4. Membentangkan seluas-luasnya wawasan iman Kristen.[2]
- Teologi Kontemporer
Teologi konteporer atau yang disebut juga dengan Teologi Modern adalah teologi Historis-Kritis, yaitu teologi yang di dasarkan pada keraguan atau kecurigaan terhadap Alkitab.Alkitab tidak lagi diterima sebagai wahyu Allah atau kebenaran yang diilhamkan, tetapi sebagaimana layaknya buku kuno yang harus dibuktikan kebenarannya, baik dari sisi sejarahnya maupun berita yang disampaikan di dalamnya.Dengan demikian Alkitab tidak diterima lagi sebagai satu-satunya sumber teologi dan menjadikan Filsafat sebagai sumber kedua yang pada akhirnya menggeser secara penuh kedudukan Alkitab.
Teologi kontemporer lahir pada tahun 1919 di Swiss.Dasar pemikiran teologi kontemporer Diwali sejak zaman pencerahan yaitu oleh tokoh filsafat yang bernama Immanuel Kant.Teologi kontemporer pada umumnya disebut teologi modern. Istilah modern sering dihubungkan dengan jaman Pencerahan Barat dimana segala seuatu lahir pada masa itu disebut modern, yaitu pemikiran yang menganggap bahwa manusia sudah menjadi matang dan bebas untuk berpikir tanpa sangsi atau pengarahan dari luar diri manusia (otoritas diluar diri manusia) menjadi: beranilah menggunakan pengertian dirimu sendiri.[3]Teologi Kontemporer melihat Alkitab hanya sebagai kitab kuno sama seperti kitab-kitab yang lain sehingga mereka mencoba mengkritisinya dengan akal pikiran manusia dan tidak memiliki penghargaan sedikitpun terhadap Alkitab sebagai wahyu Allah. Para teolog kontemporer lebih menitik beratkan penyelidikan Alkitab dari sudut pandang filsafat.Walaupun Alkitab dengan tegas berkata, "...sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas namaAllah."(2 Petrus 1:21), namun tokoh-tokoh dari teologi kontemporer melihat tulisan-tulisan yang ada dalam Alkitab adalah hasil karya manusia belaka yang perlu dikritisi kebenarannya. Sikap inilah yang kemudian menghasilkan karya-karya yang sangat jauh dari kebenaran firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab.[4]
BAB II
MEMAHAMI TEOLOGI KONTEMPORER