Apa ia tidak memiliki lagu lain?...
Sssttt....! Pelankan alunan suara mu itu, karena itu bisa membuat hatinya terluka... Tersayat dan tanpa sengaja mencabik cabik raganya secara halus.
Terkulai lemah... Lemas... Dan lemah ia tampakan saat sedang bernyanyi khususnya di panas terik matahari yang menyengat nya.
Ketika mentari bagai bola panas berpijar itu sudah mulai terbenam, ia terpaksa harus menepi dulu... Bukan apa apa...
- Ia harus membersihkan pakaian nya..
- Meskipun raganya ingin terlelap---Tapi...!tubuh nya harus gunakan untuk merengkuh...
- Berdoa
- Bermunajat kepada Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki
Siapa tahu... Apa yang ia panjatkan... Segera terkabul...
Sederhana saja...! Ia hanya ingin rezeki yang diberikan Tuhan, cukup untuk memenuhi kebutuhan nya di saat ia benar benar butuh.
Waktu semakin berlarut malam ditengah politik keuangan mendera nya dan membayangi nya setiap hari.
Harus---ia harus bergegas beranjak pergi meninggalkan masjid untuk mengarungi hukum alam ini.
Terus bersenandung dengan lagu yang satu satunya ia hapal itu, ia harus berjalan setapak demi setapak untuk trip dan melanjutkan mengais rezeki.
Saat itu...! Harus harus terpaksa menepi sejenak untuk pergi ke tempat buang air kecil dan sesuai itu, ia melihat cermin..
" Cermin... Aku ingin bertanya pada dirimu, apakah ini memang adil untuk ku, atau bagaimana? "