat adonan terlebih dahulu,... 

  • Ada parutan Kelapa
  • Telur
  • Santan instan
  • Garam
  • Pengembang roti
  • Aneka tepung

Ia terlebih dahulu menyiapkan bahan bahan dan peralatan, agar tidak bolak balik ke dapur dan rasa lelahnya pun dapat dicegah. 

Ba'da subuh, tepatlah ia memulai semuanya itu, ia susun rapi di atas meja kesayangan nya, dan mulai meracik racik bahan bahan tadi... 

Setelah bahan sudah siap dan jadi, perlahan lahan mulai dikukus satu persatu, 

-Jangan berekspektasi tinggi, ia hanya punya dandang kecil saja. -

Tidak terasa, angin sejuk mulai menyeruak dan masuk ke sela sela rumahnya dan mentari pun sebentar lagi akan terbit. 

Masih pagi. Ia ternyata sudah berpeluh keringat dan bercucuran, tapi tenang saja, ia selalu menyeka nya ketika baru muncul ke wajahnya. Agar makanan tetap higienis. 

"-Bismillah, semoga dagangan hari ini banyak pembelinya... "

Ujarnya dengan penuh harapan sembari menjajakan butir butir dagangan nya.... 

-Penuh harapan, tapi ia tetap merasa takut dan cemass-... 

Nanti dagangan nya ada yang beli nggak ya? 

Nanti dagangan ku laris nggak ya? 

Kalau nggak laku, nanti balikin modal nya gimana? 

Apa aku harus gulung tikar aja ya?

Wah... Tapi, ia harus tetap meyakinkan dirinya bahwa dirinya mampu dan bisa. Tatapan matanya sudah mulai tumbuh benih benih kepercayaan diri.,... 

"Kue putu, kue putu, mari adek adek, Ibu bapak dan semuanya, ayo di beli, mumpung masih hangat... "

"Kue putuuuu.... Kring kring... Kue putu... "

Sembari suara ia gemakan dan dentumkan, ia terus melihat sejauh mata memandang, kanan dan kiri... 

"Nak... Nak. " Melambaikan tangan

"Kesini cepat nak, aku beli satu ya"... 

Datang seorang pembeli yang tertarik dengan dagangan nya.. 

Lalu kemudian ada lagi,.... 

"Kak.. Kak... Aku beli kue putu dua,ayo Kak kesini... "

Datang pembeli lainnya menyambut pagi yang penuh semarak baginya ini. 

Sambil terus membunyikan lonceng nya, hingga tak terasa, waktu kian hari kian petang,... 

"Wah... Aku harus bergegas pulang, tapi dagangan ini masih banyak, gimana ini, yasudahlah, aku pulang saja dulu... "

Ujarnya dengan penuh rasa prihatin pada dirinya, dan ia harus berlapang dada. 

Sesampainya dirumah,.... 

-Wah.. Aku tidak boleh patah arang nih,... Besok aku harus koreksi apa yang salah, mulai dari makanan ku, apakah menurutku sudah enak, atau bahannya yang harus diganti, atau cara berjualan ku-

Hari baru dengan pagi yang baru,... 

Adzan subuh sudah berkumandang, saatnya ia bergegas menunaikan sholat, dan nanti dilanjut membuat dagangan,... 

Pokoknya kali ini aku harus benar benar koreksi apa yang kita kira aku harus perbaiki,... 

  • Apakah bahannya yang harus ku ganti? 
  • Atau waktunya yang harus di perpanjang lagi? 
  • Atau jualan ku yang kurang menarik? 

Ia coba sedemikian rupa dengan penuh pertimbangan dan akhirnya sudah diputuskan dan jadi juga.... 

Seorang pedagang asongan yang berjualan keliling. Foto by amp.suara.com oleh Arendya Nariswari
Seorang pedagang asongan yang berjualan keliling. Foto by amp.suara.com oleh Arendya Nariswari

Mentari semakin condong keatas, ia harus bergegas jualan dengan wajah yang penuh riang gembira... 

-Bismillahirrahmanirrahim-

Kue kue.. Mari silakan, ibu ibu, bapak bapak adik adik... Yang jauh mendekat, yang mendekat segera merapat... Kring kring... 

Kring kring lonceng sepeda ia nyalakan nyalakan. Sepeda ini adalah transportasi pribadinya bukan transportasi publik

Lihatlah betapa ia bersemangat menyambut pagi hari ini dengan semangat luar biasa. 

Sejauh mata memandang, penat pun ia rasakan dengan tangan kosong. Belum ada pembeli,... 

Hari semakin siang, ia beranjak lagi untuk menjajakan dagangan. Ia kayuh... Kayuh dan kayuh sepeda itu dengan kaki sudah terasa pegal, suara hampir serak, dan air mata yang hampir jatuh... 

"Hmmm...pada kemana ya pembeli yang kemarin,... "

"Padahal hari ini hari baru, aku sudah bersemangat, Dimanakah mereka... "

Setelah berujar, semangat nya mulai diterpa angin, dihempas sejauh mungkin,... 

Kini.... 

Ia mulai terpuruk, relung hatinya mengatakan, 

"Hmmmm, hari ini tidak ada pembeli sama sekali, apakah aku harus pindah haluan dan gulung tikar saja ya? 

Selepas itu, daripada ia terlarut larut dalam kesedihan, ia menepi sejenak ke sebuah Surau beribadah dan berdoa,... 

Terbesit pinta terakhir sesuai semangat terakhirnya,... 

"Tuhan, apakah hambamu ini sedang engkau uji hari ini, mengapa dagangan ku tidak ada yang membeli hari ini. Tuhan, setidaknya, setiap kegagalan ku, berikanlah hamba secuil asa dan semangat lagi untuk menjalani hari esok".... 


# Jumat Berkah

# Gulung tikar

# Sembung harjo, 19 Ags 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun