Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Cinta dalam Dialog 'Symposium' Plato

24 Juli 2024   16:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   16:07 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wisata.viva.co.id/pendidikan/10200-plato-cinta-adalah-jembatan-antara-dunia-yang-nyata-dan-dunia-ideal

Eriksimakhos, seorang dokter, melihat cinta dari sudut pandang medis dan ilmiah, menekankan keseimbangan dan harmoni dalam tubuh serta jiwa. Ia berargumen bahwa cinta yang sehat dapat membawa keharmonisan dalam kehidupan individu dan masyarakat.

Melalui perspektif yang beragam ini, dialog 'Symposium' menyajikan gambaran yang komprehensif tentang cinta, memperlihatkan betapa kompleks dan multidimensionalnya konsep ini dalam filsafat Yunani Kuno.

3. Klasifikasi Cinta dalam Dialog

Dalam Symposium Plato, cinta diklasifikasikan secara mendalam oleh para peserta dialog. Diskusi ini menganalisis berbagai jenis cinta, membedakan antara cinta jasmaniah dan cinta rohaniah, serta menerangkan tahapan-tahapan cinta yang dikenal sebagai "Ladder of Love".

Cinta jasmaniah, atau eros, seringkali dipandang sebagai bentuk cinta yang lebih rendah, karena berfokus pada ketertarikan fisik dan kebutuhan biologis. Sebaliknya, cinta rohaniah dianggap lebih mulia karena melibatkan penghargaan terhadap keindahan jiwa dan kebajikan seseorang.

Para peserta dalam dialog ini tidak hanya mendefinisikan berbagai bentuk cinta, tetapi juga memperkenalkan konsep yang lebih luas tentang bagaimana cinta dapat berkembang dari daya tarik fisik menuju penghargaan terhadap keindahan yang lebih tinggi, baik itu pengetahuan, kebijaksanaan, atau kebaikan. Dengan demikian, klasifikasi cinta dalam Symposium mencerminkan pandangan multidimensi tentang cinta yang mengarah pada peningkatan diri dan pencapaian spiritual.

3.1 Cinta Jasmaniah vs Cinta Rohaniah

Dalam dialog 'Symposium' karya Plato, terdapat diskusi mendalam mengenai dua bentuk cinta yang berbeda: cinta jasmaniah dan cinta rohaniah. Cinta jasmaniah adalah cinta yang lebih berorientasi pada keinginan fisik dan daya tarik seksual. Bentuk cinta ini seringkali terlihat dalam hubungan yang didasari oleh ketertarikan fisik tanpa mempertimbangkan aspek yang lebih mendalam dan rohani dari hubungan tersebut.

Di sisi lain, cinta rohaniah dianggap sebagai bentuk cinta yang lebih luhur dan mulia. Cinta ini melampaui keinginan fisik dan berfokus pada hubungan emosional, moral, dan intelektual antara dua individu. Plato, melalui karakter Socrates dalam dialog, menegaskan bahwa cinta rohaniah memiliki potensi untuk membawa seseorang menuju pencapaian kebijaksanaan dan kebaikan yang lebih tinggi. Ini karena cinta rohaniah memotivasi seseorang untuk mencari kebaikan dan kebenaran yang ada dalam jiwa manusia, bukan sekadar pemenuhan hasrat fisik.

Pemahaman tentang perbedaan antara cinta jasmaniah dan cinta rohaniah ini memperkaya konsep cinta yang dibahas dalam 'Symposium', memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang tujuan dan nilai cinta yang sejati.

3.2 Tahapan-tahapan Cinta (Ladder of Love)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun