Malam jelaga mulai bersemi. Dewi Sekartaji tinggal menunggu detik waktu agar Roro Ayu bersedih dan hidup nya sengsara.
Seperti esok ini. Sayatan hati sedih tak berujung menimpa Roro Ayu dan ia mulai terkulai lunglai dan berbagai penyakit menghujam.
" Ha.. Ha... Ha.. Ha.. Haaa... Rasakan, sekarang ku leluasa bisa menglabuhi pria pujaan hatiku! "
Kata Dewi Sekartaji dalam benaknya tak menyisakan pilu sedikitpun terhadap teman sebaya nya.
Pria tampan akhirnya termakan rayuan maut Dewi Sekartaji dan ia pun melirik dengan tatapan tidak tulus pada pria tampan itu.
Akhirnya...
Akhirnya....
Akhirnya aku bisa mendapatkan semua yang ku inginkan.
Puas...! Segala permintaan dan pinta, ia sudah tercapai, kini ia mulai bimbang dan bosan dengan rumah tangga nya.
Menyesal..! Penuh sesal ia terngiang-ngiang baiknya Roro Ayu padanya.
Dalam bilik kamar ia meratap dan tertegun sedih sesekali menyeka air matanya agar tidak ada yang tahu termasuk pria tampan itu.