Yang penting ibu datang," jawabnya pelan.
 Dalam perjalanan pulang, Tira merasa hangat meski bajunya basah.
 Ia tahu bukan hanya payung yang melindunginya dari hawa dingin, tapi juga kasih sayang ibunya yang tak pernah pudar meski dalam keadaan sulit.
 Sesampainya Tila di rumah, ibunya segera menyiapkan handuk hangat dan secangkir coklat panas untuknya.
 Tila memeluk ibunya sambil menikmati minumannya.
 "Bu, terima kasih karena selalu ada untukku.
" Ibu tersenyum dan membelai rambut Teila.
 "Seorang ibu akan selalu melindungimu, Nak.
 Kamu adalah anugerah terbesar dalam hidupnya.
" Di luar sedang hujan, namun hati Tila dihangatkan oleh kasih sayang ibunya yang tak ternilai harganya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H