Mohon tunggu...
Erick Tan
Erick Tan Mohon Tunggu... Teknisi - Pengamat Penelusur Pelurus Sejarah

PRIBADI BIASA MENOLAK SEGALA SISTEM PENINDASAN SEGALA BIDANG DAN ASPEK KEHIDUPAN DALAM SEGALA EKSPRESI HIDUP MAKHLUK BERTUHAN.NASIONALIS DAN RELIGIUS MENDAMBAKAN RAHMATAN LIL ALLAMIN DALAM BERSOSIALITAS DAN SEGALA BENTUK WADAH NYA.BUMI ADALAH TEMPAT BERPIJAK YANG HARUS DI BERSIHAKAN DARI ANGKARA MURKA DAN KESERAKAHAN AKIBAT KEMUNGKARAN.HIDUP DINAMIS BERSAMA ALAM DAN PEMILIK NYA.AMIEN

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kapan PSSI Indonesia Move On

10 Maret 2015   11:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:54 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini memang merupakan alasan yang sangat masuk akal. Namun mau sampai kapan kita pasrah kepada postur badan? Kalau terus menerus menyalahkan postur badan, ya berarti sama saja kita pasrah pada keadaan.

5. Menjuarai AFF Saja Tidak Pernah

Jangan muluk-muluk untuk lolos ke Piala Dunia. Untuk lolos ke putaran final Piala Asia saja negara kita sudah susah payah. Oh iya, saya lupa kalau Indonesia belum pernah satu kalipun menjuarai kejuaraan regional terkecil, AFF Cup.

Sebenarnya hal ini tidak bisa dijadikan dasar atas kegagalan kita lolos ke Piala Dunia karena para juara AFF sebelumnya juga belum pernah lolos ke Piala Dunia. Namun setidaknya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor pembanding yang tepat. Jika yang lebih hebat dari kita saja tidak bisa lolos, lalu bagaimana dengan kita?

FYI saja, saat ini Indonesia berada di peringkat ke-170 ranking FIFA. Hanya unggul dari Timor Leste, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

6. Solidaritas Sesama Negara ASEAN

Setahu saya, ikatan persaudaraan antar negara ASEAN memang cukup erat. Entah itu dari hubungan kerjasama ataupun geografis. Buktinya saja kita pernah memberikan dua pulau kita kepada Malaysia secara gratis.

Mengingat bahwa belum pernah ada satupun negara ASEAN yang lolos ke Piala Dunia setelah kita mengikutinya dengan nama Hindia Belanda, barangkali kita ingin menunjukkan solidaritas sesama negara Asia Tenggara. Selain faktor solidaritas tersebut, negara-negara di ASEAN memang tampak kesulitan untuk menyamai kualitas negara-negara di belahan Asia lainnya. Jangankan di level tim nasional, di level klub saja kita sering dijadikan bulan-bulanan oleh tim dari Timur Tengah ataupun Asia Timur.

7. The Curse Of The Third Round

Jika melihat nomor diatas, maka sepertinya alasan solidaritas tersebut bisa menjadi sesuatu yang memang benar adanya. Bayangkan saja, pada kualifikasi Piala Dunia Brazil 2014, semua negara ASEAN gugur pada putaran ketiga. Apalagi namanya kalau bukan solidaritas?

Kalau mau melihat sejarah, memang tidak ada satupun negara dari Asia Tenggara yang berhasil melangkah melebihi babak kualifikasi putaran ketiga. Karena pada babak ini, kualifikasi dilakukan dengan format grup. Dan sangat terlihat jelas bahwa kita masih sangat kesulitan ketika bertemu dengan negara-negara asal belahan Asia lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun